JUST ANOTHER

CHAPTER 1

Author: Listya Kim

Cover: Listya Kim

Rated: 15+

Tittle: JUST ANOTHER

Length: Chapter

Genre: Drama, Romance ,Tragedy, Friendship

Cast: Min Yoongi, Kim Taehyung, Jeon Jeongguk, Kim Tae Rin, Kim Namjoon

#DILARANG KERAS MENJIPLAK KARENA MENJIPLAK PERBUATAN DOSA. SAYANGILAH KARYA DIRI SENDIRI.

...

Terlihat seorang namja yang tengah berjalan linglung menyusuri area asrama. Wajahnya yang terlihat sangat pucat. Seseorang memandangnya dari arah yang tak jauh. Memandangnya dengan pandangan yang sulit ditebak namun menyimpan beribu arti.

"Yoongi ah" ,panggil seorang namja yang berlari kearah Yoongi.

Yoongi menoleh kearah namja itu ,dialah Kim Namjoon. Teman satu asrama bersama dengan Yoongi.

"dari mana saja kau Yoongi ah ,aku mencarimu dari tadi"

"aniyeo ..aku hanya..a"

Namjoon merasa curiga dengan cara bicara Yoongi yang terbata-bata itu. Kemudian ia pun menarik tangan Yoongi dan membawanya kembali ke asrama.

"ayo pulang"

.....

Malam terasa amat menusuk ,Namjoon segera menutup jendela kamarnya. Terlihat Yoongi yang tengah tertidur pulas dengan selimut tebal yang menutupi setengah tubuhnya. Namjoon mengarahkan pandangannya pada wajah cantik Yoongi. Ia pun berjongkok didepan tempat tidur Yoongi.

"kau namja atau bukan? dan kenapa wajahmu secantik itu Yoongi ah." ,gumam Namjoon.

Perlahan Yoongi membuka kedua matanya dan mendapati Namjoon yang tengah berada tepat didepan wajahnya. Hanya berjarak beberapa sentimeter saja wajah keduanya.

"apa yang sedang kau lakukan Namjoon ah?..jangan berpikiran jorok tentangku"

"MWO?...a..aniyeo..aku tidak berpikiran jorok!"

"lalu kenapa wajahmu sedekat ini?"

Namjoon pun beranjak berdiri. Ia merasa sangat malu dan dipermainkan oleh Yoongi. Kemudian Yoongi pun beranjak bangun. Ia memegangi perutnya yang tiba-tiba terasa sakit. Namjoon mulai terlihat panik.

"Yoongi ah kau baik-baik saja?"

"a..aku..a..h.."

"kau terlihat pucat..."

"aniyeo ...a...ku baik-baik saja .."

"tunggu disini ,akan kupanggilkan guru"

Namjoon berlari keluar mencari pertolongan. Ia pun kembali bersama dengan seorang guru. Guru itu pun memeriksa keadaan Yoongi.

"sejak kapan perutmu terasa sakit?"

"sejak tadi pagi"

Sekejap Namjoon melotot terkejut. Ia merasa menjadi teman yang tak berguna bagi Yoongi karena Yoongi sendiri tidak pernah cerita jika perutnya sakit sejak tadi pagi.

"mungkin obat penghilang rasa sakit ini bisa membantu. Perutmu sakit karena kau memiliki sakit mag" ,ujar sonsaengnim.

"gomawo ssaem"

Sonsaengnim itu pun beranjak pergi dari kamar asrama mereka. Namjoon pun menutup pintu asrama dengan pelan.

"kenapa kau tidak pernah bilang sebelumnya jika perutmu sudah sakit sejak tadi pagi Yoongi ah? kau anggap apa aku ini.... "

Namjoon menjitak kepala Yoongi dengan pelan.

"jangan menjitak kepalaku begitu...sakit!"

"seharusnya kau bilang sejak awal kalau kau memang sakit"

"mianhae.."

"sudahlah ,sekarang kau istirahatlah. Besok masih ada jam pelajaran yang menunggu kita"

.....

Keesokan paginya di jam sekolah. Yoongi tengah berjalan sembari membawa beberapa buku tugas milik teman-teman sekelasnya. Namun saat berjalan dilorong sekolah ,langkahnya terhenti saat beberapa siswa laki-laki tengah menghalangi jalannya.

"hei Yoongi sshi !..berikan waktu lima menit untuk bersenang-senang bersama kami..lihatlah wajahmu yang begitu menawan tapi memuakkan!"

Salah satu diantara mereka menjambak rambut Yoongi yang hitam bercampur cokelat itu. Beberapa buku yang dibawanya pun jatuh berantakan. Mereka terus-terusan mengoyak tubuh Yoongi dan mendorongnya hingga terjatuh. Mereka pun juga tak segan-segan melecehkan harga diri Yoongi dengan kejamnya hingga menyisihkan lebam pada bagian dada dan lengan kanannya.

"kulitmu begitu putih sehingga kami ingin sekali menggoresnya. Bahkan wajahmu yang secantik wanita ini pun membuatku ingin menghancurkan segalanya yang kau miliki. Karena wajah tampan dan cantikmu ini ,yeoja-yeoja yang kami incar pun menjauhi kami !"

"memangnya kenapa jika aku memiliki wajah seperti ini..kenapa kalian menyiksaku?"

Salah satu diantara mereka menampar pipi kanan Yoongi.

"enyahlah kau Yoongi sshi !!"

Mereka pun meninggalkan Yoongi yang dalam keadaan lusuh seperti itu. Kemudian seorang yeoja menghampiri dan menolongnya.

"gwaenchana?"

Yoongi menatap dalam yeoja itu. Ia merasa beruntung karena masih ada selain Namjoon yang mau dan rela untuk berbicara dengannya bahkan menolongnya apalagi dia seorang yeoja.

"tunggu sebentar ,aku menyimpan plester. Dahimu tergores"

Setelah membantu merapikan buku-buku yang berserakan ,yeoja itu pun memasangkan plester pada dahi Yoongi yang tergores.

"mereka memukulimu lagi ya...mereka itu benar-benar sangat kejam. Memang apa salahnya jika ada seorang namja yang memiliki wajah secantik yeoja. Mereka hanya tidak puas dengan apa yang dimiliki mereka sendiri"

"itu sudah biasa kualami. Aku baik-baik saja dan sudah terbiasa dengan keadaan yang seperti ini"

"arasseo"

"aku Min Yoongi"

"aku Kim Tae Rin"

"salam kenal"

"Baiklah Yoongi sshi, aku harus pergi. Sampai ketemu lagi"

Yoongi belum sempat berkata apa-apa ,namun Tae Rin berlari pergi meninggalkannya. Sekarang ia kembali merasa sendirian. Berkali-lali ia batuk kecil dan nafasnya yang terasa amat sesak. Dengan sisa kekuatannya untuk berjalan ,Yoongi pun segera menuju kekelasnya karena sonsaengnim pasti menunggunya dan juga dengan buku-buku yang ia bawa.

.....

Yoongi memasuki kelas dan spontan membuat yang lainnya fokus memandanginya. Sonsaengnim benar-benar terkejut melihat keadaan Yoongi yang lusuh itu.

"kau baru sampai membawa buku-buku itu ,kemana saja kau. Dan kenapa sekarang penampilanmu terlihat sangat lusuh seperti ini"

Yoongi melangkahkan kakinya kearah meja guru dan menaruh buku-buku itu diatasnya.

"mianhaeyo Sonsaengnim"

Wajah Yoongi terlihat begitu pucat. Sonsaengnim merasa iba terhadap Yoongi karena dipikirnya Yoongi sedang sakit.

"apa kau sedang sakit Yoongi sshi?"

"a..aniyeo"

Kemudian salah satu siswa mengelaknya.

"itu hanya tipuannya ssaem. Jangan merasa iba padanya karena ia berbohong agar dikasihani"

Murid-murid yang lainnya pun menertawakannya tanpa ada rasa belas kasih sedikitpun.

.....