Pagi ini Yeonra datang seperti biasa. 5 menit sebelum bel masuk berbunyi. Teman-temannya sudah berada di dalam kelas menunggu guru datang. Iapun langsung duduk di bangkunya, sementara Hyoseung tampak masih sibuk dengan buku-buku yang berada di atas meja.
"Kau sudah mengerjakan PR Bahasa Inggris?" tanya Hyoseung.
"Sudah. Kau belum?"
"Boleh kupinjam? Aku semalam lupa mengerjakan itu. Terlalu fokus dengan tugas biologi."
"Boleh."
Yeonra membalikkan badan untuk mengambil buku bahasa Inggris dari dalam tas. Tanpa sengaja tatapannya tertuju pada sosok Wonwoo yang sudah duduk di bangku belakang. Dan ternyata pria itu tengah menatapnya tajam. Cepat-cepat Yeonra memutar badan dan memberikan bukunya pada Hyoseung.
"Ini bukunya. Jam bahasa Inggris dimulai pukul 10, kan?"
"Iya. Akan kukerjakan dulu."
Yeonra mengangguk kecil. Ia lantas kembali menolehkan kepalanya ke belakang. Dan sialnya ia kembali mendapati Wonwoo tengah menatapnya. Namun kali ini pria itu tersenyum tipis. Tanpa Yeonra sadari, ia pun ikut tersenyum. Jantungnya juga berdetak sedikit lebih cepat.
Tepat pukul 8, guru Kang masuk ke kelas 3A. Guru biologi itu kembali meminta murid-muridnya untuk duduk sesuai kelompok yang telah dibentuk kemarin. Itu artinya Yeonra harus kembali duduk bersama Wonwoo. Ia sempat ragu, menoleh sebentar ke arah meja Wonwoo. Pria itu tengah membereskan mejanya. Tampaknya Wonwoo tahu kalau Yeonra akan duduk di sana.
Akhirnya Yeonra benar-benar menuju meja Wonwoo dan duduk di hadapannya. Mereka saling melempar senyuman tipis. Karena Wonwoo hanya diam, akhirnya Yeonra terlebih dahulu menyapa, "Hai," suaranya terdengar pelan. Tak disangka, Wonwoo juga menjawab. "Hai, Yeonra."
Yeonra menahan nafasnya selama beberapa detik. Entah mengapa Wonwoo terlihat berbeda dari biasanya. Yeonrapun tidak tahu apa itu. Wonwoo masih pendiam dan dingin. Namun ada hal lain yang membuat Yeonra merasakan sisi yang berbeda darinya.
"Sepertinya kita akan tetap seperti ini sampai tugas ini dikumpulkan," ujar Wonwoo yang diiyakan oleh Yeonra. Mereka kemudian memperhatikan penjelasan dari Guru Kang yang bisa dijadikan petunjuk dalam mengerjakan tugas kelompok.
Yeonra menoleh pada Hyoseung dan Joshua yang duduk di bangku nomor 3. Dari sini ia bisa melihat bagaimana Joshua begitu perhatian kepala Hyoseung. Ah pria itu, meskipun tahu Hyoseung sudah memiliki Seungcheol, tidak pernah Joshua merasa terganggu. Ia berikan seolah tidak ada yang terjadi.
"Yeonra," tegur Wonwoo. Yeonra mengerjapkan matanya lantas menatap Wonwoo yang tengah menatapnya juga.
"Ada apa?"
"Fokuslah," pinta Wonwoo. Yeonra hanya mengangguk dan kembali pada pelajaran. Sesekali ia berdiskusi dengan Wonwoo yang diselingi dengan tawa kecil dari keduanya.
Ternyata Wonwoo tidaklah sedingin yang Yeonra kira. 2 hari duduk bersama membuat Yeonra percaya dengan ucapan Hyoseung dan Joshua kemarin. Namun tiba-tiba Yeonra ingat tentang peristiwa di bus. Apakah Wonwoo juga ingat bahwa telah tertidur lelap di bahu Yeonra? Apakah Wonwoo bisa mendengar detak jantung Yeonra yang semakin cepat itu?
"Kemarin kau kembali ke kelas bersama Mingyu, ya?" tanya Wonwoo sambil menulis.
"Oh, kemarin? Iya. Mingyu mengantarku sampai ke depan kelas. Ia juga menghampiri Seungcheol," jawab Yeonra sambil mengetukkan ujung pulpen ke pipinya. "Memangnya kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way - Jeon Wonwoo✔
ФанфикPark Yeonra nyaris frustasi karena harus berkelompok dengan Jeon Wonwoo. Namun pada akhirnya ia jatuh cinta pada pria emo yang super dingin itu. autumn quartz / 02092016