Hanya suara tangis yang Evan dengar dari kamarnya. Lebih tepatnya, kamarnya dan Raysa. Istrinya itu sudah dua hari tidak berhenti menangis. Kemarin Raysa baru saja menjalani operasi untuk mengangkat rahimnya. Agar kanker rahim pada tubuhnya tidak menyebar ke organ tubuh yang lain.
Bisa bayangkan bila di posisi seorang Raysa? Sudah menikah dengan CEO muda yang kaya, kehidupan mapan dan suami yang mencintainya, tapi tidak bisa mempunyai anak? Itulah mimpi buruk yang Raysa rasakan kali ini.
Kemudian Evan membuka pintu kamar, "Raysa?" panggilnya.
Di dekatilah Raysa yang sedang mengusap air matanya.
"Udah dong Sa, jangan nangis terus. Ini bukan mimpi buruk kita, kalaupun kita tidak bisa punya keturunan, aku tetap sayang sama kamu."
"Aku...," Raysa mulai mengeluarkan suara. Di tatapnya Evan yang mengusap pipinya dengan lembut. "Aku cuma takut kamu ninggalin aku, Van."
Evan tersenyum, "Kamu itu cuma terbawa halusinasi dari sinetron, tuh. Makannya, jangan sering-sering nonton sinetron." Evan menyentil dahi Raysa pelan. Membuatnya meringis kecil.
"I love you, Raysa." ucap Evan. Kemudian melumat bibir Raysa yang ranum dengan lembut secara perlahan.
Mereka berdua hanyut dalam ciuman yang berawal lembut menjadi penuh napsu, bak menyampaikan rasa sayang kini menyampaikan rasa kesedihan dan kemarahan Evan.
Tiba-tiba Raysa mendorong Evan dengan perlahan. "Evan,"
Evan menghentikan ciumannya. Menatap Raysa dengan mata hitamnya.
"Kamu harus berangkat kerja."
Evan mendesah malas, "Aku lupa, Sa. Yaudah, aku berangkat dulu, ya." Pamitnya.
"Jangan pulang malam-malam."
Evan mengangguk, kemudian mencium bibir Raysa sekilas, membuat Raysa tersentak.
"Evan!" Seru Raysa karena terkejut oleh ciuman mendadak Evan.
Evan hanya terkekeh, kemudian mengambil tas kerjanya. Dan berjalan keluar kamar.
Semoga, Evan tidak lagi merindukan rasanya punya seorang anak.
---
A/N: Cerita ini saya edit dan revisi ulang supaya lebih baik untuk dibaca. Mohon pengertiannya ya, terimakasih.
Regards,
A
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love Your Husband
Romantizm-My first story in wattpad- "Sudah berapa kali aku bilang, bahwa Raysa beruntung punya suami seperti kamu." -Abella Evan tentu menjadi lelaki paling bahagia saat menikah dengan wanita yang benar-benar di cintai nya. Tapi saat wanita yang menjadi i...