Jimin X Reader

1.3K 61 0
                                    

I DON'T OWN THE FANART
© TO THE RIGHTFUL OWNER

***

"Park Jimin! Kubilang keluar dari kamarku! Kau sialan!"

Sambil berusaha keras menarik Jimin keluar dari kamarmu, kau berteriak, menyerukan kata-kata kutukanmu kepada Jimin. Tapi Jimin yang sedang memainkan laptopmu diatas kasurmu tidak bergerak sedikitpun. Kau bukan lawan yang sepadan bagi Jimin, apalagi dengan otot-otot yang memenuhi tubuhnya itu. Kau akan kalah dalam satu tatapan. Tapi hei, mencoba tidak ada salahnya 'kan?

"Aaaahh~ Nura-ya... Biarkan aku disini untuk lebih lama lagi~," Ujarnya menarik tangannya dari genggaman tanganmu dan berguling ke sisi lain kasurmu.

"Ini sudah malam Park Jimin! Dan tidak wajar jika seorang namja masih ada dalam kamar seorang yeoja di waktu itu! Bagaimana kalau terjadi sesuatu? Kau harus pulang sekarang juga!" Serumu sambil menunjuk pintu kamarmu, mengisyaratkannya untuk segera keluar.

Jimin yang sedang menutupi wajahnya dengan salah satu bantalmu membukanya dan menatapmu, "Tidak akan terjadi apa-apa Lee Nura... Kecuali... Jika kau memang ingin terjadi sesuatu?" Kata Jimin sambil mengangkat salah satu alisnya.

Kau tersentak, merinding seketika, "Ani," Jawabmu, membuang wajahmu dan menyilang kedua tanganmu.

Jimin menarangkak untuk mendekatimu, "Ohh, benarkah?" Jimin tersenyum licik dan sedikit mencondongkan badannya agar lebih dekat denganmu.

"Hm! Dan berhenti menatapku seperti itu! Menjijikan tau!"

"Hh... Lee Nura... Sudahlah... Mengaku saja kalau kau itu sudah jatuh hati padaku. Siapa yang bisa menolak wajah tampan dan badan bagaikan malaikat sepertiku ini?" Ujar Jimin, menyombongkan dirinya sendiri.

Kau menatapnya jijik, "Get lost," Ucapmu lalu mendorong dirinya.

Iapun kembali terjatuh ke atas kasurmu dan kembali berguling ke tempat terakhir ia berguling tadi, sedikit terkekeh.

"Geutchi... Sepertinya tidak ada cara lain lagi. Mau tidak mau aku harus menelpon polisi dan melapor kalau ada seseorang yang menerobos masuk ke rumahku dan tidak mau keluar," Katamu seraya mengambil ponselmu yang kau letakkan diatas meja belajarmu.

Sebenarnya kau tidak akan benar-benar menelpon polisi. Kau hanya melakukannya untuk mengusir Jimin dari dalam kamarmu. Tapi saat kau baru ingin membuka lockscreen ponselmu, sesuatu tiba-tiba menabrak punggungmu. Refleks kau berbalik untuk melihat apa yang baru saja menabrakmu. Dan sesuatu yang lain kembali menabrak dirimu, sekarang lebih tepatnya di wajahmu.

"Jangan coba-coba!" Seru Jimin.

Kau menengok ke bawah. Boneka kesayanganmu dan salah satu bantalmu telah tergeletak di lantai. Kedua benda itulah yang tadi telah menabrakmu. Dan kau berpikir pasti Jiminlah yang telah membuat benda-benda itu melayang. Kesal, kaupun mengambil bonekamu dan melemparnya balik ke Jimin.

BUG

Tepat sasaran. Boneka tersebut mengenai wajah Jimin.

"Begitu ya?!"

Kau menyambar bantal yang ada di kakimu dan berlari menghampiri Jimin, berencana untuk memukulnya. Jimin tersenyum licik di tempatnya. Ia meraih bantal yang ada di dekatnya dan menangkis pukulan bantal darimu. Dan akhirnya, kalianpun berakhir bermain perang bantal di kamarmu. Laptopmu sampai terlempar ke sembarang arah. Seprei kasurmupun jadi kusut tidak jelas. Selimut yang tadinya ada di atas kasur sekarang terbentang berantakan diatas lantai kamarmu. Bahkan bantal yang digunakan Jimin sampai keluar isinya, saking kuatnya Jimin memukulmu. Tapi diantara semua itu, kau dapat melihat Jimin menatapmu dengan hangat. Senyumannya lebar, senang. Dan samar-samar kau dapat mendengar ia berkata, "Aku harap kita seperti ini selamanya. Saranghae."

The end

K/A (Komentar Author) =
Ahh, abal banget yang ini :'''v
Maapkeun. Author uda 4 kali gonta-ganti imagine yang ini. Tapi jadinya yang ini. Jadi tolong dimaklumi :'''v
Oh iya, jan lupa vomment
Yoshh, oke de, capcus cyinn, next imagine~

BTS Fanart ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang