Still Lying You

2.6K 184 8
                                    

Ya meski ia sebenarnya masih tetap memikirkan namja tadi dan berharap dapat bertemu dengannya lagi.

Namjoon kemudian mulai memakan roti yang ia beli tadi dengan senyuman nakal mengembang di bibirnya.

Kekhawatirannya pada Seokjin selalu saja menguap entah kemana tatkala mengingat namja cantik itu.

Ahh ini seharusnya tidak terjadi kan?

Tinggalkanlah Namjoon yang sedang berbunga itu. Dan mari lihat bagaimana keadaan namja cantik yang bayangannya tiba-tiba bersarang begitu saja di otak genius Namjoon.

Keadaannya bisa dikatakan agak menyedihkan. Namun jauh lebih baik dari kekasih Namjoon itu.

Wajah memerahnya sirna entah kemana berganti pucat pasi seperti mayat. Punggung tangan yang diinfus. Dadanya naik turun beraturan. Napas damai berhembus dari hidung mancungnya. Sangat disayangkan tangan halus itu harus tertusuk tajamnya jarum infus.

Beberapa perawat wanita berlalu lalang dari depan ranjangnya. Beberapa dari mereka pula seringkali mencuri pandang ke arah namja cantik itu. Entah mereka yang memang mengecek keadaan namja cantik yang masih enggan membuka mata cantiknya itu ataupun mereka yang hanya mencuri kesempatan untuk memandangi wajah indah namja itu. Yup sekedar mengagumi keindahan lekukan paras namja cantik bertubuh mungil yang terbaring di ranjang kecil itu.

Bahkan hingga fajar menyingsing, namja cantik itu masih setia menutup matanya. Sudah tak terhitung berapa puluh perawat wanita yang sengaja lewat di depan ranjangnya.

Beberapa perawat wanita itupun mulai berkumpul dan membicarakan sang namja yang masih tertidur damai.

" Bagaimana ini? Mengapa ia tak kunjung bangun eoh? Aku jadi takut. "

" Jangan-jangan kita salah memberikan penanganan?! "
Seru salah satu perawat heboh membuat para perawat lain di sekitarnya tak bisa jika tidak melayangkan jitakan keras ke kepalanya.

" Haiisshh dimana otak mu huh? Kalau dia bangun bagaimana? "

Suara mereka semakin terdengar riuh namun keadaan tersebut tidak berlangsung lama, suara deheman dokter menginterupsi mereka.
Suara halus dari seorang dokter yang cantik. Dokter itu adalah dokter yang menangani namja cantik tersebut.

Dokter itu tersenyum saat melihat kerumunan perawat tersebut langsung membubarkan diri tatkala dirinya datang.

Ia berjalan menghampiri ranjang sang namja cantik.

" Seharusnya pagi ini kau sudah siuman. Hm tubuh mu belum terbiasa dengan alkohol itu. Kau pasti akan sedikit sakit setelah ini. "
Gumam sang dokter pelan seraya mengecek detak jantung dan infus si namja cantik.

" Min Yoongi...hm nama yang cantik. Sama seperti wajahnya. Andai kau adalah wanita, kau pasti sangat cantik. "
Tambah sang dokter saat membaca papan nama di depan ranjang namja itu.

Sang dokter menghela napas pelan lalu berlalu.

Kembali lagi pada Namjoon yang masih setia tersenyum-senyum. Entah apa yang merasukinya hingga ia kuat tersenyum sepanjang malam.

Namun kali ini bukanlah senyum karena memikirkan namja cantik yang kita ketahui bernama Min Yoongi itu.

Kali ini ia tersenyum tatkala melihat wajah damai kekasihnya, Kim Seokjin.

Namja yang selama dua tahun terakhir selalu mengisi hari-harinya. Membuat semua inci dari hidup Namjoon terasa jauh lebih baik.

Dulu, saat tahun pertamanya di jenjang Universitas hampir berakhir, saat itulah ia menyatakan cintanya pada Seokjin.

I'm So Worry Baby JinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang