Part 2

5.1K 474 333
                                    

"Crystal! Crystal Evelyn Aremawan!" ucap Crystal spontan karna terkejut kemudian dia membalas sodoran tangan Vallin.

Lagi dan lagi, Crystal terhipnotis dengan wajah Vallin. Mata coklatnya, hidungnya yang mancung ala ala orang bule, rambut coklat browniesnya yang dibiarkan berantakan , dan bibirnya yang entah bagaimana berwarna merah cherry, buah kesukaan Crystal yang membuat Crystal selalu ingin memakannya.

"Crystal! Kamu ini kenapa sih? Masih ngantuk? Belum sarapan? CEPAT SANA DUDUK!" Bentak Bu Retno yang membuat Crystal spontan melepaskan tangannya dari Vallin dan berlari ke tempat duduknya.

"Baik anak-anak mari kita mulai pelajaran hari ini," ucap Bu Retno.

"Maaf Bu, saya duduk dimana ya?" Tanya Vallin dengan suaranya yang berat dan serak.

"Oh iya Vallin maaf Ibu lupa. Kamu duduk di sana di belakang, "ucap bu Retno seraya menunjuk ke arah yang dimaksud.

Vallin berjalan ke tempat duduknya dengan cara jalannya yang terkesan cool yang membuat semua cewek tergila-gila. Termasuk Crystal.

"Kalian baca-baca dulu ya buku kalian Ibu mau kebawah dulu sebentar," ucap bu Retno seraya pergi keluar kelas.

"Baik Bu." Jawab anak-anak serempak.

"Yang sangat lama juga gapapa kok Bu," ucap Rizky sang ketua kelas.

"Dy sumpah dy gue baper," ucap Crystal kepada sahabatnya Melody.

Melody Shympony adalah sahabat yang paling setia dan selalu ada buat Crystal. Mereka selalu bersama sejak mereka masih kecil. Dulu orang tua mereka bersahabat. Ya, dulu sebelum kedua orang tua Melody mengalami kecelakaan yang merenggut nyawa keduanya saat mereka pergi menjenguk kerabatnya. Hanya Crystal yang Melody punya sekarang.

"Baper sama si Vallin Vallin itu?" Tanya Ody dengan suaranya yang lebih mirip toa.

"Si oon jangan berisik dong, kalo orangnya denger gimana?" ucap Crystal panik seraya menutup mulut Ody dengan tangannya.

"Ih tangan lo asin kayak upil. Gapapa lah kalo dia denger juga. Biar lo bisa langsung jadian," ucap Ody santai.

"Gila lo ya, Emangnya gue apaan baru kenal langsung jadian."

"Cabs kan?" Tanya Ody santai.

"Yee dasar toa susu murni."

Kringgg

"Eh gilee si Retno kaga balik ampe istirahat," ucap Ody dengan suara toanya.

"Murid kurang ajar emang lo." Ledek Crystal yang membuat mereka berdua tertawa.

Di sela-sela tawanya Crystal memperhatikan Vallin yang berjarak 2 meja dari tempat duduknya. Vallin tetap pada tempatnya. Tidak beranjak sedikitpun. Padahal sekarang waktu istirahat. Tapi dia masih setia dengan buku pelajaran di tangannya.

"Kok dia sendirian sih?, Ngga berbaur gitu sama anak-anak yang lain, apa gue samperin aja ya?, Ah masa gue duluan sih gue kan cewek. " batin Crystal.

"Ikut gue!" ucap Ody yang tiba-tiba menarik tangan Crystal.

"Mau kem.."

"Val, Crystal mau kenalan," ucap Ody yang berhasil membawa Crystal tepat dihadapan Vallin.

Vallin menatap Ody lalu beralih ke Crystal dan mengangguk malas kemudian kembali ke bukunya.

"Tuh dia udah ngebolehin, Sono kenalan. Gue tau daritadi lo ngeliatin dia, gue kantin dulu ya bye cabs," ucap Ody santai lalu berlari keluar kelas.

"Tap...." ucapan Crystal terhenti saat dia menyadari tidak ada Ody disana.

Seketika keadaan hening. Tidak ada satupun dari mereka yang memulai pembicaraan. Vallin sibuk dengan bukunya dan Crystal sibuk memainkan roknya. Posisi mereka sekarang berhadapan. Crystal duduk di kursi depan meja Vallin. Jantung Crystal berdegup kencang seperti bom yang meledak di Hiroshima dan Nagasaki. Peluang untuk menatap Vallin sepuasnya sangat besar. Tapi Crystal tidak sanggup. Mungkin dia bisa pingsan kalau Vallin membalas tatapannya, atau membalas ucapannya.

5 menit.. 10 menit.. 15menit..

Tidak ada sepatah katapun yang terucap. Sampai akhirnya Crystal memutuskan untuk kembali ke tempat duduknya.

Saat Crystal mulai berdiri ada tangan yang terasa hangat menyentuh tangannya. Menahannya untuk tetap tinggal.

Deg

Sip gue baper beneran sumpah demi apapun ini gue baper. batin Crystal.

Crystal menunduk memejamkan matanya kencang. Dia tak berani menoleh.

"Crys.."

Anjir dia manggil gue.

"Crys.. "

Anjir suaranya.

"Crystal!"

"Eh iya kenapa Val?!!" Ucap Crystal spontan.

"P.. Ppak T.. Ta.. Tang udah mm..ass... Uk." Dan ternyata tangan hangat yang Crystal maksud adalah tangan Billy.

Crystal langsung membuka kedua matanya dan melihat ke sekeliling. Ternyata bel istirahat sudah berakhir dan guru pelajaran selanjutnya sudah masuk. Dan sekarang tatapan semua orang tertuju pada Crystal. Crystal melihat Ody yang tertawa terbahak bahak melihatnya.

"Crystal kamu kenapa nak?" Tanya pak Tatang dengan wajah cemas.

"Ah, ngga papa,pak. Kayaknya saya pusing. Boleh izin ke UKS?" Tanya Crystal dengan sopan.

"Iya silahkan," ucap pak Tatang lembut.

Crystal berjalan cepat keluar kelas. Daripada dia harus menanggung malu lebih baik dia melarikan diri.

Dia menghabiskan waktu di UKS. Membayangkan betapa bodohnya dia. Harga dirinya di depan Vallin sudah jatuh ke jurang yang paling dalam. Harga diri seorang Crystal Evelyn Aremawan sudah jatuh karna cowok yang baru dikenal.

"Gila gila, gabisa nih gue kayak gini. Ga boleh gue suka sama orang. Harus orang itu yang suka sama gue. I had to forget this feeling." Ucap Crystal pada dirinya sendiri.

Crystal memutuskan untuk kembali ke kelas setelah merasa cukup kuat *untuk menghadapi Vallin.

Saat Crystal baru menginjakan kaki dikelas bel pulang sekolah berbunyi. Dan semua anak berhamburan keluar. Alhasil Crystal menunggu sampai semua anak keluar.

"Crys apa kabar lo?" Tanya Ody dengan nada meledek.

"Sakit.."

"Sakit hati?"

"Sakit jiwa!".

"Yaelah bentar lagi juga seneng lu, gue balik dulu ya bye.." Ucap Ody seraya pergi meninggalkan Crystal.

"Hah? seneng maksud lo?"

"Crys, gue mau ngomong " Suara berat dan serak seperti milik..

Deg

Tbc

Ada yang penasaran ga? Ngga ya? Yaudah deh

Jangan lupa votment guys

Ada Vallin di mulmed ❤❤❤

You [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang