- Author's pov -
Yo,izanagi's here • -•)/
Selamat datang di 'A Little Longer' chapter 06 *bow*,di chapter ini Author punya lagu lagi • ו) : Almost is never enough - Vazquez sounds ft.Noon 22 (cover). Itu lagu kesukaan Author (yaa.. ga terlalu sih) tapi enak didenger.
(Recommended dari sodara :v).Udah segitu aja pesan pembukanya
Enjoy • -•)/
__________________________________
A Little Longer - Chapter #06
__________________________________Tanaka membelalak kaget ketika mendengar pernyataan Sheeline,ia membeku setelah memasang wajah santainya. Tanaka hanya berpikir bahwa hubungannya dengan Sheeline hanya sekedar teman dekat dari kecil,itu saja. Dan mungkin jika Sheeline tau pemikiran tentang hubungannya ini,dia akan sangat sedih pastinya.
Tanaka mencoba menjawab sesuatu sebelum Sheeline pergi lari meninggalkannya,karena perempuan pasti melakukan itu.
"Ohh" Tanaka mulai membuka mulutnya,jawabannya sangat singkat,jelas dan padat. Sheeline mulai mendongak menatap Tanaka yang hanya berbeda beberapa senti dari tinggi Sheeline. Rasa gugup Sheeline kini tertimpa rasa sedih yang amat mendalam.
"Itu saja?" Jawaban Sheeline bergetar membuat wajah terkejut Tanaka yang hilang daritadi menjadi sedikit peka,setidaknya. Sheeline tersenyum,senyumannya berbeda,sangat,sangat sedih. Lebih buruk dari yang kamu bayangkan. "Betapa baiknya kamu yang dulu selalu mengajakku bermain bersama,"
Sheeline kembali menunduk,air matanya daritadi hanya bercucuran deras. "Susah sekali mengumpulkan keberanianku untuk mengucapkan kata-kata itu," lanjut Sheeline. "Dan jawabanmu," Sheelibe mengeluarkan semua perasaanya di setiap kata-kata.
"Hanya itu?" Tanya Sheeline masih menunduk dan menangis deras. Tanaka masih memandang Sheeline dengan tatapan sok cuek tetapi jika di lihat baik-baik,dia sungguh peka terhadap perasaan Sheeline saat ini. "Kamu memang berubah," kata Sheeline lagi.
"Tapi kalimat singkatmu itu tetap sama" Sheeline menatap geram ke arah Tanaka,lalu ia beranjak pergi. Sheeline tidak sadar ia melewati Akane yang mengumpat menatap mereka di balik tembok,Akane menatap Sheeline sendu campur kecewa. Akane kembali menatap Tanaka dari balik tembok.
Wajah Tanaka seperti merasa sangat bersalah. 'Tanaka bodoh' mungkin pemikiran Akane sekarang sangat sama dengan Sheeline yang beranjak pergi ke toilet sekolah untuk membersihkan air matanya itu. Akane dengan sigap menghampiri Tanaka. Ia berjalan perlahan menghampiri Tanaka dari balik tembok.
Tanaka yang mengetahui keberadaan Akane mulai menoleh ke arah Akane yang berdiri tidak terlalu dekat dari sampingnya. Wajah Akane sangat serius,belum pernah Tanaka melihat wajah Akane yang seserius itu. "Kenapa?" Ucap Akane kemudian memecah kesunyian.
"Kamu telah membuat hati Sheeline yang sempurna di awal menjadi remuk dan hancur lebur" lanjut Akane. "Kamu tau seberapa senangnya ia mengajakku ke sini dan melihat pertandinganmu?" Tanya Akane dengan nada sedikit marah. Tanaka mencoba mengatakan sesuatu dan menjelaskan semuanya,tapi rasa bersalah selalu membuat ia terdiam.
"Apakah kamu pikir pernyataannya hanya omong kosong?" Tanya Akane lagi. Tanaka ingin menjawab sesuatu,tetapi kata-kata Akane membuat ia berpikir dua kali. "Kau pikir minta maaf itu cukup untuk menutupi kesalahanmu padanya?" Akane terus berbicara,Tanaka daritadi hanya menyimak perkataan Akane.
"Kamu benar-benar keterlaluan," lanjut Akane serius dan agak dingin. "Kesalahanmu ini bisa bertambah besar,dan kamu harus bertanggung jawab," lanjut Akane. "Kalau begitu,apa yang harus aku lakukan?" Tanaka mulai bertanya membuka mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Little Longer
Romance'Ia' membuat perjanjian kepada dokter dan berbohong di depanku,semuanya 'ia' sembunyikan dengan sempurna,kesedihannya,air matanya,senyumannya bagaikan topeng pemain drama.