Naomi pov
Astaga, aku tidak bisa melupakan kejadian tadi. Aku membenamkan wajahku ke bantal. Sudah mau jam 6, aku harus mandi dan bersiap-siap.
Kata kakek akan ada tamu untuk makan malam bersama, siapa ya?Makan malamnya kan jam 7. Ini masih jam 5.45 kok, masih lama.
"Naomi, kau turun kesini"
Kakek ini, kenapa aku harus turun?
"Iya iya, bentar."
"Ah, naomi sayang. Ibu sudah lama tidak melihatmu. Kau sudah besar ya sekarang"
Hah? Ibu dan ayah ada disini? Bagaimana bisa? Bukannya mereka ada di cina?
" ayah,ibu? Kenapa pulang tanpa mengabariku dulu? Aku kan bisa menjemput kalian?"
"Tidak perlu. Lagipula kau tadi keluar bersama pacarmu kan?"
"Pacar? Apanya yang pacar?"
Astaga? Aku malu sekali. Pasti sekarang mukaku memerah.
"lihat wajahmu memerah. Berarti kami benar kan?"
"Darimana kalian tau?"
"Masalah itu, kakekmu melihat kau dan pacarmu maksudku calon tunanganmu masuk rumah sambil bergandengan tangan. Benarkan?"
"Ah iya.itu betul nak"
"Tapi apa itu barusan, calon tunangan?"
"Iya, kau ingatkan kalau kami mengizinkan tsubaki tinggal disini supaya kalian lebih akrab saat kalian menikah. Diluar dugaan ibu, kalian malah saling mencintai. Tapi itu bagus."
"Jadi kami akan tunangan?"
"Iya. Dan setelah seminggu pernikahan kalian akan menikah"
"Seminggu? Itu terlalu cepat"
"Lalu kau mau kapan?"
"Maksudku, tunangannya tetap tapi pernikahannya sebulan kemudian. Apa ibu tidak mengerti anaknya yang akan mengikuti ujian?"
"Ah iya, ibu lupa. Nanti akan kita bicarakan dengan calon mertuamu saat makan malam"
"Calon mertua? Jadi?"
"Ayahnya tsubaki akan ikut juga. Tujuan makan malam ini kan untuk membahas rencana pertunanganmu. Jadi cepat bersiap siap untuk makan malam nanti. Dan kau juga, tsubaki"
Tsubaki? Aku menoleh kebelakang. Jadi dia ngumpet di tangga dan menguping pembicaraan kami.
" hoi mesum. Beraninya kau menguping pembicaraan ini"
"Diam kau boncel. Beraninya kau mengatai pacarmu seperti ini. Aku akan siap siap untuk nanti malam"
"Hoi boncel kau kenapa?"
Pacar? Dia santai saja mengejekku boncel didepan keluargaku dan mengatakan pacar. Akan kuhajar dia.
"Boncel cepat siap siap untuk, hoi jangan mengejarku. Kau kenapa sih? Kau sedang datang bulan?"Sial kau mesum. Untuk saat ini aku akan melupakan kalau kita pacaran.
Kira kira ayahnya tsubaki bagaimana ya? Aku penasaran.TBC..
See you next chapter😊😊