"Gue bilang turunin gue rie ! TURUNIN !" cercah Puri sambil terus memukul2 dada bidang Arie yg sedari tadi membawanya dalam gendongannya.
Namun Arie masih saja diam tak menghiraukan teriakan dan pukulan betubi2 yg Puri berikan padanya, bahkan Arie tak segan menatap tajam kearah mahasiswa/i yg sesekali mengentikan langkahnya saat melihat tingkah "Danger" Arie yg membawa seorang wanita dalam gendongannya.
"Gue bilang berhenti Arie !" Teriak puri tak hentinya agar bisa terlepas dari gendongan Arie.
Arie tetap tak bergidik, tapi beberapa saat kemudian Arie berteriak keras merasakan sakit yg luar biasa pada lengan kanannya.
"ARRRRGGGGH !" Teriak Arie panjang dan melepaskan kedua tangannya yg sedari tadi menggendong Puri dan beralih mengusap lengannya yg sakit akibat gigitan Puri. Disingkapnya lengan kemeja yg ia kenakan dan terlihatla kulit nya yg merah membentuk bekas gigitan Puri.
"LOE GILAA ATAU GI..!"
Paaaaarrrr.
Ucapan Arie terhenti, sebuah tamparan keras mendarat di pipi kanannya hingga membuat kepalanya sedikit tertoleh kekiri. Arie diam sejenak mencoba mengatur nafasnya yg tak teratur. Lalu kembali mengangkat kepalanya dan menatap sosok Puri yg sudah berdiri dihadapan nya."GUE YANG GILA ATAU LOE YG GILA ?!!RENALDI ARIVIAN KURNIAWAN" Teriak Puri dengan penuh amarah pada Arie dan diiringi dengan airmata yg keluar deras dari pelupuk mata puri.
Arie mematung ditempatnya. Dadanya merasakan sesak luar biasa, bukan karena tamparan yg diberikan Puri padanya, namun mendapati Puri yg menangis dengan penuh emosi dihadapan nya -- ya karena dirinyala yg telah membuat Puri menangis.
"LOE SADAR APA YG LOE LAKUIN BARUSAN HAH?! LOE UDAH BIKIN GUE MALU ! LOE UDAH BIKIN GUE TERLIHAT KAYAK CEWEK GAK PUNYA HARGA DIRI ARIE !!!" teriak puri lagi.
Arie tetap diam dengan ekspresi yg sangat sulit sekali ia tunjukkan.
"LOE GAK NGEHARGAIN GUE ARIE, TERLEBIH HIJAB YG GUE PAKAI !! LOE HARUSNYA BISA LEBIH NGEJAGA SIKAP LOE ARIE !!!"
Puri menghapus airmata nya yg sedari tadi tumpah, menarik nafasnya dengan berat.
"GUE TAU LOE ITU TERKENAL DANGER DIKAMPUS, APA LOE MAU NUNJUKIN DIRI LOE YG DANGER ITU HAH PADA SEMUA ORANG DISINI ?! APA INI CARA LOE BUKTIIN GELAR DANGER LOE ITU DENGAN MEMBUAT HARGA DIRI GUE HANCUR ?!!".
"SELAMA INI GUE CUMA DIAM DAN BANYAK NGALAH SAMA TINDAKAN ELO YG SEENAKNYA BUAT HIDUP GUE KACAU ! GUE HARAP DENGAN DIAMNYA GUE LOE BISA BERUBAH DAN SETIDAKNYA SADAR DENGAN KELAKUAN LOE YG SEENAKNYA. TAPI LOE MALAH KEENAKAN !!" Ujar puri ketus dengan nada tinggi sembari menunjukkan jari telujuknya kehadapan wajah Arie.
Arie terkesiap tak percaya mendengar ucapan puri yg terlihat jelas bahwa gadis itu begitu terluka dengan perlakuan Arie. Arie sama sekali tak menduga bahwa apa yg ia lakukan kepada puri selama ini telah menorehkan luka yg puri pendam dengan diamnya puri selama ini.
Puri kembali mengusap airmatanya sekilas, lalu berjalan mendekat kearah Arie yg sedari tadi diam. Dengan berani Puri menatap tajam dan lekat manik mata Arie dengan seringai tipis diwajahnya.
"Sejak gue kenal loe, loe kan yg selalu koar2 bilang dengan bangganya kalo kita itu TE-MAN ! " Ucap puri dengan nada suara yg jauh lebih rendah dari sebelumnya dan dengan sengaja memberi penekanan pada kalimat Teman di ucapannya.
"Loe harus tau, gue gak pernah nganggap loe seperti apa yg loe koar2in selama ini. Mulai saat ini, gue gak mau tau apapun tentang loe dan gue gak mau liat loe lagi di hidup gue. GUE BENCI SAMA LOE !" Bisik Puri ditelinga Arie dan menekankan kalimat terakhirnya agar Arie bisa mendengar dan mengingat ucapannya barusan dengan jelas. Lalu Puri membalikkan badannya dan berlalu dengan langkah yg sedikit berlari meninggalkan Arie ditempatnya.
Arie masih terdiam diposisinya, matanya masih menatap lekat punggung Puri yang perlahan menjauh. Kaki Arie seperti mati rasa ketika ia mencoba mencerna kembali kalimat terakhir yang dikatakan Puri padanya beberapa saat lalu. Tubuhnya meluruh ke aspal ketika ia merasakan rasa sesak yang teramat pada dadanya. Nafasnya tercekat matanya memanas, dadanya naik turun mencoba menetralisir emosinya. ""Bodoh" umpat Arie kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous Boy
Genç KurguKehidupan Anandita Puri Prastami berubah sejak kehadiran Renaldi Arivian Kurniawan yang terkenal "Danger" dikampus mereka.