22. Rencana ke Paris.

2.1K 122 10
                                    

Huwaaaaa!

Author kambek setelah beberapa hari menghilang tanpa jejak bahahaha.

Sorry bcs kemaren tuh kelulusan dan bikin author sengsara abis BHAKS!

Nanti author akan pendaftaran ke SMA so, doakan biar masuk ya! Amin.

Dari pertanyaan author, rasanya sedih karena ngga ada yg jawab :') tapi ada beberapa orang yang jawab.

Siapa karakter fav kalian? Sebutin alesannya!

Yoi kalau aku, aku suka sama LEO, bang Helle, dan BANGSAT!

wkwkwk. Alesan? Bcs, itu abang idaman aku bangatsss serius dehhh.

OKAY!

Ada yang nanya ke author, dia temen sih, dia nanya langsung seputar cerita ini.

Kenapa harus munculin karakter Nayel sih?

Wahh pertanyaan menjebak! Hiks.

Alasan, kan hmm semenjak Lenya nikah maksud dari Dear Mantan nya itu tuh serasa hilang. Cerita dan judulnya jadi kurang. Sosok Nayel di sini kan mantan. Mantan Cinta Pertamanya si Lenya. So begituu.

Okeee cukup cuap cuapnya. Kita balik ke ceritaaaa!

***

Typo Everywherw^^

***

Nayel cukup bingung mendapati pesan dari Relya. Relya meminta Nayel untuk ke butiknya. Setelah Nayel bertemu dengan Lenya, Relya seperti menjauh dari Nayel. Padahal status mereka masih pacaran.

"Kamu ngapain panggil aku sayang?"

Nayel duduk di sofa yang berada si kantor Relya. Cukup lama Relya mendiamkannya karena masih menatap jendela kantornya.

"Boleh minta tolong? Jangan ganggu hubungan Lenya sama Adrian."

Nayel cukup terkejut mendengar Relya berbicara seperti itu, "kenapa memang?"

"Aku tahu kamu itu hanya iri. Iri melihat hubungan orang lain baik sedangkan kamu tidak. Iri melihat kebahagian orang lain." Relya berbalik, menatap kekasihnya itu lirih, "itu karena kamu menutup hati kamu."

"Kamu tahu apa soal aku?" mata Nayel memicing tak suka.

"Kita kenal semenjak dua tahun lalu Nayel. Kesalahanmu dan Lenya itu sama. Tidak bisa membuka hatinya karena terluka oleh kamu."

"Tapi Lenya mambuka hatinya untuk Adrian, dan menemukan kebahagiannya sendiri."

Nayel terdiam mendengar ucapan Relya yang menyentuh urat syarafnya. Relya duduk di sampingnya, mengusap pipi Nayel yang nampak dingin.

"Bukalah hati kamu dari masa lalu, buat hubungan baru dan kebahagiaan baru."

"Kamu mau bantu aku?" tanya Nayel menatap mata Relya lekat, "kamu mau bantu aku buat hubungan baru dan kebahagiaan baru?"

2. Dear Mantan: Cinta Butuh Kepastian [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang