14. Gadis Oktober

1K 39 0
                                    

Prilly benar-benar tertawa geli setelah beberapa detik menekan play pada hpnya. Kedua telinganya ditempel headset, menandakan dia tidak ingin seorang pun tahu apa yang sedang ditontonnya. Bukan video aneh. Video yang ditontonnya hanyalah video curhatan iseng seseorang tentang mimpinya.

Prilly tidak bisa menghentikan tawanya, membuat ibu dan asistennya saling berpandangan dan bingung melihat prilly yang kembali ceria. Padahal tadi pagi waktu disuruh bangun tidur prilly mengeluh capek dan ngambek tidak mau syuting.

Dengan pelan bunda menepuk pundak prilly. Reflek prilly menekan pause dan menutupi layar hpnya.

"Kenapa ma?"

"Mama yang harusnya tanya kamu kenapa. Kok ketawa nggak jelas?"

Prilly hanya cengengesan seraya menampilkan barisan giginya yang putih.

"Ada deh..." sahut prilly misterius."tenang aja. Prilly aman kok.."sahutnya lagi.

Bunda hanya bisa menghela napas pelan seraya geleng-geleng melihat tingkah putrinya.

Prilly kembali memutar video yang ditontonnya. Tanpa terasa video itu selesai ditontonnya. rasa penasaran muncul dikepalanya setelah menontonnya. Seharusnya dari dulu dia menonton video ini. Padahal dulu video ini sempat bikin heboh para fans tapi saat itu prilly tak pernah menggubris permintaan para fans yang mendukung hubungannya dengan ali untuk menontonnya.

Sebuah tepukan pelan dipundak prilly membuat prilly tersadar dari lamunannya. Mobilnya sudah terparkir disebuah taman-tempat syuting video klip single terbarunya hari ini.

Persiapan syuting ternyata sudah selesai sehingga prilly tidak perlu menunggu lama untuk pengambilan gambar. Proses syuting benar-benar melelahkan hingga terasa waktu sudah sore dan syuting berakhir.

Saking lelahnya prilly memutuskan untuk istirahat dimobilnya. Saat memejamkan mata, asistennya masuk dengan hati-hati takut mengganggu kenyamanan istirahat prilly.

"Prill, nih hp kamu. Daritadi bunyi terus" ucap asistennya seraya menyodorkan hp prilly yang dititipkan kepadanya pagi tadi saat proses syuting hendak dimulai.

Dengan malas prilly mengambil hpnya dan meletakkan hpnya disamping jok tempat duduknya.

Kembali hp prilly berbunyi, membuat prilly tersentak. Sedikit kesal karena bunyinya yang membuatnya terganggu. Dengan mata yang masih terpejam dan tangannya meraba keberadaan hpnya.

Matanya mbulat sempurna ketika melihat nama orang yang menelponnya. Cepat-cepat dia menegakkan tubuhnya dan menormalkan suaranya, takut ketahuan bangun tidur. Beruntung asistennya tidak bersamanya sehingga dia tidak malu bertingkah aneh barusan.

"Halo.."sapa prilly sedikit gugup. Sudah lama dia tidak berkomunikasi via telpon. Biasanya dia hanya sms atau chatting saja.

"Prill lagi dimana?"tanya suara diseberang to the point.

"Syuting di bogor. Kenapa emang?"

"Kebetulan gue dibogor nih. Ketemuan yuk.."

Sejenak prilly berpikir. Dia juga sudah lama tidak bertemu. Tapi dia gengsi mengiyakannya cepat. Dia malu kalau ketahuan kangen sama dia. dia kembali teringat dengan rasa penasarannya. Mungkin ini waktu yang tepat untuk dia bertanya dan menghilangkan rasa penassrannya.

"Prill, prill..halo...kamu denger nggak prill.."

"Eh ya gimana tadi..sorry nggak fokus." sahut prilly cepat.

"Sekarang dimana? Aku jemput.."

"Jangan nggak usah. Kamu bilang aja dimana alamatnya, biar aku samperin."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

U & I (Aliando-Prilly)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang