"Cassie, wake up!" Aku menutup telingaku dengan bantal ketika mendengar suara teriakan dari Emma, kakakku. Ia bahkan menguncang-guncang tubuhku berusaha membangunkanku dari mimpi indah dan tidur nyenyakku.
"Cassie! Bangun! Lo pilih bangun atau gue akan siram lo pakai air?!" Ancamnya. Tapi aku tidak takut pada ancamannya, aku masih tetap memejamkan mataku.
"Ancaman lo receh, kak!"
Dia mendengus sebal"Menyebalkan! Cassie, cepatlah bangun!" Serunya lagi. "Satu hal yang lo harus tau, saat ini gue lagi serius!" Tambahnya, tapi aku tidak mendengar suara kakak perempuanku yang manis lagi. Hah, mungkin dia sudah keluar dari kamarku.
BYUR!
Tapi dugaanku salah dia menyiramku dengan air yang sangat dingin.
"Fuck you, bi—" Belum sempat aku menyelesaikan ucapanku, ia sudah berdiri di depanku dan bersedekap angkuh.
"Excuse me, young lady. Tadi lo mau ngomong apa? Kenapa diam?" Tanyanya sambil menaikan satu alisnya dan masih bersedekap angkuh.
"Um.. i wanna said... fuck you, beautiful girl"
"Riiigghhtt" Emma senyum dan kurasa ia tahu bahwa aku berbohong, aku hanya nyengir gak jelas sambil memberinya dua jariku membentuk tanda peace.
"Kenapa lo harus bangunin gue pakai air?" Tanyaku sambil bangkit dari ranjangku yang basah.
Ya, basah! Semuanya basah! Itu semua berkat seorang Emma Charlotte Duerre Watson.
"Lo pantas mendapatkannya, brat!" Desisnya sambil melihat ke arah jam tangannya. "Sekarang sudah pukul 07.00 a.m"
"Oh dear god!! Kenapa lo ga bangunin gue pakai air itu sejak tadi?!" Aku langsung berlari ke kamar mandi.
Oh, No!!!
30 menit lagi bel masuk sekolah.
Setelah selesai mandi aku langsung memakai jeans yang di padukan oleh kaos yang bertulisan Crazy Mofos, ya aku dan Niall mempunyai kaos couple, dia memberikannya saat aku berulang tahun dan tak lupa memakai sneakers putih kesayanganku. Aku pun segera mengambil kunci mobil dan segera menjalankan mobilku.
*****
Untunglah masih ada waktu 2 menit sebelum gerbang sekolah di tutup.
Aku berjalan menuju lokerku dan melihat jadwal kelas ku.
Aku menghela nafas panjang bahwa kelas pertama ku adalah sejarah. Aku membawa buku-buku sejarah yang tebal. Bahkan kalau ada yang membayarku untuk membaca buku ini, aku tidak akan mau. Kalaupun aku membacanya, aku sudah pusing dan mual duluan melihat huruf-huruf nya yang banyak.
Selagi aku berjalan ke kelasku aku memasang earphone di telingaku. Lagu Heart Attack by One Direction menemani setiap langkah ku menuju kelas. Aku selalu ingin tertawa ketika mereka mengatakan 'aw' di lagu ini. Hei! Gini-gini aku juga Directioner, ya walaupun mereka semua menyebalkan tapi mereka tetap sahabatku.
Sesampainya di kelas aku langsung duduk dan menaruh tasku di bangku yang ku mau, aku tidak peduli apakah orang yang ada di sampingku memperbolehkan ku atau tidak duduk disampingnya. Uh, aku terdengar sangat egois.
Aku masih setia menempelkan earphone ku di telinga dan mendengarkan lagu.
Entah kenapa semua gadis di kelas ini menatapku dengan pandangan aneh. Ugh.. ku harap mereka segera lenyap sekarang juga.
Apa masalahnya?
Saat aku menoleh ke samping aku mendapati Dave yang sedang menatapku, jadi aku duduk di samping Dave?
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Is My Love?
Fiksi Penggemar"I love you more than three words"-C "You can't do this to me !"-N "i fall in Love with you. i'm sorry"-C actually who do you love ? 'WHO IS MY LOVE ?' Written by : niarachma10 [First posted Juny 19, 2016]