Chapter 5

97 26 4
                                    

Niall's P.O.V

Kami sedang menunggu Dylan dan Fairy yang memesan makanan untuk kami. Sejak tadi aku selalu melihat Cassie yang sibuk berbincang dan bercanda dengan teman-temanku, dia tersenyum dan tertawa membuatku ikut senyum.Hm, dia sangat lucu.

Saat aku melihat dibelakangnya Cassie ada yang memperhatikannya sambil tersenyum. Aku tau dia siapa, dia murid baru itu. Dia mulai berjalan mendekati meja kami.

"Hi, semuanya" Sapanya(sok) ramah yang di sambut senyuman oleh mereka, ya mereka karena aku menatapnya

"Gue mau balikin buku lo tadi tertinggal di meja" Katanya tersenyum sambil memberikan buku pada Cassie.

Cassie pun mengambil buku yang di berikan oleh murid baru itu---Dave. Namanya Dave. Aku bisa melihat Dave dengan sengaja menyentuh tangan Cassie, pintar sekali dia mencari kesempatan dalam kesempitan. Huft... sabar Niall.

"Gue cuma mau kasih buku ini ke lo" Katanya sambil tersenyum ke arah Cassie dan ia berganti melihatku, aku balas menatapnya tajam.

"Thanks" Cassie tersenyum

Dave melambaikan tangannya kepada Cassie. Bisa ku lihat dari cara ia bertingkah dan memandang Cassie kurasa Dave menyukai Cassie. Sial.

Semoga saja Cassie tidak tertarik atau menyukainya. I hope it.

Dylan dan Fairy datang membawa makanan untuk kami. Tanpa berfikir panjang kami langsung mengambil makanannya dan memakannya.

Niall's P.O.V End

●●●●●●●

Cassie's POV

Akhirnya bel pulang sekolah di bunyikan, teman-teman kelasku bersorak gembira.
Aku akan tanding setelah pulang sekolah. Lawan tanding kami adalah dari London Internasional School.


.


Aku sudah memakai hand band dan head band yang selalu menjadi jimat keberuntunganku. Aku keluar dari ruang ganti dan mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan ternyata di sini ramai sekali, banyak yang ingin melihat pertandingan ini.

"Cassie, mau pulang bersama?" Aku yang sedang memakai sepatu langsung menatap ke sumber suara. Ternyata Niall.

"No, thanks. Lo duluan aja" Jawabku yang masih mengikat tali sepatu.

Tiba-tiba aku merasa ada orang yang ikut berjongkok di depanku, dan ketika aku mengangkat kepalaku. Niall berjongkok di depanku, menyingkirkan tanganku dari tali sepatu yang ku pegang dan mulai mengikatnya.

"I can do it by myself, you know it" Ucapku sambil menatap mata birunya, ia hanya mengangkat bahunya.

"Yeah, i know it. Tapi gue juga mau melakukannya untuk lo, ya walaupun melakukan hal-hal kecil" Ia menatap mataku, mata kami saling beradu. Aku melihat pantulan diriku di mata Niall dan sebaliknya.

"Cassie! Coach Matt udah memanggil kita, kita harus cepat ke lapangan dan memulai pemanasan!" Panggil Camila, dia adalah penjaga gawang terbaik yang kami punya.

"Lo akan bertanding?" Tanya Niall, aku mengangguk.

"Boleh gue liat lo tanding dan gue juga mau liat bagaimana lo menendang bokong mereka" Aku terkekeh

Who Is My Love? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang