Orchird

1.1K 76 5
                                    

Baekhyun duduk diam di kursinya. Jantungnya berdetak sangat cepat sekarang. Beberapa saat lagi dia akan resmi menjadi istri orang diusianya yang masih 17 tahun. Dan ya astaga.

Tidak ada teman yang masuk ke bilik pengantin Baekhyun seperti pengantin pada umumnya, alasannya? Ini adalah pernikahan rahasia. Hanya beberapa kolega dekat keluarga Park yang datang. Sedangkan dari keluarga Byun hanya orangtua dan kakak Baekhyun, Luhan.

Tidak ada yang menenangkannya. Biasanya pengantin wanita yang menunggu di ruang khusus akan didatangi temannya untuk dihibur dan lain sebagainya. Tapi tidak dengan Baekhyun, dia sendirian.

"Baekhyun, maafkan aku, tapi Ibu benar-benar menginginkanku disana"

Ucapan kakak perempuannya tadi membuatnya makin sadar. Bahwa ibunya sangat membencinya. anak pembawa sial yang datang dari hasil perselingkuhan. Begitulah Baekhyun dimata Ibunya.

"Sudah siap?"

Dari depan pintu, terlihat ayahnya dengan setelan jasnya. Terlihat berwibawa walaupun wajahnya datar. Jujur rasanya ia belum siap. Ia ingin lari kemanapun asal bisa bebas, tapi ia tidak ingin menambah beban orang lain.

Baekhyun segera berdiri dan mendatangi Ayahnya. Untuk pertama kalinya Baekhyun bisa menggandeng tangan ayahnya. Sedikit banyak ia juga senang, ayahnya tetap mau mengantarnya keatas altar.

Kini mereka sampai di depan pintu. Suara musik mulai terdengar dan pintu terbuka. Para hadirin dengan pakaian mewah berdiri menyambut pengantin. Di depan sana, Chanyeol berdiri dengan gagahnya. Baekhyun bohong jika ia tidak deg-degan melihat Chanyeol.

Namja tinggi itu terlihat sangat tampan dengan tuxedonya. Rambut hitamnya ditata rapi menutupi dahinya. Rahang tegas menunjukkan keangkuhan juga tecetak diwajahnya. Tapi ia tidak bisa senang. Tatapan mata Chanyeol terlihat jelas sangat membenci Baekhyun. Menatap matanya tajam dengan senyum dipaksakan. Baekhyun sedikit menunduk dan menghela nafas.

'Kau bisa Baekhyun. Jangan menyerah!'

Baekhyun menegakkan kembali kepalanya dan tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baekhyun menegakkan kembali kepalanya dan tersenyum. Senyumnya sangat cantik dan mata indahnya membentuk Bulan sabit. Baekhyun sebenarnya sangat cantik, namun tumbuh tanpa Kasih sayang dan tekanan membuatnya tidak percaya diri. Itulah yang menutupi kecantikannya.

Tuan Byun memberikan tangan Baekhyun ke Chanyeol. Mereka langsung menghadap ke pendeta.

"Ehem... Baiklah kita mulai, hadirin silahkan duduk,"

"Saudara Park Chanyeol, apakah kau menerima, saudari Byun Baekhyun, sebagai pendamping hidupmu, istrimu. Disaat senang maupun duka, sakit maupun sehat, dan saling menjaga perasaan sampai akhir nanti?"

Baekhyun bisa merasakan tangan Chanyeol yang menggenggamnya mengeras. Ya, Baekhyun tahu. Dia pasti tidak menginkan hal itu. Semua janji yang diucapkan pendeta terdengar sebagai sebuah kutukan di telinganya.

Can't You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang