satu

489 43 6
                                    

From: My perfect husband
"sugar,kau harus segera makan siang dan Jangan lupa untuk minum vitaminnya"

Secepat mungkin kubalas isi pesan yang baru saja masuk kedalam ponselku,siapa lagi yang mengirim pesan di siang bolong seperti ini kalau bukan suamiku.Hal semacam ini memang hampir setiap hari kami lakukan,bahkan saat kami masih pacaranpun ia tidak pernah berubah sampai detik ini.Dan tepatnya bulan lalu kami baru saja merayakan ulang tahun pernikahan kami yang pertama.

To:My perfect husband
"okay sir,thankyu my lovely husband"

Akupun langsung memencet tombol send dan menutup handphoneku.Kukumpulkan semua kertas-kertas yang sejak pagi tadi mulai berserakan diatas meja kerjaku.Aku bekerja di Bertand law firm,sebuah lembaga hukum dimana aku sebagai salah seorang pengacara.Jangan bayangkan bahwa aku adalah seorang pengacara hebat dan terkenal yang bekerja diperusahaan besar dan mewah dipusat kota.Bertand law firm bukanlah lembaga hukum yang besar dan terkenal.Bertand law firm hanyalah kantor kecil yang eemm...bahkan hanya memiliki sedikir pegawai dan hanya terdiri dari dua lantai.Walaupun begitu aku cukup senang bekerja diisini.setidaknya masih ada yang mau menerimaku untuk bekerja dan aku bisa mewujudkan cita-citaku menjadi seorang pengacara walaupun belum terkenal.yaahh,atau lebih tepatnya tidak terkenal.

Akupun segera berdiri untuk menuju kantin di lantai dasar.Kuambil ponselku dan kuletakkan disaku jas yang aku kenakan.Namun saat aku akan melangkah keluar pintu,tiba-tiba Maya,asistenku terlebih dahulu membuka pintu ruanganku.sontak hal itu membuatku terkejut.

"ya ampun May,kamu bikin saya kaget aja.."ucapku sambil mengelus dada karna terkejut.

"maaf bu,tapi ada tamu yang mau ketemu sama ibu"jawabnya sambil tersenyum.

"tamu?saat jam makan siang?klien?"ucapku bingung.tidak biasanya ada klien yang mau bertemu saat jam makan siang.bahkan biasanya kami sebagai pihak pengacara lebih sering mendatangi para klien dari pada didatangani oleh klienya secara langsung.

"sepertinya iya bu,dia maksa buat bisa ketemu sama ibu"
"aduhh,yaudah deh suruh masuk aja May"ucapku pasrah,lagian aku gak mungkin suruh dia nunggu aku makan siang,atau malah nyuruh dia buat dateng besok,bagaimanapun dia adalah klien,dan dari dialah sumber uangku berasal.

"baik bu.."

Tanpa banyak bicara aku mulai mendudukan pantatku lagi dikursi kerjaku.Aku hanya bisa mengumpat dalam hati,seandainya mas Altezza tau kalau aku telat makan siang lagi,bisa diceramahi habis-habisan aku.Beberapa hari ini aku memang sedang tidak enak badan.Entah sakit apa yang sedang mencoba memasuki system imunku,yang jelas akhir-akhir ini badanku gampang sekali kelelahan.

Tokk..tokk..tokk..

Suara pintu berhasil menghentikan semua kalimat umpatanku,aku merapikan rambut panjangku dengan jari-jari tanganku dan merapikan pakaian yang aku kenakan.Walaupun hanya kusisir dengan jari-jari tangan aku harap penampilanku tidak berantakan.

"silahkan masuk"ucapku dengan suara yang kubuat sedikit berwibawa,menurutku.Kudengar suara pintu yang mlai terbuka daan suara langakah kaki yang mulai mendekat.mataku masih tertuju pada meja kerjaku yang sibuk mempersiapkan kertas dan bolpoin ku untuk mencatat semua permasalahan yang dihadapi para klienku tanpa memperdulikan seseorang yang saat ini sudah berdiri dihadapanku.

"silahkan du.."ucapanku terpotong saat mataku berhasil menatap wajahnya,eemm,tepatnya kedua manic matanya yang juga menatapku dengan wajah terkejut.Aku kenal pria ini,ini benar-benar dia.Pria yang saat ini berdiri dihadapanku adalah Mike,mantan kekasihku.

"M..mmm..mike.."ucapku terbata,aku benar-benar tak yakin dengan apa yang kulihat saat ini.Benarkah dia Mike?Mike yang dulu sering mengucapkan kata sayang dan cinta kepadaku,Mike yang dulu meninggalkanku tanpa memberi pesan sekalipun.

"Senja..akhirnya aku menemukanmu.."ucapnya sambil tersenyum hangat didepanku.senyuman itu,ya,senyuman itu adalah hal yang paling aku rindukan,tapi itu dulu.

"apa yang kaulakukan disini?"ucapku dingin sambil mengalihkan pandangan mataku kearah lain.Entahlah,aku hanya masih sedikit merasa sakit hati mengingat caranya meninggalkanku dulu.apakah ia tak berfikir bagaimana perasaanku saat ia tiba-tiba menghilang beberapa hari setelah wisuda dan entah apa yang ia pikirkan saat ini,ternyata ia masih mempunyai wajah untuk bertemu denganku.

Tiba-tiba ia langsung duduk dikursi depanku dan menggenggam erat kedua tanganku,aku yang terkejutpun langsung menarik tanganku dari dekapan tangannya dan menatap tajam kearah dua bola matanya yang dulu selalu menatapku dengan kasih sayang.

"aku kembali untukmu senja,aku sadar bahwa aku benar-benar membutuhkanmu.Mari kita mulai semua dari awal lagi senja,aku benar-benar masih mencintaimu.."ucapnya meyakinkanku.

Hening,tak ada suara,hingga matanya mulai beralih menatap kearah tanganku yang kuletakkan diatas meja,tepatnya di jari manis tangan kananku yang sudah terdapat cincin emas yang melingkar indah disana,cincin pernikahanku dengan mas Altezza.

"kau..kau sudah menikah?"tanyanya.aku melihat raut wajahnya yang berubah terkejut dan bola matanya yang bergerak gelisah.

"Ya,aku sudah menikah."jawabku lantang.Namun bukanya tatapan terkejut yang ditunjukanya,ia malah menatap meremehkanku,dan jangan lupa senyuman dibibirnya yang seperti mengejekku.

"ceraikan suamimu dan ikutlah bersamaku,kita akan hidup bahagia berdua,aku janji kita akan bahagia senja.."ucapnya mantap tanpa rasa bersalah.

"kau benar-benar sudah gila,tidak waras!sekarang tolong pergi dari ruanganku sekarang atau aku akan memanggil security untuk menyeretmu keluar dari ruangan ini!!"aku yang mulai murka dengan ucapanya langsung berdiri dan berteriak didepannya.aku benar-benar ingin ia pergi dari sini dan saat ini juga.dia benar-benar membuat suasana hatiku sangat buruk.

"aku akan pergi,dan aku akan menemuimu lagi besok,dan kau...pikirkanlah kata-kataku tadi.."ucapnya yang mulai berdiri dari kursi yang ia duduki tadi.

"apa yang harus dipikirkan Mike?!sekarang silahkan keluar dari sini,dan tentunya kau sudah tau dimana pintu keluarnya"jawabkuu menekankan.kulihat dia mulai berjalan kearah pintu keluar ruangan dan saat akan keluar ia menoleh kearahku.

"kita akan kembali bersama,kau harus ingat itu babe,ingat itu.."ucapnya sambil tersenyumm sinis sebelum ia menghilang dibalik pintu kaca usang yang berada diruanganku.aku mulai mencengkram kepalaku,benar-benar pria itu membuatku bertambah pusing.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 18, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sugar HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang