•Ťëñ•10

454 35 2
                                    

Author's POV

Selama di perjalanan menuju rumah Calli. Calli menampakkan wajahnya yang panik tidak karuan, Calum pun mengandeng tangannya dan berkata "Jangan panik. Dia akan baik-baik saja. Percayalah padaku."

"Tapi bagaimana jika dia kenapa-kenapa Calum. Dia menangis saat ditelpon tadi" kata Calli.

"Iya aku tau honey. Tapi kamu jangan panik seperti itu."kata Calum.

"honey?"

"Iyakan aku pacar kamu" kata Calum. Calli tersenyum mendengar perkataan calum barusan.

"Gitu dong. Jangan panik, oke." kata Calum. Calli pun mengganguk

Sesampainya dirumah Calli. Mereka langsung menuju ke dalam rumah Calli. Mereka mendapati sosok perempuan yang menangis di sofa ruang tamunya.

"Viola?"kata Calli lalu menghampiri sahabatnya itu.

"Lo kenapa nangis?"kata Calli lagi. Tetapi sahabatnya tidak merespon apapun dan malah lihatnya dengan terus menangis.

"Cerita ke gue. La" katanya sambil memegang pipi sahabatnya itu.

Tapi Viola tidak menjawabnya lagi, justru ia memeluk Calli. Calli pun membalas pelukannya.

"Udah la cerita aja. Lo kenapa?"kata Calli sambil melepaskan pelukan Viola dan memegang pipinya lagi.

"Gu-gue...."

"Gue Hamil Call"

Sontak perkataan Viola membuat Calli melebarkan matanya serta menutup mulutnya. Tidak menyangka jika sahabatnya Hamil.

"Kok bisa?"

"Hari itu gue janjian sama dia dipub, terus kita sama-sama mabuk waktu itu dan akhirnya ki-kita enaena. Call" kata Viola menambah tangisannya.

"Sudah la. Lo jangan sedih oke." kata Calli sambil mengelus punggung sahabatnya itu.

"Call. Nanti gue mau ketemuan sama dia. Lo mau gak nemein gue?"kata Viola.

"iya. Gue dan Calum akan nemein lo kok." kata Calli.

"Iya." tambah Calum.

"Btw siapa bapak anak yang lo kandung itu?" kata Calum sok polos.

"Calum lo apa-apaan sih."kata Calli sambil melihat Calum.

"Kan aku cuma tanya honey" kata Calum. Sontak membuat Calli tersipu.
Tetapi tersipunya Calli berhenti ketika Viola berkata "Bapak dari anak yang gue kandung adalah salah satu di antara temen lo lum."

Sontak Calli dan Calum mengerutkan alis.

"Temen gue? Siapa?" Kata Calum kebinggungan.

Hening..
.
.
.
.
.
.
Suara jangrik pun muncul. Gak-gak gue bercanda
.
.
.
.
Masih hening
.
.
.
.
.
"Luke."

                           ~•~•~•~•~•~

To be Continue
Makasih yang udah baca bukuku

Jangan lupa untuk ngevote terus ya Guys...

Kalau jadi gue akan bikin story lagi. Penasaran di tunggu aja ya guys.. I love ü♥

*Ceilumismine🐼

Just TryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang