Lee Hee Joo Point of View
DUK
DUK
DUK
Benturan antara bola basket dengan lapangan menciptakan suara yang lumayan bisa di dengar membuat siapa pun akan menoleh jika mendengarnya. Bola berwarna merah itu memantul-mantul, sekali-kali masuk dengan sempurna melewati jaring-jaring yang terbentang oleh sebuah ring yang lumayan tinggi. Jujur saja, aku tidak pernah bermain basket.
Aku adalah tipikal orang yang tidak suka dengan olahraga. Lebih baik aku berdiam diri di perpustakaan dengan telinga yang tersumbat dengan earphone dan sebuah buku lumayan tebal memenuhi telapak tanganku hingga langit gelap. Sifatku sama seperti Jong In namun tidak sepenuhnya seperti itu. Aku seperti perpaduan antara Jong In dan Kai. Semua sifat mereka hampir sama sepertiku. Entahlah.
"YAK! Kau telat datang. Aku akan memulainya lebih dulu"
"Mana bisa seperti itu? Shirreo, itu namanya curang"
"Siapa suruh kau telat datang"
"Awas saja kau Park Chanyeol"
Aku tersenyum kecil ketika melihat si kulit gelap dan si tinggi sedang bertengkar. Entah ini hanya candaan atau bertengkar sungguhan.
Suara decitan sepatu terdengar setelah permainan one by one dimulai. Park Chanyeol selalu memimpin permainan mengingat bahwa dia adalah kapten tim basket di sekolah. Tidak sepopuler Kai tapi Chanyeol bisa mempunyai banyak teman dengan kehebatannya itu. Kai tidak mau kalah, dia terus merebut bola walau Chanyeol akan merebutnya kembali.
Score mereka sudah berapa? Aku sungguh tidak mengerti dengan permainan bola basket. Mungkin aku hanya tahu teknik mendribble saja, itu loh yang memantul-mantulkan bola ke lantai dengan tangan. Aku memang sangat payah dalam olahraga.
"Sejak kapan kau menyukai bola basket?"
Aku menoleh ketika ada yang menyodorkan sekaleng minuman. Dengan senang hati aku menerimanya tanpa menjawab pertanyaannya itu. Ku dengar desahannya setelah Jong In meneguk minuman yang sama dengan yang ia berikan kepadaku.
"Ku kira kau sangat membenci olahraga terutama basket" gumamnya.
Dengan cepat aku menjawab, "Memang. Siapa bilang aku menyukainya? Lebih baik aku dijemur di lapangan selama lima jam di tengah teriknya matahari dari pada harus bermain basket"
"Sungguh? Aku yakin tidak sampai satu jam kau akan tergeletak seperti mayat baru yang kehilangan nyawanya di tengah lapangan dan alhasil kau tidak melanjutkannya"
Aku hanya bisa tertawa kecil ketika ia berkata seperti itu. Haha, hampir setiap pelajaran olahraga aku selalu izin ke klinik sekolah ataupun mengumpat di ruang ganti agar tidak mengikuti pelajaran yang menyiksa itu.
"Yak. Kau sudah mendengar berita tentang Kyungsoo?" raut wajahnya berubah menjadi serius.
"Ada apa dengan si mata bulat itu?" tanyaku penasaran sambil meneguk minuman yang Jong In berikan tadi.
Akhir-akhir ini aku tidak melihatnya (Kyungsoo). Kemana dia? Dia adalah orang yang paling pendiam sejagad sekolah. Mungkin hanya Jong In saja yang mau menjadi temannya. Saking pendiamnya dia tidak pernah mau mempunyai teman selain Jong In. Kyungsoo benar-benar orang yang tertutup.
"Dia menyukai seorang gadis"
'Uhuk'
"Gwenchanha?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SAME BUT DIFFERENT
FanfictionAda dua orang pria bersaudara kembar yang selalu bertengkar setiap harinya. Mereka selalu memperebutkan dan mempermasalahkan sesuatu dan tidak ada yang mau mengalah. Namun, bagaimana jika yang diperebutkan adalah seorang wanita? Apakah salah satu da...