"Baiklah kalian semua kita akan membahas soal penyerangan kita hari ini, aku akan membagi kalian menjadi dua kelompok, kelompok pertama akan ikut denganku sedangkan kelompok kedua akan ikut Akaba, untuk kelompok yang ikut denganku kita akan mengincar langsung para bangsawan yang letaknya ada di ruangan paling atas, sementara kelompok Akaba akan menyerang para prajurit." Jelasku pada anggotaku yang berjumlah sekitar 50 orang, ya mau bagaimana lagi, bangsawan dibalai kota ada 3 orang jadi pasukanku yang paling banyak dari pasukan yang lain.
"25 orang akan berada di tim Akaba, 25 orang lagi berada di timku, dan ada satu lagi yang harus aku katakan pada kalian, bangsawan di balai kota ini berjumlah 3 orang, mereka sangat kuat bahkan aku sendiri yang pernah melawan mereka sempat kwalahan, aku tak akan menjamin kalian bisa keluar hidup-hidup dalam peperangan ini walau aku seorang Letkol sekalipun, tapi ini sudah tugas kita sebagai prajurit, seperti apa kata Letkol Ichinose kita tak akan kembali dengan hidup-hidup tapi akan kembali dengan kemenangan." Ucapku yang dijawab "Ya." Oleh mereka semua.
Setelah membagi kelompok menjadi dua, kami bersembunyi di sekitar balai Kota. Terlihat pasukan vampire yang jumlahnya lumayan banyak mondar-mandir didepan balai Kota. Aku segera meminta para sniper untuk bersiap-siap menembak beberapa prajurit yang aku prediksi memiliki kemampuan lebih. Dengan mengangkat tanganku keatas para sniper pun mulai menembaki vampire itu baru aku menyuruh Akaba bersama timnya untuk menyerang sisa vampire yang lain. Sementara aku dan timku mulai memasukki gedung, ini aneh sekali, kenapa keadaan gedung ini sepi?, aku tak melihat satupun prajurit vampire disini.
'Kenapa tidak ada satupun vampire, tunggu sebentar aku hanya melihat para prajurit berada diluar gedung, jangan-jangan-.'
"Ini jebakan, semuanya cepat keluar dari gedung ini." Perintahku pada para prajurit.
"Tapi Letkol Rexa-."
"Tidak ada tapi-tapian ini jeba-."
"Ara kalian sudah datang rupanya." Terlambat, vampire bangsawan yang menjadi target kami sudah berdiri tepat didepan kami semua sementara dua yang lain berada di belakang dan samping kami, sial aku tak menyangkah kalau mereka sudah menunggu kedatangan kami, itu artinya.
'Mereka sudah mengetahui rencana kami sejak awal, cih menyebalkan.'
"Letkol Rexa apa yang harus kita lakukan." Tanya salah satu anggota pasukan padaku.
"Tidak ada jalan lain kita harus menyerang mereka, bagi pasukan menjadi tiga orang seperti apa yang kita rencanakan dari awal." Jawabku.
Setelah membagi pasukan menjadi tiga, aku bersama yang lainnya mulai menyerang para bangsawan itu, tak kusangkah mereka benar-benar sangat merepotkan. Memang ini bukan pertama kalinya aku melawan Crowley tapi tetap saja walau kemampuanku sudah bertambah sekalipun vampire yang satu ini sama merepotkannya dengan si Ferid.
"Ciel berikan aku kekutan." Ucapku mengeluarkan angin setajam pedang yang langsung mengarah pada Crowley, tapi dengan mudah Crowley dapat menangkis seranganku.
"Wah apa yang aku temukan disini ojou-sama, sudah lama sekali tidak bertemu denganmu, sepertinya keadaanmu sudah membaik ya." Ucap Crowley sambil menyeringai, dia pun lantas menyerangku menggunakan pedang miliknya tapi berhasil aku tahan dengan pedangku.
"Ya itu semua berkat kalian para vampire, dan lagi mana mungkin keadaanku tak membaik saat aku harus melawanmu Crowley-san."
"Suatu kehormatan ojou-sama sepertimu mengetahui namaku." Ucap Crowley menangkis pedangku. Aku segera melompat kebelakang dengan nafas terengah-engah, tak kusangkah melawannya akan menghabiskan tenaga cukup banyak.
"Ojouchan kamu tak apa?." Tanya Sebastian dikepalaku.
"Ini tak bisa dikatakan gak apa-apa, Ciel bisa kamu menahan pergerakannya?."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Phantomhive 2 (ONS Crossover)
FanfictionPeperangan masih berlanjut, kali ini para vampire berniat untuk menyerang Nagoya. Yuu dkk pun dilatih oleh Rexanne untuk dapat menguasai pedang iblis mereka, dia juga bertemu dengan seseorang yang tak diduga-duga dan mengatakan kalau Rexanne di inca...