Tiffany pov
Awalnya saya adalah perempuan manis yang ceria dari sebuah keluarga kaya yang amat harmonis, bagaimana tidak bahagia hidupku dulu, saya dikelilingi oleh orang-orang yang menyayangi saya. dari kedua orang tua yang slalu berbangga akan saya, seorang kakak laki-laki yang slalu melindungi saya , dan teman-teman yang slalu menghibur saya namun siapa sangka semuanya hancur, kebahagiaan itu kini tinggalah mimpi. Mimpi yang amat menyakitkan namun bila saya terbangun akan lebih menyedihkan. Ya beginilah hidup .
Author pov
Ada Seorang perempuan muda yang sedang berdebat dengan pria angkuh nan sombong, perdebatan itu bermula karna perempuan itu tidak terima bila dirinya dikatai seorang pencuri. Ya dirinya memang tidak memiliki apa-apa namun bukan berarti dia akan mengambil sesuatu yang bukan miliknya.
Tiff : "maaf pak, saya memang membersihkan ruangan bapak tapi saya bersumpah saya tidak mengambil apapun, termasuk jam bapak itu"
Alverd : "nona, wajahmu seperti tidak mencerminkan perilakumu. Saya tidak mau tau anda harus mengembalikan jam itu, lagi pula anda piker saya akan percaya dengan omong kosongmu itu?"
Tiff : "saya mau mengembalikan apa? Saya kan sudah bilang saya tidak mengambil apa-apa!!"
Alverd : "saya tidak peduli, silahkan keluar"
Perempuan itu pun dengan berat hati keluar, dan terpaksa ia harus mengganti jam itu walalupun bukan dirinya yang menghilangkan tapi ia tak bisa berbuat apa-apa. Karna bos nya ini adalah laki-laki yang sangat keras kepala.
(kantin kantor)
Keira: "gimana? Kamu tadi bos marah ga?"
Tiff : "marah kei, saya harus ganti jam itu. Aduh itu mahal banget pasti saya punya uang juga ngga"
Keira : "aduh kasian banget sih kamu, kamu tadi liat ada jam ga? Mungkin kamu lupa"
Tiff : "ga ada, saya brani sumpah deh. Duh kei saya dapat uang itu darimana?"
Keira : "hmm, kamu bisa nyanyi ga? Teman saya kemarin nawarin nyanyi di café bosnya uangnya lumayan gede loh, padahal Cuma nyanyi aja"
Tiff : "hah nyanyi? Kei gaada yang lain? Suaraku aja pas-pas an kamu suruh aku nyanyi di café"
Keira : "bohoong, aldo pernah bilang kata dia suara mu bagus kok, audisi dulu aja. Lumayan loh "
Tiff : "bayarannya besarkan? Tapi kamu temani saya ketempatnya ya"
Keira : "nah gitu dong, boleh nanti aku kabarin teman saya dulu ya, sore ini kita kesana. Saya duluan ya bentar lagi kantor bubar nanti ketauan bos saya kena juga lagi. Byeee!!"
Keduanya pun bertemu lagi ketika jam kantor sudah bubar, mereka sudah bebas tugas jadi mereka pun lekas pergi dan langsung menuju salah satu café , karna akan mengikuti audisi yang mereka bicarakan sebelumnya.
Tiff : "maaf pak, apa benar disini sedang mencari penyanyi untuk café?"
Rey : "iya, kamu mau daftar?"
Tiff : "iya pak, saya mau"
Rey : "yaudah naik panggung aja, langsung nyanyi"
Tiff : "baik pak."
Jika wanginmu saja bisa
Memindahkan duniaku
Maka cintamu pasti bisa
Mengubah jalan hidupku
Cukup sekali saja aku pernah merasa Betapa menyiksa kehilanganmu
Kau tak terganti kau yang slalu kunantiTakkan kulepas lagi
Pegang tanganku bersama jatuh cintaKali kedua pada yang sama
Jika senyummu saja bisaMencuri detak jantungkuMaka pelukkan mu yang bisa
Menyapu seluruh hatiku
Cukup sekali saja aku pernah merasa Betapa menyiksa kehilanganmuKau tak terganti kau yang slalu kunantiTakkan kulepas lagi
Pegang tanganku bersama jatuh cintaKali kedua pada yang sama
(Satukan hati, tanpa peduli)Kedua kali kita bersama lagi
Pegang tanganku bersama jatuh cintaKali kedua pada yang samaSama Indahnya Pegang tanganku bersama jatuh cinta Kali kedua pada yang sama, Sama Indahnya.
(raisa – kali kedua)
THAT'S PART FOR TODAY
LIKE, COMMENT,FOLLOW
THX 💓💋
ŞİMDİ OKUDUĞUN
Happiness
RomanceBaca aja, tunggu saya publish till complete ya. Cerita ini sad ending jadi jgn kaget nantinya yah;*