Satu lagi.
Satu bungkus lagi yang tersisa. Warnanya oranye dengan pita putih menghiasinya. Mungkinkah... Ann...? Wajahku langsung memerah ketika wajah Ann muncul di benakku. Memikirkannya membuatku tersenyum, dan akhirnya aku tau mengapa.
Ya, sepertinya ada yang jatuh cinta disini. Siapa? Sudah jelas aku!
... Ya... begitulah. Sekarang aku yakin aku mencintai Ann. Begitu banyak hal yang kami lewati bersama, jadi tidak bisa dimuat di cerita ini. Ini semua karena author kami yang malas menulis cerita romantis(?) kami. Oleh karena itu, kami dan rekan kru yang bertugas(?) mohon maaf sebesar-besarnya.
Gadis lain menyatakan perasaannya padaku. Jangan-jangan Ann... Wajahku langsung memerah lagi. Ah, aku bisa gila memikirkannya! Tapi... mungkin saja, kan? Aku masih menatap bungkusan itu dengan mata berkilat-kilat sehingga sepertinya api bisa keluar dari mataku.
"Ah, nggak mungkin" Aku tertawa kecil. Tapi aku menatap bungkusan itu lagi. "Jack... kamu mikir apa, sih? Gak mungkin kan? Hahaha" Aku tertawa lagi. Lalu menatap bungkusan itu lagi, tertawa lagi, begitulah seterusnya.
Akhirnya aku membuka bungkusan itu setelah sekitar setengah jam melakukan hal yang tidak berbobot tadi. Semua akan jadi jelas ketika bungkusan ini dibuka. Tak ada kebohongan lagi. Tak ada penipuan lagi! Mwahahahahaha!
Di dalamnya terdapat sebungkus Chocolate Cookies dan sebuah amplop kecil. Dasar Ann... ini kan Winter Thanksgiving, eh malah kasih Chocolate Cookies. Aku segera membuka amplop itu dan membaca kartu pos di dalamnya.
Happy Winter Thanksgiving!
Ann
Aku melongo membacanya. Cuma ini? Sebagian dari diriku serasa runtuh saking kecewanya. Ann... kenapa kau tak seperti gadis lain? Mereka mengirimiku Chocolate Cake, kau malah mengirimkanku Chocolate Cookies. Mereka menyatakan perasaan mereka, sedangkan kau tidak. Dan yang paling penting, mereka mencintaiku, sedangkan kau... orang yang kucintai, belum tentu mencintaiku.
Ketika kubalik kartu itu, ternyata ada tulisan. Dengan penuh harap aku membacanya. Ternyata hanya ajakan Ann untuk bertemu. Melihat Winter Bunny. Winter Bunny? Yang langka itu? Dia bilang menurut rumor ada yang melihatnya di Mother's Hill. Dia mengajakku untuk melihatnya hari Jum'at ini. Bertemu di tempat biasa. Baiklah. Di sore hari. Wajar, Winter Bunny muncul di malam hari.
Aku menghela nafas dan membaringkan badan di kasurku. Winter Bunny? Heh.
Hari Jum'at.
Kurapatkan jaket coklatku karena tubuhku menggigil. Huh, musim dingin disini dari hari ke hari makin dingin saja. Salju turun perlahan, dan itu sudah berlangsung dari tadi malam. Salju di sepanjang jalan Mother's Hill menumpuk. Bahkan tadi pagi aku sibuk menyingkirkan salju yang menutupi lahan pertanianku. Untung saja ada Harvest Sprites yang menolongku merawat binatang.
Kalau bukan karena Ann, aku tidak akan keluar di tengah-tengah cuaca seburuk ini. Yah, semoga saja dengan melihat Winter Bunny yang langka itu semua ini bisa terbayar.
Akhirnya aku sampai di ladang bunga. Secara harfiah disebut ladang bunga, walaupun sekarang tidak ada bunga disini. Hei, ini musim dingin! Di musim semi nanti, ladang ini akan penuh dengan Moondrop Flower dan Toy Flower.
Aku menunggu di bawah pohon cheddar tempat kami biasa bertemu. Kata Gotz, pohon ini sudah berumur sekitar 100 tahun dan sepertinya mempunyai kekuatan gaib. Kabarnya setiap orang yang ingin menebang pohon ini akan dikutuk atau semacam itulah- cuma mitos biasa. Tapi Gotz juga mengatakan padaku dulu ada seorang penebang kayu yang berniat memotong pohon ini. Tapi ketika dia mencoba memotongnya, dia langsung tak sadarkan diri. Kutukan? Entahlah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harvest Moon : Story Of Season
Romance[Tamat] Jack pemuda yang diberi warisan kebun dan peternakan oleh kakeknya. Dan ia mencari cinta pertamanya yang bertemu di bukit Mother Hill, saat ia pertama kali mengunjungi kebun kakeknya dulu di Mineral town.