Aku berbaring diatas kasur, memandangi sebuah bingkai foto yang dipajang di depan ranjangku. Foto itu diberi bingkai berwarna coklat yang dipahat dengan indah. Aku melirik kearah jam yang sudah menunjukkan angka tiga, saatnya minum obat.
Perlahan pintu kamarku dibuka, kemudian seorang wanita yang terlihat lelah masuk kedalam. Ia membawa segelas air mineral dan beberapa obat. "Minum obat dulu ya dek..." Ia tersenyum, memperjelas kerutan diwajahnya.
Ia meletakkan obat-obatan dan air yang dibawanya diatas meja, kemudian membenarkan posisi tidurku. Ia memberiku gelas bening berisi air tawar itu, kemudian ia membantuku meminum tiga jenis pil yang berbeda. Setelahnya, ia kembali meninggalkanku didalam kamar ini.
Aku kembali memandangi wajah seorang lelaki berkulit sawo matang, dengan hidung mancung, bibir merah muda, dan mata hitam yang dibuat semakin tajam karena sepasang alis hitam lebatnya. Lelaki didalam bingkai itu menggunakan jas hitam, dengan pita kupu-kupu.
Tak kusadari ada bulir air mata yang melintas di pipiku. "Kapan kamu pulang?" aku menunjuk foto itu dengan jariku yang bergetar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hallucinate
Mystery / Thrillergadis yang bernama kintan itu tersiksa didalam kamarnya, dikurung bersama penyakit, foto, dan buku-buku tentang kenangan lamanya.