Jungkook X Reader

721 41 4
                                    

I DON'T OWN THE FANART
© TO THE RIGHTFUL OWNER

***

Please have the music ON in this part hon :*

***

Kepalamu kau dongakkan, menatap langit luas di atas kepalamu. Bulan bersinar terang di atas kepala. Bintang-bintang bersinar terang menemani sang penguasa malam. Kau menghela nafasmu.

"Kenapa juga aku memutuskan untuk datang kesini..." Lirihmu.

Setelah beberapa saat kaupun memutuskan untuk beranjak masuk ke dalam bangunan yang sudah ada di depanmu. Tampak anak-anak sebayamu memenuhi bangunan tersebut. Beberapa sambil mengandengan tangan pasangannya dan bercengkrama dengan ceria. Ya, kau sudah berada di pesta kelulusanmu, atau biasa disebut, prom night. Awalnya kau tidak mau datang, tapi sahabatmu memaksamu untuk datang. Ia bahkan sampai membelikanmu gaun untuk dipakai saat pesta berlangsung, mau tak mau kaupun datang untuk menghormati pemberiannya. Tapi memang dari brojolnya sahabatmu itu seorang b*jingan, di saat-saat terakhir pesta akan dimulai, ia memutuskan untuk tidak datang. Katanya ia tiba-tiba demam dan tidak sanggup untuk datang. Mau tak mau, kau yang telah berdandan rapipun datang ke pesta walaupun kau tahu kau pasti akan sendirian disana nanti. Kau bahkan sengaja datang agak terlambat agar kau tidak perlu lama-lama hadir disana. Dan disinilah kau sekarang, baru datang ketika pesta sudah berjalan seperempat acaranya.

Sampai di dalam, pikiranmu segera kosong. Kau tidak tahu harus apa karena kau tidak biasa berada diantara kerumunan orang. Apalagi saat kau masuk tadi, beberapa orang tak bisa mengalihkan pandangannya darimu, entah terpesona atau bingung kenapa kau baru datang sekarang. Kaupun memutuskan untuk berjalan-jalan mengitari bangunan yang biasa dipakai untuk kegiatan olahraga indoor di sekolahmu tersebut. Disana-sini orang-orang bercengkrama, bersenang-senang. Sementara kau sama sekali tidak tahu harus apa. Di sisi-sisi ruangan ada meja yang telah disediakan hidangan diatasnya, karena kehabisan ide untuk melakukan apapun, kaupun berjalan kesana. Walaupun kau tidak terlalu mood untuk makan.

Saat kau sampai disana, kau hanya bisa terdiam sambil melihat sekeliling. Pesta ini cukup meriah dan mewah. Tata ruangnya, hidangannya, semuanya terlihat sangat classy, sepertinya tidak ada salahnya kau datang kesini.

Tak lama berdiri disana, kaupun memutuskan untuk mengambil segelas minuman. Kaupun mulai beranjak dari tempatmu. Setelah menemukannya, kau meraih salah satu gelas yang sudah tertata rapi diatas meja, tapi tanganmu bertabrakan dengan tangan orang lain. Kau yang kaget segera menatap orang yang berdiri di sebelahmu. Jantungmu hampir meloncat ketika melihat yang ada disebelahmu itu seorang laki-laki tampan. Ia memakai tuxedo berwarna putih dengan pita kupu-kupu di lehernya. Matanya hitam pekat menatap dirimu. Ia juga tampaknya kaget ketika melihatmu.

"A- ah- josohamnida, kau ambillah," Ucapnya seraya menbungkukkan badannya meminta maaf, kau membalasnya dan membalikkan kata-katanya.

"A- aniyo, kau ambillah, aku bisa ambil yang lain."

"Ani, perempuan lebih dulu," Ucapnya, mengambil gelas tersebut dan menyerahkannya padamu.

Kau terdiam untuk beberapa saat, tidak yakin apa yang harus kau lakukan, tapi akhirnya kau menerimanya.

"G- gamsahamnida..." Lirihmu, tersenyum tipis.

Ia membalas senyumanmu, "Cheonmaneyo," Balasnya, kemudian mengambil satu gelas lagi untuknya.

"Baiklah, kuharap kalian belum kelelahan, karena selanjutnya kita akan menari~!"

MC acara prom ini berseru yang disambut dengan ceria oleh semua orang. Dan musikpun mulai terdengar. Kau terdiam, tidak berniat sedikitpun untuk ikut memeriahkan acara tersebut. Alhasil kau hanya terdiam di tempatmu, menatapi orang-orang yang mulai dengan antusias menggerakkan badannya kesana dan kemari, sembari sesekali menengguk minumanmu.

"Kau tidak ingin menari?"

Kau hampir tersedak minumanmu ketika kau masih mendengar suara laki-laki yang tadi di sebelahmu, "Y- ye?" Responmu padanya cepat.

Laki-laki tersebut masih berdiri di tempatnya, sama sepertimu yang belum berpindah tempat sejak tadi. Ia menatapmu dengan senyum tipis di wajahnya.

Kau menelan ludahmu sebelum menjawabnya, "A- aku... Tidak, terimakasih, aku tidak tertarik," Jawabmu berusaha tenang.

"Ahh... Arrasseo. ..... Eoh, Jeon Jungkook imnida," Ucapnya memperkenalkan dirinya.

"Ah! Lee Nura imnida," Kau memperkenalkan dirimu kembali.

"Eoh, aku baru pertama kali bertemu denganmu, Lee Nura-ssi. Kau kelas berapa?" Tanyanya.

"Aku kelas 3-3."

"Eoh... Pantas aku tidak mengenalimu. Aku kelas 3-1. Apa kau datang kesini sendiri?"

Mendengar pertanyaan Jungkook membuatmu mengingat sahabatmu. Rasa kesalmupun kembali meluap-luap, "Harusnya aku datang bersama sahabatku. Tapi dia memang seorang idiot. Pesta sudah mau dimulai dia bilang tidak bisa datang. Si bodoh itu..." Ujarmu menggerutu sendiri.

Jungkook terkekeh mendengar jawabanmu. Iapun mulai bercerita bahwa teman-temannya juga terkadang membuatnya kesal, itu alasan mengapa ia sekarang ada bersamamu dan tidak berniat untuk kembali menemui teman-temannya yang sekarang mungkin sudah asik menari sendiri. Akhirnya kalian berakhir mengobrolkan banyak hal. Kalian bahkan sampai lupa kalau kalian baru bertemu saat itu, tapi kalian sudah bisa mengobrol dengan nyaman satu sama lain, seakan telah menjadi teman lama sejak kalian kecil. Kalian bahkan mengobrolkan mimpi kalian dan cita-cita kalian. Bahkan sampai ke topik pemerintahan kalian juga bahas. Dan dari situ kau sadar kalau kau memiliki banyak kesamaan dengan Jungkook. Dan kau merasa semakin lama semakin nyaman mengobrol dengan Jungkook.

"Oke~! Sudah cukup untuk fast dancenya. Selanjutnya, tarik tangan pasanganmu, dekap ia dengan erat, dan ajaklah untuk menari bersama dengan slow dance ini~!"

Keadaan yang cukup ramai tadi tiba-tiba berganti menjadi sedikit tenang. Perubahan suasana ini membuatmu dan Jungkook memperhatikan sekitar. Orang-orang telah menarik pasangannya masing-masing dan mulai berdansa mengikuti irama musik yang lambat ini. Lampu yang awalnya disetting dominasi warna merah tadi, berubah menjadi warna biru, membuat hati merasa tenang. Dan alunan musik yang lambat membuatmu semakin terbawa dalam tenangnya suasana.

"Bolehkah?"

Saat kau menolehkan kepalamu, Jungkook telah mengulurkan tangannya padamu. Ia tersenyum dengan manis kearahmu. Tak sanggup untuk menolaknya, kaupun menyambut uluran tangannya.

"Baiklah," Jawabmu.

Kalianpun berjalan beriringan ke lantai dansa dengan Jungkook yang menuntunmu untuk berjalan. Kau tak bisa menahan senyumanmu sejak tadi. Saat sampai, Jungkook menarik tangan kirimu dan meletakkannya bahunya. Tanganmu yang satu lagi ia genggam dengan erat, membuat kehangatan dan rasa nyaman menjalar ditubuhmu. Kau mendongakkan kepalamu untuk melihat wajahnya. Tatapannya menenangkanmu, membuatmu ingin terus didekapnya seperti ini. Lagupun mulai terdengar mengalun, dan kalianpun dengan lihai mengikuti irama. Mata Jungkook bersinar seperti bintang-bintang yang kau lihat diluar tadi. Sebuah senyuman terus ia sunggingkan di bibirnya. Mau tak mau kau terpesona padanya. Ia sangat tampan, pikirmu.

"Kau tahu, menurutku, kau sangat cantik. Yeoja tercantik yang pernah kutemui," Kata-katanya membuat kedua pipimu panas, jantungmu seketika berdetak semakin cepat. Jungkook menarikmu lebih dalam ke dekapannya, "Aku bersyukur kesal dengan teman-temanku tadi. Karena kalau tidak, aku tidak akan bertemu denganmu," Lanjutnya, mendekatkan wajahnya padamu. Senyumnya semakin lebar, semakin manis sampai kau pikir kau akan diabetes hanya dengan melihatnya, "Kuharap kita bisa bertemu lagi setelah ini."

The end

Stay tuned yoo >u<
Klik add library >u<
Kutjintah kalian :*

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BTS Fanart ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang