Gold Key

ARANA SWAROVSKI CAPELLA

"wuaaaaaaaaaaa"

What the!! Gue denger orang teriak, gak salah denger kan gue.

"Gila, siapapun yang teriak nunjukin wujud, please"
Gue takut nih, mmm kucing kali yaa. Eh ya kali kucing bisa teriak sekenceng itu. Trus siapa dong!! Masak iya ada orang lain selain gue di gedung tua ini. Batin Arana

"Heh bangsat! Hoiii siapapun itu pergi lo! Jangan ganggu gue!"
Guee anakk manisss yang butuh kasih sayang #elah
Mikir apa sih gue.

"kok suara nya ilang?! Jangan jangan bener lagi...."

Deg.
Deg.
Deg.

Ini jantung gue yang deg-deg an atau emang ada suara kaki?

"Siapa tuh?"

Kok makin deket sih suara kakinya. Mamah Arana takut, huaaaa hiks hiks..

"Oii"

Hah siapa tu yang ngomong, gak ada wujudnya begitu
"emmm, hai juga tan setan, gue Arana sa-salam kenal." Gagap mulu gue elah.

Merinding bangke, setan nya kenapa gak jawab sih! Bete deh!
Eh, ya kali setannya jawab!

Hap.

Gue dibekap. Woi siapa nih. Tolong tolongg tolongg. Mana ga bisa keluar suaranya, bego kan situ dibekap.

Hiks hiks hiks

Gue meronta, gila siapa sih nih tenaga nya besar amat.

Gue capek, semakin lama pandangan gue menggelap dan
......hitam.

Gue terbangun, mata gue mencari cari cahaya.
"Dimana gue?" perasaan gue gak pernah kesini deh.

"Gue kira lo mati."

Hahh gilaa, ni gue gak salah liat apa

"Rakha!!"
"lo ngapain gue?! Kenapa gue disini?!"

Dia es! Dingin banget. Liat tuh mukanya!

" Harusnya lo terima kasih sama gue! Lo yang udah ngancurin rencana gue tadi malem!! Dan lo bisa bahaya kalau di gedung tua itu!!!. "

Gilaa Ini kata terpanjang eh ralat, kalimat terpanjang yang pernah dia ucapin. Tapi sama aja.  Dia itu es!

"wait wait, jadi yang teriak dan bekap gue waktu itu..lo!!"

"iya itu gue, kenapa?!

Mukanya itu lho bikin gue arghhhhh. Dingin banget sih!
"gue mau pulang, Rakha. Bye!" dengan nada sarkas gue.

Inget Rakha, lo itu gak akan pernah hidup tenang, karena lo udah berani bersikap dingin dan lo adalah black list gue karena ke bad boy an lo!