Tak lama mereka pun sampai diapartemen Rose. Dia membuka pintunya dan mempersilahkan Kaneki untuk masuk kedalam, ini juga pertama kalinya Kaneki masuk kedalam apartemen Rose. Apartemennya sangat rapi, dan cukup simple juga terkesan besar, jauh lebih besar dari apartemen miliknya.
"Pasti mahal." Gumam Kaneki menatap sekeliling.
"Ya lumayan, tapi ini rekomendasi dari Uta dan Yoshimura-san, lagian aku merasa nyaman disini." Jawab Rose meletakan jaketnya digantungan, lalu melepas wig serta topeng yang dia pakai.
"Mandilah dulu, aku akan mencarikan pakaian untukmu, aku rasa pakaian Mitsuo ada yang tertinggal disini saat dia menginap, oh ya kamar mandinya ada disebelah sana." Ucap Rose menunjuk kearah kamar mandi yang terletak disamping kamarnya.
Kaneki segera masuk kedalam kamar mandi untuk membersikan dirinya sementara Rose mencarikan Kaneki pakaian Mitsuo yang memang ada beberapa tertinggal. Dan pilihannya pun jatuh pada sweter hitam serta celana coklat. Setelah menyerahkan pakaian itu pada Kaneki, Rose lantas menyiapkan makan malam untuk dirinya dan kopi untuk Kaneki, juga segelas darah karena dirinya lumayan haus, mengingat ini bulan purnama rasa haus itu jadi bertambah dua kali lipat.
"Sudah selesai Ken, hmm sesuai dugaanku kalau baju Mitsuo bakalan muat untukmu." Komentar Rose begitu Kaneki sudah keluar dari kamar mandi dan mendekat kearah Rose. Dia duduk dikursi yang mana sudah ada kopi disana.
"Aku membuatkanmu kopi, habisnya selain daging manusia kamu gak bisa makan yang lain."
"Tidak masalah, terima kasih Rosechan."
"Emm sama-sama." Jawab Rose tersenyum kearah Kaneki lalu memakan makanan miliknya.
"Ano Rosechan apa kamu tinggal sendirian?."
"Ya seperti yang kamu lihat."
"Kenapa tidak tinggal bersama adikmu."
"Dia anggota CCG dan mereka punya apartemen khusus, lagipula kalau aku tinggal bersamanya aku gak akan bisa bebas, asal Ken tau saja aku ini punya tiga nama samaran, dikehidupan sehari-hari aku memakai nama asliku Akatsuki Rose, lalu sebagai seorang penulis aku memakai nama Hiiragi Yui, dan sebagai kakak dari adikku aku memakai nama Uchida Ageha."
"Eh kenapa pakai nama alias?."
"Ya supaya mereka tak tau identitas asliku, lagian di CCG adikku memakai nama Uchida Tetsuya, jadi mau gak mau aku juga memakai marga Uchida, dan biasanya aku menggunakan karakter cewek tomboy saat memakai nama itu."
"Sepertinya merepotkan ya."
"Awalnya sih, tapi lama kelamaan aku sudah terbiasa, lagipula aku sering kok memakai nama samara seperti ini." Jawab Rose sambil meminum darah yang ada digelasnya.
"Oh ya malam ini kamu tidur dikamarku ya, aku tidak ingin mengambil resiko kamar tamuku hancur hanya karena kamu lepas kendali." Ucap Rose mengambil piring serta gelas yang telah kosong dan mencucinya, sementara Kaneki nampak terkejut dengan perkataan Rose dengan wajah memerah.
"He-heee?."
"Hmm kenapa?, kamu tak perlu malu, toh kita juga pernah tidur bersama kan?."
"I-iya sih."
Rose pun terkekeh melihat sikap canggung Kaneki yang menurutnya terlihat imut, padahal beberapa hari ini dia terkesan cool dan badass, tapi entah kenapa saat bersama dengannya, dia menunjukan sifat yang berbeda dari biasanya. Mungkin hanya didepan Rose saja dia bisa menunjukan sikap malu-malu seperti itu.
Malam semakin larut dan dua remaja (walau yang satunya sudah berumur ratusan tahun) tengah berbaring disatu kasur yang sama. Hal ini yang membuat Kaneki tak bisa tidur, selain dia gugup karena harus satu kasur lagi dengan Rose, dia juga takut kalau dirinya akan mengamuk dan lepas kendali. Rose yang menyadari hal itu segera berbalik dan memeluk Kaneki dari belakang.
"Kamu masih takut?." Tanya Rose yang dijawab anggukan kepala oleh Kaneki. Rose lantas menarik Kaneki agar menghadap kearahnya lalu memegang kedua pipinya.
"Sudah aku bilang kamu tidak usah khawatir, selama ada aku disini Rize tak akan berani berbuat macam-macam, lagipula aku yang akan mengontrol kekuatanmu jika kamu sampai lepas kendali." Ucap Rose tersenyum manis kearah Kaneki lalu mencium bibirnya, tentunya Kaneki membalas ciuman Rose.
"Terima kasih Rosechan, sudah kuduga kalau bersama Rosechan aku jadi lebih tenang."
"Hehehe banyak yang mengatakan hal seperti itu, tapi aku juga merasa tenang kalau bersama Ken." Jawab Rose sembari memeluk Kaneki, dia sempat mencium wangi manis dari tubuh Kaneki.
"Ngomong-ngomong aku penasaran dengan darah Ken mengingat kamu sudah punya Kakuja, aku tidak pernah meminum darah Ghoul yang memiliki Kakuja."
"Hmm kamu mau mencobanya?."
"Hee suatu kehormatan untukku." Ucap Rose mendorong tubuh Kaneki hingga dirinya terlentang sementara Rose berada diatasnya mencengkram lengan Kaneki cukup kuat hingga dirinya tidak bisa bergerak, bisa dilihat mata Rose sudah berubah menjadi merah serta taring yang muncul digiginya.
"A-aku tidak menyangkah Rosechan kuat juga ya."
"Hehehe tenaga vampire jauh lebih kuat dari Ghoul saat mereka kehausan, habisnya kami juga lebih cepat dari Ghoul kan, saa aku mau mencicipi darah Ken, tenang saja ini gak akan sesakit ketikah Ghoul memakan dagingmu." Ucap Rose mulai menjilati tengkuk leher Kaneki yang sempat membuatnya merinding, dan setelah itu Kaneki merasakan taring Rose menancap pada lehernya serta suara Rose saat meminum darahnya, tapi baru tiga tegukan, Rose melepaskan taringnya dan menatap terkejut kearah Kaneki.
"Ada apa Rosechan?." Tanya Kaneki menatap bingung pada Rose.
"Darahmu rasanya aneh."
"Aneh?."
"Ini terlalu manis, jauh lebih manis untuk ukuran seorang Ghoul, sekarang aku mengerti kenapa Tsukiyama-san begitu menginginkanmu." Jawab Rose sembari menyentuh leher Kaneki yang masih terdapat darah disana lalu menjilat tangannya.
"Andai aku tidak bisa mengendalikannya tadi, mungkin aku sudah meminum darah Ken sampai habis."
"Mana mungkin, kalau sampai itu terjadi, aku yang akan memakan Rosechan lebih dahulu." Jawab Kaneki mendorong tubuh Rose karena tadi Rose sudah melepaskan pegangannya pada Kaneki. Sekarang gantian dirinya yang berada diatas Rose.
"Hehehe aku yakin kalau Ken gak akan berani." Jawab Rose meletakan jari telunjuknya dibibir Kaneki.
"Soalnya kamu gak mau kehilanganku kan?." Lanjutnya tersenyum kearah Kaneki yang dibalas senyuman juga olehnya.
"Ya, aku memang tidak mungkin melakukannya." Jawab Kaneki sambil mencium Rose cukup lama, lalu ciumannya pun turun keleher Rose, kalau saja Kaneki tidak mencintai Rose mungkin sekarang Rose sudah menjadi mangsanya. Kaneki berusaha mati-matian agar dirinya tidak memakan daging Rose yang begitu terasa manis.
Dan karena Author tersayang kita tidak ingin mengubah kontennya menjadi 'Dewasa', saya selaku Narator memberikan kalian kesempatan untuk membayangkan sendiri apa yang terjadi selanjutnya, intinya sih hanya suara desahan yang memenuhi kamar mereka saat ini :p.
Sementara tanpa mereka sadari, seseorang memakai jubah serbah hitam, berdiri diatap rumah tak jauh dari apartemen Rose sambil mengawasi mereka. Dia langsung berdecih menatap tidak suka pada apa yang dia lihat saat ini.
"Lihat saja Rosechan, sebentar lagi kamu akan kembali padaku." Ucapnya sebelum menghilang dari tempat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire X Ghoul (II)
FanfictionAku tak mengerti jalan pikirannya, kenapa dia lebih memilih bergabung dengan Aogiri daripada kembali ke Anteiku?. Apa dia akan pergi sama seperti orang itu?. Dan juga kenapa masa lalu kembali datang menghantuiku?. . Sequel dari Vampire X Ghoul (I)...