"Hah...." Pria asal China itu menghela nafas berat. Namanya Yan An. Ia adalah siswa dari salah satu sekolah menengah atas di Korea Selatan. Karena suatu kondisi, yang mengharuskannya melanjutkan SHSnya di Korea.
Tapi lagi-lagi ia menghela nafas berat setiap kali ia mendapatkan hasil ulangan harian Bahasa Korea. Ia sudah cukup lancar berbahasa Korea meskipun sedikit terpatah-patah. Hanya saja ia masih sedikit keliru dengan huruf-huruf hangeul.
"Ya! Kau kenapa? Wajahmu seperti kertas ujian yang habis diremas-remas." Seorang siswi berambut coklat sebahu menepuk bahunya.
"Hasil ulanganku jelek lagi." Ujar Yan An putus asa.
"Coba kulihat." Gadis itu mengambil kertas dari tangan Yan Ah. "Ya! Bukankah aku pernah mengajarkan ini padamu?"
"Aku selalu keliru setiap kali aku menulis hurufnya."
"Hah... kau ini."
"Soo Jin-ah... ajari aku lagi." Yan An menggenggam kedua tangan Soo Jin, membuat gadis itu mengerjapkan matanya berkali-kali.
"Ya! Apa-apaan kau ini. Kenapa harus aku? Kau kan punya teman."
"Tapi hanya kau yang sabar mengajariku."
"Aku dapat imbalan apa kali ini, jika berhasil mengajarimu dan membuatmu dapat nilai bagus diulangan berikutnya?"
Yan An tampak berpikir, "Euhm... akan kupikirkan nanti, yang pasti akan jadi imbalan yang tidak bisa orang lain miliki."
"Uwaa... kedengarannya sesuatu yang spesial."
"Tanyeonajeo. Jadi kau mau mengajariku?"
"Baiklah... mulai besok aku akan mengajarimu sampai kau benar-benar mengerti pelajaran ini dan aku akan membuatmu tidak bisa melupakan apa yang kuajarkan padamu."
"Baiklah, aku akan bersiap menerima pelajaran darimu."
"Bagus. Untuk hari ini, sebagai biaya administrasi pendaftaran privatmu padaku, traktir aku makan siang di kantin." Soo Jin berusaha merangkul bahu Yan An. Karena Yan An terlalu tinggi, Soo Jin hanya bisa menarik lengan Yan An menuju kantin.
"Kenapa harus pakai biaya administrasi segala!"
"Karena aku lapar."
"Jawaban macam apa itu?"
📄📄📄
Sesuai janji Soo Jin pada pada Yan An. Setiap pulang sekolah, Soo Jin mengajari Yan An bahasa Korea. Dimulai dengan mengenali huruf sampai cara pengucapan yang benar. Karena Yan An masih sering keliru mengucapkan sesuatu.
Soo Jin pun dengan sabar mengajari Yan An, bahkan Soo Jin rajin membuatkan kartu huruf untuk Yan An dengan berbagai warna kartu untuk membantu Yan An lebih mudah mengingat.
"Bagaimana? Apa ada yang tidak kau mengerti lagi?" Tanya Soo Jin.
"Euhm...." Yan An terlihat sedang berpikir.
"Ya! Aku sedang bertanya padamu, kenapa kau hanya menjawab dengan deheman? Ini sudah satu minggu penuh aku mengajarimu, jadi aku ingin tahu perkembangannya. Aku akan merasa senang jika sudah berhasil mengajarimu."
"Euhm... ada yang mau kutanyakan padamu."
"Apa? Katakan saja jika ada yang tidak kau mengerti."
"Jika aku menulisnya seperti ini, ini dibaca apa? Aku sering sekali melihat tulisan ini. Tapi aku tidak yakin dengan pengucapannya." Ujar Yan An terlihat bingung. Soo Jin melirik kertas Yan An. Tertulis disana sebuah kata ' 사랑해'.
Soo Jin mengerjapkan matanya, dan berkali-kali menoleh ke arah Yan An dan kertas bergantian.
"Kau yakin tidak tahu?"
"Ne. Aku benar-benar tidak tahu. Memang itu dibaca apa?" Yan An menatap Soo Jin dengan tatapan polos.
Soo Jin mengusap tengkuknya, "Itu dibaca...."
"Apa? Cepat beritahu aku!!"
"Saranghae." Ujar Soo Jin sambil membaca tulisan dikertas itu.
"Na do saranghae." Ujar Yan An membuat Soo Jin menoleh ke arahnya sambil membelalakkan mata. Bukannya terkejut, Yan An malah tersenyum lebar.
"Ya! Kau menipuku!!"
"Apa?" Yan An memasang poker face.
"Kau bilang kau tidak tahu cara membacanya."
"Memang."
"Lalu tadi?"
"Oh... jadi kau bilang begitu karena membaca tulisan ini?" Ujar Yan An berpura-pura tidak tahu.
"Cih, dasar menyebalkan!"
"Tapi aku serius."
"Apanya?"
"Mencintaimu...." Soo Jin kembali terkejut mendengar pengakuan Yan An yang tiba-tiba. "Kenapa tidak menjawab?" Yan An mendekatkan wajahnya tepat didepan wajah Soo Jin, membuat Soo Jin bersemu merah. "Soo Jin-ah, kau sakit? Kenapa wajahmu memerah?" Yan An hendak menyentug kening Soo Jin, tapi Soo Jin langsung menepisnya.
"Ya! Mwohaneungeoya!!" Soo Jin bangkit dari duduknya, lalu meraih tasnya dan hendak pergi meninggalkan rumah Yan An.
"Eodigayo?"
"Aku harus pulang."
"Bagaimana dengan jawabannya?!"
"Tunjukan dulu nilai yang bagus diulangan berikutnya!!" Ujar Soo Jin tanpa menoleh ke arah Yan An karena kini wajahnya sudah sangat merah padam. Soo Jin langsung berlari meninggalkan rumah Yan An, dengan senyum yang mengembang di wajahnya. Yan An pun diam-diam tersenyum melihat kepergian Soo Jin.
📄📄📄
'Tenang saja Soo Jin-ah, ulangan harian berikutnya aku akan dapatkan nilai yang bagus. Semua yang kau ajarkan tidak akan sia-sia. Dan aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Karena selain demi nilai ini... ini juga demi dirimu.' -Yan An-
'Bodoh! Harusnya kau bisa mengatakannya dengan cara yang lebih romantis lagi. Kenapa harus tiba-tiba seperti itu, kau memang sengaja membuatku malu, ya? Lihat saja, jika ulangan berikutnya nilaimu buruk... jangan harap kau mendapatkan jawaban dariku!' -Lee Soo Jin-
KAMU SEDANG MEMBACA
[PENTAGON FANFICTION - CUBE BOYS] - [Slow Update]
FanficIni adalah kumpulan cerita PENTAGON cast 10 member PENTAGON - Jo Jin Ho/Jino - Lee Hwi Taek/Hui - Yang Hong Seok - Kim Hyo Jong/E'DAWN - Ko Shin Won - Yeo Chang Gu/Yeo One - Yan An - Adachi Yuto - Kang Hyung Gu/Kino - Jung Woo Seok Inilah kumpulan k...