09- Bobby Horan 2

52.9K 2K 11
                                    

Niall memandang ruang tamu mansionnya dengan tatapan datar dan dingin, setelah merusak Gorden jendela dan beberapa vas bunga serta gucci, sekarang apalagi yang akan di rusaknya? apa perlu ia melampiaskannya pada bodyguard tak bersalah itu?

pikirannya berkecamuk, jika sudah menyangkut perusahaan, Ayahnya itu akan melakukan apapun meski harus membunuh anak-anaknya, dan sekarang ia sangat mengkhawatirkan Ashley, masa bodoh jika dirinya harus di habisi oleh Ayahnya sendiri, yang terpenting adalah Ashley saat ini

Dylan mendekati Tuannya, ia adalah pengawal yang sudah mengabdi pada keluarga Horan, jika sebelumnya Greg adalah Tuannya kini adik Greg lah yang menjadi Tuannya

"antarkan aku ke club" ujar Niall

Dylan mengangguk. "mari tuan"

Dylan berjalan mendahului Niall untuk membuka pintu mobil yang selalu terparkir rapi di depan mansionnya, setelah Niall masuk, Dylan menutup pintu dan duduk di kursi kemudi

menyusuri jalanan lenggang ini dan mengarahkan mobil ke club yang biasa Niall kunjungi dan teman-temannya, hari ini adalah jadwal dimana mereka semua berkumpul setiap minggunya

sesampainya di sana, seorang pengawal yang menjaga club itu segera membuka pintu untuk Niall, mengetahui pria itu adalah pria kaya yang sering datang ke mari dengan ke 4 sahabatnya

"ada angin apa hingga membawamu kemari?bukannya kau sudah absen?" seloroh Louis

Niall mengacuhkan ucapan gila para sahabatnya dan lebih memilih
memesan minumannya , tatapannya terarah pada Harry, Niall mengerutkan keningnya, kenapa pria itu ada disini? dan kenapa pula Kristal mengijinkan Harry disini?

"aku berkata padanya hanya untuk berkumpul dengan kalian, karna itu dia mengijinkanku" balas Harry sambil memandang Niall geli

Niall mengangguk. "Kemampuanmu membaca ekspresi orang tetap tak berubah sampai sekarang huh?"

"begitulah" ujar Harry datar

minuman yang Niall pesan sudah datang, hanya sebotol bir dingin untuk menyegarkan tenggorokannya, ia tidak akan mabuk kali ini

"katakan padaku kenapa kau berada disini setelah wanita macan mu itu di rumah?" tanya Louis dengan tatapannya yang tajam

kalau tatapan seseorang bisa membakar wajahnya, mungkin kini ia sudah terbakar

"hanya masalah si tua bangka" dengus Niall, pria itu meneguk bir dari botolnya

"ada apa lagi dengan ayahmu?" tanya Liam serius, pria yang sudah menjadi ayah anak satu itu di kenal sangat bijak dan serius di antara mereka berlima

"dia menjodohkanku dengan Melissa"

Louis yang sedang meneguk Vodkanya menyemburkan minuman itu tepat di depan wajah Zayn tanpa sengaja. "what the fuck? Seriously?"

Zayn mendengus, mengusap wajahnya yang terkenal semburan Vodka bercampur ludah Louis "shit kau menjijikkan Tomlinson"

"sorry Zayn, aku sangat terkejut mendengar Niall yang akan di jodohkan dengan wanita itu, apakah ayahmu sudah gila ingin kau menikah dengan wanita yang selalu mengekspose tubuhnya di club club kota ini?" Louis kembali meminum Vodkanya, kali ini dia tak menyemburkannya lagi

Niall memutar bola matanya. "dia memang sudah gila, tepat seperti
dirimu"

"sialan kau!" Louis melempar sisa puntung rokok nya ke arah wajah Niall, dan itu tak kena

"aku hanya takut jika dia menyentuh Ashley" Niall memandang kosong penari telanjang yang meliuk-liukkan tubuhnya di panggung itu

----------------------

Ashley duduk dengan gusar di depan mansion Niall, ini sudah hampir tengah malam dan pria itu tidak kembali sejak tadi siang dia pergi

Ashley semakin cemas karna tadi para pelayan mengatakan Niall dan ayahnya bertengkar hebat, di tambah kekacauan yang di buat pria itu di ruang tamu, membuat Ashley semakin yakin jika Niall kali ini tak baik baik saja

entah kenapa dia jadi sangat peduli pada pria itu, intinya Niall sudah berhasil menarik simpatinya dan hatinya, tetapi Ashley masih menolak rasa itu, menepisnya jauh jauh, tak mungkin dia mencintai Niall

"menunggu Niall?" suara itu membuat Ashley menoleh

Bobby ayah Niall kini berdiri masih dengan setelan formal nya tadi pagi, menatap Ashley dengan senyumannya

"a-apakah anda ingin menemui Niall?" tanya Ashley gugup

"aku ingin bertemu denganmu Nona Ashley" Bobby duduk di samping Ashley, tak memperdulikan bahu Ashley yang bergetar menampakkan wanita itu sangat gugup

"a-ada apa denganku?"

"kau mencintai anakku bukan?" tanya Bobby, tepat pada sasaran.

"ti-tidak mungkin aku-"

"katakan yang sejujurnya, jangan menyangkal perasaanmu sendiri" potong Bobby

Ashley mengangguk. "aku memang tak pantas untuknya, tapi aku mencintainya Tuan"

"Niall adalah anak kedua ku setelah Greg, hanya dia yang bisa membantuku kali ini, dan kau juga harus membantuku"

"apa yang bisa ku lakukan untukmu?" tanya Ashley

"tinggalkan Niall, pergilah yang jauh dengan ibumu dan adikmu, aku akan mengurus semuanya asal kau mau meninggalkan Niall, dia butuh wanita yang terbaik untuk hidupnya di masa depan bukan?"

jantung Ashley seakan berhenti berdetak, dia? harus pergi? saat Ashley merasakan perasaan hangat yang melingkupinya saat Niall berlaku lembut kini dia harus pergi? apa memang ini yang terbaik untuk Niall?

"dia menjadi tak fokus bekerja karnamu, maafkan aku,tapi itu kenyataan, perusahaannya hampir bangkrut dan hanya orang tua Melissa yang bisa membantunya, dan syaratnya adalah Niall harus menikahi Melissa" jelas Bobby

kini seakan ada ribuan jarum yang menusuk tepat pada jantungnya, mengetahui Niall akan menikah dengan wanita lain, sekali lagi dia di sadarkan oleh Bobby tentang siapa dirinya sebenarnya

"apa itu yang terbaik untuk Niall?"

"bukan hanya untuk Niall, ini juga terbaik untukmu"

"maksud anda?" Ashley mengerutkan keningnya

"Niall adalah bagian masa lalu mu yang sangat kau benci, ketika kau mengetahui semuanya, kau akan memilih pergi" Bobby menegakkan tubuhnya "aku pergi Nona Ashley" sambung Bobby, berjalan ke arah mobilnya

Ashley termenung dengan ucapan Bobby yang terakhir

Niall adalah bagian masa lalu mu yang sangat kau benci, ketika kau mengetahui semuanya, kau akan memilih pergi

Siapa Niall sebenarnya? semuanya apa yang harus aku ketahui?, pikir Ashley masam

sampai jam menunjukkan pukul dua petang pun Niall belum kembali, Ashley memutuskan untuk tidur di sofa, meski ia masih berfikir tentang ucapan Bobby tadi

To be continue~

Gue berencana selesaiin ini sebulan
Karna gue anak akuntansi yang pastinya ntar sibuk banget, daripada lama gak di update dan gue feel nya gadapet mending cepet di selesaiin kan?

Oke jangan lupa hargai karya gue dengan vote dan commend :)

Different// Niall Horan [SUDAH DI TERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang