One : Don't Go

303 29 0
                                    

Mereka terus berlatih bersama sama. Tak kenal waktu maupun cuaca. Yang mereka kenal hanyalah kerja keras untuk meraih mimpi mimpi. Berjalan di langit dan melihat seisi dunia.

Canda, tawa, bahagia terlihat dalam diri mereka. Mereka selalu yakin dapat meraih semuanya.

💃💃##############💃💃

"Semuanya. Aku harap kalian mendengarkanku." Suara Eunwoo memecahkan tawa mereka semua.

"Ada apa hyung?" Tanya Moon Bin.

"Em...sebenernya itu" Eunwoo tak kuasa menceritakan semua yang terjadi.

"Katakan saja. Kami akan mendengarkanmu." Balas Jinjin meyakinkan Eunwoo sambil memegang pundaknya.

Eunwoo menundukkan kepala. Air mata mulai menetes. Semua member bingung akan sikap Eunwoo. Mereka sungguh tak mengerti apa yang terjadi.

"Jika kau tak ingin bercerita tak usah saja." Semua member lalu memeluk Eunwoo. Pelukan itu seolah olah ribuan pisau yang menusuknya. Bukan berarti mereka jahat tapi, Eunwoo semakin berat hati mengatakannya.

"Maaf kan aku." Eunwoo lalu berdiri. Semua anggota kaget akan tinggahnya. Mereka semua lalu ikut berdiri.

"Kau kenapa?" Tanya Rocky.

"Aku meresa tak pantas berada di group ini." Eunwoo tak mampu menatap mereka semua. Ia takut kalau mereka sangat membencinya.

"Apa maksudmu? Apa kau merasa sangat hebat? Dan juga apa kau malu bergabung dengan kami?" Jinjin sungguh tak dapat menahan emosinya.

"Hyung sudah cukup." Sanha mencoba menenangkan  Jinjin.

"Jinjin-ah. Bukam maksudku seperti itu." Balas Eunwoo dengan isak tangisnya.

"Lalu?" MJ mencoba membujuk Eunwoo supaya menjelaskan apa yang terjadi.

"Sepertinya appa ku tak memperbolehkan ku menari lagi. Appa bilang hari ini harus jadi hari terakhirku menari. Aku akan di daftarkan ke Universitas agar bisa melanjutkan bisnis appa ku. Kalau aku boleh jujur aku tak mau dengan itu. Aku mencintai musik. Dan appa ku sangat membenci musik. Kalian pasti tahu apa maksudku MJ, Jinjin." Jelas Eunwoo yang membuat semuanya seakan akan ikut merasakan kesedihan itu.

"Apa karna dia?" Sambung MJ.

"Ne. Kau benar MJ-ah. Dan JinJin aku benar tak bermaksud apapun." Tegas Eunwoo.

Jinjin lalu memeluk Eunwoo. Ia ikut menangis.

"Mianhae Enwoo-ya. Aku benar benar tak bermaksud berkata seperti itu. Aku lupa akan kejadian itu. Aku kira keluargamu sudah melupakannya. Mianhae." Jinjin terus menangis.

"Aish...kau manja JinJin. Apa kau tak malu hah memelukku seperti ini? Lepaskan ah...kau bukan anak kecil." Eunwoo berusaha tegar walaupun sebenarnya ia tak kuasa meninggalkan group ini.

"Hyung...apa kau serius? Bukankah kau berjanji akan bilang kepada semua orang bahwa suaraku ga kayak bebek saat kita debut? Kenapa kau mengingkarinya? Kau jahat...huwaaaa....." Sanha selalu bersifat seperti anak kecil, ya memang benar ia yang paling muda tapi bukan berarti sifatnya masih seperti anak kecil.

"Sanha-ya. Aku tak lupa akan janjiku. Kalau aku jadi pengusaha kan aku juga bisa menepatinya?" Eunwoo mencoba menghibur Sanha yang masih terus menangis.

"Ani...ini tak sama. Janji hyung mengatakannya diatas panggung debut. Aku tak suka hyung menjadi pengusaha." Sanha lalu berlari ke luar gedung latihan.

"Sanha-ya!!!" Teriak Eunwoo.

"Kami mohon jangan tinggal kan kami." Ucap mereka serempak. Eunwoo terus menatap semua anggota.

"Mianhae. Jinjja mianhaeyo. Aku mencintai kalian. Ohya, tolong susul Sanha. Aku takut dia kenapa napa. Aku pergi dulu." Eunwoo lalu meninggalkan gedung dengan tersenyum. Walaupun ia terlihat tersenyum sebenarnya hatinya tak kuasa.

"Eunwoo-ya!" Mereka semua berusaha menghentikan Eunwoo tapi selalu gagal. Eunwoo lebih mempercepat langkahnya.

💃💃##############💃💃

"Aku pulang." Kata Eunwoo.

Ia melihat eommanya sedang menonton televisi. Tunggu! Apa yang sedang eommanya lihat? Wajah itu membuat seluruh badan Eunwoo dingin. Eunwoo hanya berdiri terpaku di sana.

Eommanya yang baru menyadari bahwa sepertinya ada seseorang yang masuk lalu menoleh kebelakang.

"Eunwoo!" Eommanya terkejut melihat sikap Enwoo. Ia lalu teringat apa yang sedang ia tonton. Dengan cepat ia meraih remot lalu mematikannya.

"Eomma." Kata Eunwoo.

Eommanya lalu memeluk Eunwoo yang masih berdiri.

"Eunwoo-ya, maafkan eomma. Eomma tak bermaksud mengukir memori itu lagi. Mianhae." Eommanya menangis.

"Gwaenchana eomma. Eunwoo tak apa apa. Ohya, hari ini kan hari terakhir Eunwoo kenal musik. And Eunwoo kira badan Eunwoo bau. Eunwoo mandi dulu ya." Eunwoo lalu mencium kening eommanya. Ia berusaha menyakinkan Eommanya akan perasaannya.

💃💃##############💃💃

Eunwoo Pov

Hari ini begitu melelahkan. Aku tak pernah menyangka hari ini akan datang. Hari dimana aku akan meninggalkan musik. Musik yang membuatku tetap hidup. Jinjin, MJ, Moon Bin, Rocky, dan Sanha mianhaeyo. Jinjja mianhae. Dan kau Sanha aku akan tetap menepati janjiku.

Saat aku pulang kerumah betapa terkejutnya aku melihat tayangan televisi itu. Dia? Apa dia masih bisa berbahagis setelah menghancurkanku? Apa dia sungguh tak mengingatku. Rasa benci ini tumbuh untuknya. Tapi, rasa benci ini tetap tak mengoyahkan rasa cinta ku padanya.

Meski dulu sangat sakit. Tapi, aku rasa hanya dia yang ku cinta. Akankah kau masih sama seperti dulu? Tapi, mungkin tidak. Aku melihatmu di tv dengan namja lain. Mungkin dia yang pantas untukmu. Sungguh beruntung sekali namja itu.

Aku mulai lelah akan hal ini. Dunia terlalu kejam. Apakah aku benar tak bisa mencium bau musik lagi? Apakah aku hanya bisa mencium bau monitor mulai detik ini? Jika kalau ini akhirnya. Aku tetap tak akan menyerah. Akan ku kejar musik dan impian ku bersama sahabat sahabatku.

  To Be Continue
#####################

Hai chingudeul...bagaimana kabarnya semua? Aku harap baiknya.

Tetap ikutin terus jalan cerita nya ya chingu...

Maaf kalo jelek+banyak typo y

Gomawo*_*

Story Of Music [ASTRO FANFICTION] (HIATUS!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang