Chapter 3

553 14 0
                                    


Kamar bernuansa biru tua dengan dekorasi bergaya klasik dan rapi dengan tata letak barang-barang yang menambah kesan elegan, terdapat pula lambang seperti kipas angin berwarna merah dibagian atas dan putih dibagian bawahnya itu tampak seorang laki-laki masih enggan untuk bangun dari kasurnya yang berukuran king size untuk menyambut pagi yang cerah ini, meski tirai kamarnya telah dibuka sehingga cahaya-cahaya matahari bertembus dan mengenai wajah tampannya, tak membuatnya bergeming dan tetap melanjutkan tidur nyenyaknya bak seekor tupai yang sedang berhibernasi dan mengabaikan hal-hal yang terjadi di luar sana. Sampai datang laki-laki yang tadi telah membuka tirai kamar tersebut, laki-laki itu menggelengkan kepalanya dan menghela nafas. "Hey baka Ototou! kau mau bangun jam berapa? Kau tidak kuliah, hah!" Itachi nama orang itu yang sudah berdiri di samping tempat tidur Sasuke, laki-laki yang masih setia menemani kasur empuk dan bantal gulingnya.

Tidak ada respon dari Ototou-nya membuatnya kesal. "Hey bangun, kau ini malas sekali. Kau tadi malam pulang jam berapa, ehh?!" desak Itachi lagi, sekarang mengguncang tubuh Sasuke yang membelakanginya.

Sasuke tampak mulai terusik dengan gangguan itachi. "Tch, kau menganggu saja baka aniki!" jawab Sasuke masih diposisi yang sama, membelakangi Itachi.

Itachi melipat tangannya di dada sambil mendengus. "Bangun! Ini sudah pagi, kau tidak kuliah apa?" Itachi tampak tak peduli dan tetap melanjutkan gangguan untuk Ototou-nya ini, Sasuke bangkit dari tidurnya dan duduk bersandar di sadaran kasurnya. Tampak rambut chicken butt yang berantakan itu tak mengurangi pesonanya sebagai seorang Uchiha, justru terkesan makin seksi dengan gayanya yang setelah bangun tidur itu.

Sasuke melihat jam weker di samping tempat tidurnya."Terima kasih untuk gangguannya baka anikii!" geram Sasuke memberikan tatapan tajam ke Itachi.

Itachi angkat bahu tidak peduli. "Sama-sama Sasu-chan, ahh iya jangan lupa besok itu ulangtahun sepupu kita. Kuharap kau tak lupa dan siapkan kado terbaikmu baka ototou-ku." Ucap Itachi yang sudah berdiri di ambang pintu Sasuke dan menutup kembali kamar Sasuke.

Sasuke mendengus kesal dan beranjak turun dari kasur menuju kamar mandi. Mungkin akibat gangguan Itachi dia tidak mengantuk lagi dan memutuskan untuk mandi saja.

"Baka aniki, dia sengaja atau apa? dia tahu kalau aku kuliah siang hari ini." gerutu Sasuke sambil menghidupkan shower dan memulai ritual mandinya.
(Boleh aku mengintip, Sasuke-kun? 😍)

Loncat ke kediaman Haruno...
.
.
Sakura sudah siap dengan baju seragamnya, dia duduk di depan cermin riasnya dan mempoles wajah cantiknya dengan bedak tidak terlalu tebal dan lipsgloss rasa cherry favoritnya. Selesai dengan wajahnya dia beralih menyisir rambut merah jambu sepunggungnya yang dibiarkannya tergerai indah. Sambil mengkedipkan sebelah matanya. "Sempurna" gumamnya sambil melihat pantulan dirinya di cermin. Sakura mengambil ranselnya dan turun ke ruang makan. "Ohaiyooo!" Seru Sakura ke semua keluarganya yang sudah lengkap dan menyantap sarapan pagi ini. Sakura duduk di kursi samping kiri Sasori, Sakura menyantap sarapan omelet keju dengan sangat lahap. Tidak ada yang berbicara selama acara makan, karena memang dilarang oleh Kizashi kepala keluarga Haruno tersebut, pengecualian kalau si kepala keluarga Kizashi tidak ada barulah ada yang berbicara bahkan sampai adu mulut seperti tempo hari dilakukan Sakura dan Sasori.

"Aku sudah selesai." Sasori beranjak dari kursi makannya dan memberi salam ke kedua orangtuanya. Tampak Kizashi sudah membaca Koran setelah makan dan Mebuki menyiapkan teh untuk suami tercinta.

"Nee, nii-chan kau tidak mengantarku ke sekolah?" Tanya Sakura yang tengah meminum jus jeruknya.

Sasori membalikkan tubuhnya. "Aku tunggu di luar, cepat selesaikan makanmu."

Falling in Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang