Falling Crazy In Love

1.5K 79 11
                                    

[VeNal]
__________________

Author pov

Kinal terlihat sedang duduk di kantin sambil menyantap makan siangnya. Kedua ujung bibirnya akan melengkung ke atas saat matanya tertuju pada gadis yang sedang asyik membaca buku di bawah rindangnya pohon pinus tak jauh dari posisinya.

Hembusan angin membuat rambut gadis itu sedikit berantakan. Tangannya kemudian bergerak merapikan rambutnya ke belakang telinganya. Kinal yang melihat hal itu semakin tersenyum lebar. Ini sudah kebiasaannya memandangi gadis berambut panjang itu setiap jam istirahat.

Gadis itu Jessica Veranda atau lebih dikenal dengan nama Ve. Gadis yang mempunyai perawakan bak bidadari yang membuat siapa saja akan jatuh kedalam pesonanya. Begitu juga Kinal. Dia sangat mengagumi kakak kelasnya itu dari pertama kali bertemu saat ospek dulu.

Flashback

"Eh lo ngapain ngobrol berdua hah? Lo ga denger gue lagi ngomong?. Sini lo berdua" ucap salah satu anggota osis.

"Ma-af kak" ucap Kinal gelagapan

"Maaf-maaf lo kira lagi lebaran. Gue ga suka ya kalo gue lagi ngomong malah ada yang ngobrol. Lo berdua harus dihukum. Lari keliling lapangan 10 kali. Sekarang!!!!"

Kinal dan Jeje kemudian melakukan hukuman itu dengan sedikit kesal. Walaupun itu salah mereka tapi tetap saja mereka kesal karena belum apa-apa sudah mendapatkan hukuman.

"Gara-gara lo sih ngajak gue ngobrol. Dihukum kan jadinya" kesal Kinal

"Dih nyalahin gue, lo salah juga kali. Mau-maunya gue ajak ngo....... bla bla bla"

Ucapan Jeje seolah hanya angin lalu di telinga Kinal. Karena saat ini ia sedang terpaku melihat seseorang yang sedang duduk di sebuah bangku sendirian. Matanya yang fokus membaca, hidungnya yang mancung, pipinya yang sedikit tembem, bibirnya yang tipis dan rambut panjangnya yang tergerai begitu saja membuat Kinal tak bisa mengerjapkan matanya.

'Cantik' satu kata yang mampu menggambarkan orang yang sedari tadi mampu mencuri perhatiannya. Ada sesuatu yang muncul di hatinya saat melihat gadis itu. Sebuah senyuman pun menghiasi bibir Kinal sedari tadi. Sepertinya Kinal sudah menemukan satu hal yang mampu membuatnya betah bersekolah di sekolah barunya.

"Woy Nal, ngapa lo diem disono. Cepetan lari nanti diliat sama osis killer itu baru tahu rasa." panggil Jeje ketika tak mendapati Kinal disampingnya.

"Iya iya" Kinal kembali menoleh ke arah gadis itu sebelum melanjutkan hukumannya.

Flashback end

"3... 2... 1..." ucap Kinal masih memandangi Ve dari jauh.

Dengan berakhirnya hitungan itu Ve bangun dari duduknya lalu berjalan menuju kelasnya. Kinal sudah hafal akan kebiasaan Ve yang akan berhenti membaca bukunya 5 menit sebelum bel masuk berbunyi.

"Tepat waktu" ucapnya lagi.

******

Kinal sedang latihan basket bersama teman-temannya. Dia menjabat sebagai kapten tim basket putri yang dikenal memiliki shoot mematikan.

"Go Kinal... go Kinal... go..."

Begitulah suara beberapa fans Kinal yang sedang menyemangatinya di sisi lapangan. Sudah tak diragukan lagi banyaknya fans yang selalu menungguinya latihan. Walaupun ini sudah jam pulang sekolah tapi tetap saja fans Kinal akan selalu menonton latihan tim basket putri mereka.
Merasa di semangati sesekali Kinal akan melemparkan senyuman mematikannya pada sekumpulan gadis-gadis itu.

SongFic for YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang