Semua membawa baju ganti dan hanya aku yang tidak membawa baju ganti. Jadilah bajuku kering dengan sendirinya karena udara panas London. Walaupun masih sedikit basah. Beruntung karena aku memakai sandal jepit, seperti yang disarankan Vanya. Tempat paling nyamanku adalah tumpukan jerami ini.
"Hatchi!" aku mengusap hidungku yang gatal.
Aku hanya menggosokkan tanganku satu sama lain. Lenganku mulai dingin.
"You ok?" tanya seseorang.
Aku merasakan jaket menutupi tubuh dinginku. Niall yang barusan bertanya duduk di hadapanku.
Aku hanya mengangguk.
"C'mon, we hava to go home." ajak Niall mengulurkan tangannya.
"My stuff?"
"I'll put in your stuff after take you to the car. You're look not good."
"Ok." aku meraihnya dan berjalan beriringan dengan Niall.
Selama Niall membereskan gitarku ke bagasi, aku hanya duduk di dalam mobil.
Saat lapangan sudah sepi, mobil mulai berjalan beriringan. Aku hanya diam selama perjalanan.
"Yoh sleepy?" tanya Niall saat mataku mulai sayup-sayup.
"Here." ia merentangkan lengannya supaya aku bersandar di bahunya.
Aku hanya diam.
"It's ok."
Aku hanya bersandar di bahunya dan lengannya melingkar di pundakku. Aku sudah tidak peduli jika Niall bukanlah orang biasa. Mataku sudah terlalu berat.
*****
Aku terbangun merasakan sesuatu yang basah di dahiku. Dan aku berada di kamarku. Lisa tidur terduduk di sofa kamarku. Dan aku baru menyadari jika pakaianku sudah diganti.
Aku melihat ke arah jam dan menujukkan angka 5. Jam 5 subuh maksudnya?
"Lisa..." desisku.
"What?" tanyanya.
"Who's change my clothes?" tanyaku.
"Me." ujarnya sambil menguap.
"And what happened to me?" tanyaku.
"Fainted and a little bit fever."
"C'mon. Wake up and return to your room." kataku.
Dengan gontai, Lisa berjalan keluar kamarku. Aku kembali ke kasur untuk tidur. Mataku sama sekali tidak bisa tertutup. Aku memutuskan untuk mengambil segelas air putih ke dapur di lantai bawah.
"Oh my god!" pekikku saat mendengar pintu terbuka.
Aku menutup mataku.
"Hey, Fandra, it's me, Niall."
"Oh." aku hanya terkekeh.
"You ok?" tanya Niall.
"Like what you see."
"What are you doing?"
"I can't sleep and I just want to drink water. You?"
"Want to see you already awake or not. But I met you. So, I'll be back to my room." Niall memutar langkahnya kembali ke kamarnya.
Aku mengambil segelas air putih, meminumnya, dan kembali ke kamar. Bagaimanapun aku harus tetap mencoba tidur.
*****
Aku hanya memakai jeans, kaus putih, jaket jeans, dan sepatu converseAku mencari sosok Vanya, Steven, dan Rey. Vanya mengirimku pesan bahwa ia sudah bersama Steven dan Rey saat aku di perjalanan. Aku memegang kameraku untuk membuat vlog.
"Looking for something?" tanya Liam.
"Yes. My friends come in here today."
"Who?" tanya Louis.
"Vanya-" ucapanku terpotong oleh teriakkan seseorang.
"FANDRA!!!" aku berbalik dan menemukan Vanya, Rey, dan Steven.
Seperti lama tak bertemu, aku senang bisa melihat Steven. Aku tersenyum.
"Steven!" seruku memeluk Steven sangat erat masih dengan kamera di tanganku.
Steven yang tubuhnya lebih tinggi dariku memelukku hingga tubuhku terangkat. Aku hanya tertawa.
"Sebegitu kangennya sama aku?" tanya Steven.
"Too confident." ledekku.
Rey menghampiriku dan Steven dengan merangkul leher Vanya.
"Tumben akur." kataku.
"Ok. Today I'm with Steven, Vanya, and Rey." aku menunjuk mereka satu persatu.
"We're in Live While We're Young Music Festival at Tunbridge Wells, Kent, England. I'll perform in here for two songs. Don't miss it!" kataku.
"Fandra! C'mon!" panggil Sierra.
"Ok, guys, see you! I'll be back after perform." kataku berlari ke arah Sierra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Someday
Fanfiction[COMPLETED] Someday, a youtuber girl meet with her idol because she won the competition. She will escape her 30 days with her idol and the other winners. What will happen? Let's see her day! Written in Bahasa.