Cinta cinta cinta
Entah apa itu artinya aku pun belum paham. Hingga suatu hari kita di pertemukan tanpa disengaja dan tanpa diminta, kita pun berkenalan kemudian chat an dan kamu pun perlahan demi perlahan masuk ke duniaku memperkenalkan apa itu cinta dan rasa kasih sayang dengan ucapan yang sungguh sangat manis bahkan melebihi manisnya permen karet. Aku pun perlahan mulai mengenal apa itu cinta dan rasa kasih sayang. Cinta itu adalah rasa yang timbul dari lubuk hati yg paling dalam yang bisa menimbulkan rasa sayang dan bisa membuat seseorang menjadi bahagia, senang, ceria bahkan menangis. Tapi cinta yang kamu kenalkan ke aku itu sungguh luar biasa, entah kamu memakai jurus apa, entah kamu memakai cara apa sehingga aku pun dapat merasakannya. Hari demi hari kita lalui bersama penuh dengan canda dan tawa..... Hingga suatu hari masalah pun menghampiri hubungan kita, kemudian kamu pun berubah, kamu menjauh perlahan demi perlahan entah apa alasannya. Cinta yang awalnya kamu kenalkan ke aku itu semanis permen karet kini perlahan rasa manis itu hilang menjadi hambar.
Setelah beberapa hari kemudian kamu pun mengungkapkan apa alasannya kamu menjauhi aku, ternyata kamu masih menginginkan seseorang yang dahulu pernah mengisi hatimu, kamu masih mencintainya tetapi kamu pun menyayangi aku hingga timbul rasa bimbang yang ada di hatimu. Ternyata selama ini aku hanyalah dijadikan bahan pelampiasanmu saja. Sesingkat itu kah kisah cinta kita?
Sungguh acting yang luar biasa, kini rasa permen karet pun sudah bukan hambar lagi tetapi sudah pahit dan pantas untuk dibuang ke tanah kemudian di injak injak.
Dahulu kamu kenalkan rasa cinta itu dengan ucapan manis sekali, kemudian kita bermimpi dan ingin mimpi tersebut diwujudkan bersama tetapi itu semua hanyalah omongan belaka dan bodohnya aku percaya itu semua, sungguh hancur perasaan ini entah jika dibelah menjadi berapa keping. Entah berapa butir, berapa liter bahkan berapa banyak air mata yang sudah aku teteskan ke pipi ini hanya demi manusia yang belum tentu menangisi ku pula.
Rapuh? Iyaaa aku sangatlah rapuh
Marah? Aku sungguh sangat marah kepada diriku mengapa dengan mudahnya mempercayai omongan lelaki tersebut
Benci? Tidak aku sama sekali tidak benci, aku bersyukur pada Yang Maha Kuasa karena ia telah membuka kebusukanmu sebelum kita menjadi halal.
Kini rasa bahagia, senang, ceria, canda tawa nya kita sudah aku kubur di dasar jurang paling bawah.
Ibaratnya kamu sudah mematahi ratusan kayu untuk dibakar tetapi kamu bilang padaku "ini adalah kayu terakhir, kayu ini tidak akan ku patahkan, akan aku jaga kayu ini" (aku di ibaratkan kayu terakhir)
Tapi nyatanya apa? Aku pun ikut di patahkan pula kemudian kamu menyambungkan pula kayu yang kamu ambil sebelum kayu terakhir.
Aku tidak ingin membalas kejahatan mu itu, aku hanya menunggu karma melakukan tugasnya.
Dan aku berdoa kepada Yang Maha Kuasa, semoga pintu hati dan pikiran kamu pun dibuka agar kamu bisa merasakan bagaimana rasanya di sakiti dan di bohongi.
Jangan terlalu sayang kepada seseorang dan jangan lah pula berbuat baik kepada orang lain jika semua yang kamu lakukan adalah skenario yang sudah kamu atur sesempurna mungkin.
