Budayakan vote sebelum membaca.
.
.
.
.
.
.
.
Wes ndang moco.
.
.
Calline's POVSeperti yang dibilang Calum kemarin. Ia jemput gue tepat jam 6 pm.
"Hai!" kataku saat melihat Calum yang berdiri di sebelah mobilnya.
"Hai?"
Gue pun menghampirinya dan tersenyum kearahnya.
Ia pun membukakan pintu untukku. Gue masuk kedalam mobil calum dan duduk di bangku sebelah calum. Begitu juga dengan Calum ia masuk dan duduk di sebelah gue.
"Pakai sabuk pengamannya." katanya.
"Hah apa?" kata gue yg terus kepikiran apa yang akan terjadi nanti.
Tanpa menjawab pertanyaan dari gue Calum mendekatkan dirinya ke gue. Sontak gue pun tegang dan sesekali menelan ludah.
"Kenapa lo Call? tegang amat." katanya masih dihadapanku.
"Ehm..Eng-enggak gue gak tegang." kata gue.
"Gimana kalau enaenanya di sini aja" kata calum menaikkan alisnya. Mendengar perkataan Calum sontak membuat gue membulatkan mata.
"Udah lo gak udah tegang begitu. gue cuma mau pakein lo sabuk pengaman" katanya tersenyum lalu memakaikanku sabuk pengaman. Gue pun menelan ludah dengar jawaban calum. "selamat" batin gue.
Calum pun mulai melajukan mobilnya dengan sangat kencang dan tiba-tiba ia menghentikan mobilnya tepat didepan supermarket.
"Kok berhenti?" tanya gue.
"Udah lo tunggu sini aja. Ada barang yang kita butuhin nanti." katanya sambil membuka pintu dan menujukan dirinya kedalam supermarket
"Kita?" tanya gue binggung.
Tak selang beberapa lama, Calum datang dengan membawa tas kresek yang besar. Ia membuka pintu dan menaruh barang barang tersebut dikursi belakang. Ia pun masuk ke dalam kursi kemudi dan melihatku yg dari tadi asik melihatnya."kenapa?" katanya
"enggak gak apa-apa" kata gue sambil mengalihkan pandangan kearah kaca mobil dan melihat pepohonan yg tinggi serta menyeramkan jika dilihat dimalam hari.
~•~•~•~•~•~•~
Akhirnya kita sampai di base camp tempat calum dan teman-temannya nongkrong. Dan sekarang lebih tepatnya tempat gue dan calum ngelakuin enaena.
"Ayo masuk" katanya membuka pintu dengan menenteng tas kresek yang ia beli tadi dan meletakkannya dimeja.
Gue pun masuk ke dalam base camp tersebut. Gue ngelihat ada sebuah sofa panjang dan tv ditengah ruangan tersebut. Ruangan tersebut dikelilingi berbagai peralatan mainan seperti basket, bowling dan lain-lain. "Mungkin mereka sering gunakannya saat tengah berkumpul bersama." batinku
"Ehm... Ayo ikut gue." kata Calum sambil melihat gue.
"Lo mau enaena disofa itu." lanjutya yang sontak membuatku kembali tegang."Ya eng-gak lah gila lo ya."kata gue.
"Ya udah ayo" katanya menarik tanganku menuju sebuah pintu disudut ruangan. Ia pun membuka pintu tersebut dan gue ngelihat sebuah kamar yg cukup luas. Bisa di bilang seperti kamar-kamar di apertemen.
Tanpa berbasa-basi Calum mengunci pintu tersebut dan menojokkanku ke dinding tembok. Gue pun semakin tegang.
"Udah lo gak usah takut. Lo merem aja oke" bisiknya. Gue pun memejamkan mata.
Sontak gue terkejut saat Calum mendekatkan bibirnya kepadaku. Ia mulai mencium, mengigit dan memainkan bibirku yang seirama dengan detak jantungku. Gue membalas ciuman yang hangat itu.
Ia berusaha memasukkan lidahnya untuk dimainkan dgn lidahku. Ia pun mulai turun ke leherku dan menciumnya serta mengigitnya. Gue pun mendesah "Calum.."
"Ya" balesnya dengan suara samar-samar saat ia masih tengah sibuk mengigit leherku.
Seketika ia melingkarkan kakiku dipinggangnya dan membawaku kepinggir kasur. Dan sekarang gue berada di pangkuannya. Ia pun berhenti untuk melihatku.
"Next or stop?"tanyanya.
"Next"
Dia pun mulai menciumku kembali dengan meraba pahaku, kali ini lebih panas daripada yang tadi. Ia mulai meraba-raba punggungku serta braku. Begitu bodohnya aku. Saat gue melihatnya melepaskan bajuku dengan begitu mudah dan parahnya lagi aku membiarkan hal tersebut. Damnit!
Dia terus merada punggungku yang hanya terdapat bra yg menutupi buah dadaku. Ia mulai membuka pengait braku. Dan sialnya lagi ia berhasil membukanya. Sekarang buah dadaku pun tampak.
Seketika Ia beralih menuju ke buah dadaku yang terpampang nyata di depan matanya. Ia pun mulai memainkan putingku dengan ciuman, jilatan, dan gigitan yang membuatku mendesah. "Oh... Calum"
"Yah.. Honey" katanya lalu melanjutkan lagi memainkan putingku. Ia pun menjatuhkan diriku keatas kasur.
Dengan posisi dia berada diatasku. Ia memcoba membuka celana jeans yang aku kenakan. Ia pun berhasil untuk yang kedua kalinya. Jeansku serta celana dalamku pun terlepas begitu saja dari badanku. Aku benar benar telanjang sekarang.
Calum pun melepaskan kaos dan jeans yang dia kenakan, dan sekarang yang tertinggal hanyalah boxer yang menutupi kemaluannya. Aku melihat ada benjolan di tengah boxer tersebut. " This is perfect. Calum" kataku dgn senyuman nakal.
"Oh udah mulai nakal ternyata" kata calum sambil kembali keatas kasur. Aku pun letakkan tangan ku dirambutnya. Ia kembali memainkan buah dada dengan mulutnya lebih panas, tangannya terus meraba pahaku dan mencoba masuk ke mrs V ku. Damnit! Ia berhasil memasukkannya. Aku pun menjambak rambut Calum. Mulutnya terus bermain dengan buah dada sedangkan tangannnya bermain dengan mrs V ku. Calum mencoba menambah kecepetan tangan dan alhasil cairan orgasmeku keluar dari mrs V ku. Ia pun mengeluarkan tangannya lalu menjilatnya." Ehm.. This is delicious honey" aku yang melihatnya pun tersenyum.
Lalu ia pun keluar. Tidak tau apa yang ia lalukan. Ia kembali dengan sekotak kecil yang aku yakin itu adalah kondom.
Ia menurunkan boxer dan memakai kondom yang ia ambil tadi. Ia pun kembali memdekatkan dirinya padaku. Calum mencoba memasukan mr P nya pada Mrs Vku. Tak butuh waktu yang lama mr. P nya masuk kedalam mrs v ku. "Aw..." teriakku.
Teriakanku sontak membuatnya menambah kecepatannya. Aku pun mendesah lagi dan lagi.
"oh..."
"This so nice."
"Calum!"
Teriakkan sontak terbungkam dengan bibirnya yang kembali menciumku.
Saat ia rasa cairannya sudah keluar. Ia mengeluarkan mr Pnya dari mrs. Vku. Ia pun melepaskan serta membuang kondom yang dikenakan di tempat sampah di sebelah kasur yang aku gunakan untuk enaena dengannya
Calum pun membaringkan tubuhnya di sebelahku. Gue pun melingkar tanganku pinggangnya. "I like your game. Calum."kataku.
"I like your breast ."jawabnya.
Mendengar perkataan Calum. Aku pun tersenyum."Sudah tidurlah besok. Aku akan mengantarmu pulang." katanya sambil memelukku.
"oke" jawabku.
~•~•~•~•~•~•~•~•~
To be Continue..
Maaf kalo makin abstrak
Gue gak bisa mainstream dalam adegan panas.
Oh ya makasih udah mau baca bukuku dan jangan lupa untuk masukin ke reading list kalian ya gaes... Love you♥Gue juga mau promosi ya guys.
Ig: vionarosaline + vionaaa_r
Only comment Fff? Or Lfl? Nanti aku respon.Dan yang terakhir jangan lupa vote yang banyak and comment "Next or Stay?
Thx ü♥ love ü gaes♥
*Ceilumismymine🐼
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Try
Fanfiction. . . . . . . . "Lo pernah enaena gak call?" "Enaena?" "iya?" "Gila ya lo ciuman aja belum apa lagi enaena." "Oke gimana? Kalo...." Hayo daripada penarasan bacabaca!(: