Kekeluargaan lebih terasa ketika bulan ramadhan. Hal itu terbukti saat menit-menit menjelang berbuka. Contohnya keluarga Clover, para tetangga sangat menyukai mereka yang begitu baik dan ramah. Hanya saja, anak kembar dari mereka sering kali bertengkar dan mengganggu ketentraman.
"Ka Azhar! Lihat deh, Sistar comeback!" teriak Chan, adik kembar Azhar. Yang dipanggil hanya menoleh tak peduli.
"Kak Azhar kok diam saja, sih?" gumam Chan.
Azhar memutar bola matanya malas, "Inget, Chan. Puasa!"
"Kak Azhar gak asik ah." Chan pun menimpuk Azhar dengan bantal yang ada di sofa.
"Astagfirullah, untung aku puasa. Kalau enggak udah aku balas ini kecebong." Azhar ngelus dada.
"Kak Azhar, sini deh, liat aja dulu, bagus banget tau." Chan memanggil Azhar lagi dengan nada memaksa. Azhar bergeming. Ia masih kuat menahan godaan. "Kak, liat dulu deh. Nanti juga suka," bujuk Chan lagi.
"Azhar! Chan! Kalian kenapa ribut?" tanya Rora-ibunda mereka-yang sedang membuat santapan untuk berbuka dari dapur. Chan menoleh jahil ke arah kembarannya.
"Ka Azhar jahat, Mah! Masa Chan dikacangin mulu," adu Chan dengan nada pura-pura sedih.
"Zhar, temani adik kamu sana," celetuk Papah Feb entah dari mana.
"Iya, Pah!" ujar Azhar lalu mendekati Chan yang sedang tertawa penuh kemenangan.
"Lihat deh, Kak. Music videonya Sistar bagus loh!" Chan memberikan ponselnya pada sang kakak. Mau tidak mau, Azhar meraih ponsel dari adiknya. Ketika video terputar, Azhar nyaris tak berkedip melihat betapa indahnya setiap gerakan dari girlband tersebut. Sementara Azhar menonton, Chan malah mencoba meniru gerakannya meski terlihat seperti cicak jatuh.
"Hahaha, kalau ngak bisa niru, jangan deh. Nanti kamu kayak banci yang lagi joget," ucap Azhar sambil tertawa terbahak-bahak. Chan manyun. Ia menampar kakak lelakinya lalu menonton videonya bersama. Sesekali Azhar memperhatikan adiknya.
Ini anak sebenarnya nggak boleh nonton beginian, batin Azhar.
Chan mendadak bangkit dan berjalan ke dapur. Azhar bingung dan langsung bertanya, "mau ngapain dek?"
"Minum," balas Chan singkat. Azhar hanya mengangguk.
Tunggu.
Minum?
"DEK JANGAN MINUM!"
Terlambat. Chan sudah meneguk segelas air.
"Dibilangin...."
"Eh, iya. Terus batal, nggak?" tanya Chan.
"Ya mana kakak tahu?" Azhar tak mengalihkan pandangannya pada layar ponsel. Ia kembali mengulang video itu tanpa peduli ponsel adiknya akan low battery.
"Nih, kak. Minum dulu, haus kan habis nonton." Chan menyerahkan segelas sirop ke kakaknya. Azhar yang terlalu fokus tanpa sadar mengambil dan meminumnya. Entah dari mana, Mamah mereka pun datang.
"Kalian sedang apa?" tanya Mamah dengan nada marah.
Chan melihat Mamanya dengan pandangan polos. "Ini Mah, kak Azhar lagi nonton Videonya Sistar."
"Ini lagi bulan suci kok kalian malah nonton begituan. Matikan videonya!" perintah mamah sambil berkacak pinggang. Tak sengaja mamah melihat gelas sirop yang tinggal setengah tergeletak di dekat mereka. "Kalian batal puasa?!"
Kedua anak kembar itu terdiam dan saling berpandangan dengan dramatis.
"TIDAAAAAAKKKK! KITA BATAL PUASA!"
"Aku pulang!" teriak seorang gadis cilik -Maya- dengan boneka beruang cokelat ditangannya.
"Kakak kenapa?" tanya Maya saat melihat kedua kakaknya yang sedang tertunduk dan mamanya yang berdiri dengan ekspresi kesal.
Sang ayah hanya menggelengkan kepalanya sambil berdecak. Beliau mendekati anak bungsunya lalu mensejajarkan tubuhnya. "Jangan tiru kakakmu ya, nak?
》The End《
YOU ARE READING
One Shoot
HumorKejadian apa yang menimpa keluarga clover pada bulan ramadhan? Cek yuk! ^^