[MeLids]
_________________Lidya akhirnya sampai di parkiran apartemennya. Untung saja ia bisa sampai dengan selamat tanpa ada kejadian buruk yang menimpanya. Sejak sore tadi, ia bersama rekan kerjanya minum-minum bersama dalam rangka merayakan hari jadi kantor mereka. Untung saja Lidya tak minum terlalu banyak, jika iya, mungkin saat ini ia sudah kehilangan seluruh kesadarannya. Tapi, meski hanya minum satu gelas saja, kepalanya sudah berputar-putar tak tentu arah. Wajah serta matanya pun memerah.
Lidya lalu turun dari mobilnya dan mulai memasuki area apartemen dengan sedikit kesusahan. Langkah kakinya sama sekali tak beraturan. Ia berbicara sendiri dengan tangannya yang menunjuk ke sana kemari. Ia juga tersenyum tanpa sebab. Orang yang berpapasan dengannya melihat Lidya dengan pandangan aneh sambil menutup hidung mereka karena bau alkohol yang menyengat.
Sampai di depan apartemennya, Lidya bersender pada pintu apartemen. Ia sedikit kesusahan memasukkan password apartemennya. "170896," ucapnya sambil menekan tombol.
Password yang ia masukkan ternyata salah. Ia mencoba lagi. "960817."
Lagi-lagi password yang ia masukkan salah. "Ah elah... Password-nya apaan sih. Perasaan bener dah," gerutunya lagi sambil memukul-mukul pintu di depannya.
Ia mencoba lagi. "Yang ini pasti bener nih. Pintu oh pintu terbukalah," ucapnya sambil menekan tombol.
"240392."
"Tuh kan bener, apa gue bilang hehehe" Ia terkekeh setelah berhasil memasukkan password yang benar. Lidya lalu melangkah ke dalam dengan langkah yang sempoyongan.
Bruk
Ia pun menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur. Ia lalu menutup matanya.
Tak ada satu menit, Lidya kembali membuka matanya. Ia perlahan mencari keberadaan ponselnya yang berada di dalam tas kerjanya.
Perlahan ia mencari kontak seseorang lalu menghubunginya.
"Masih aja suka pake nada sambung, gak pernah berubah emang," ucapnya setelah mendengar sepenggal lantunan lagu yang muncul.
Beberapa saat kemudian, muncullah sebuah suara yang membuat Lidya langsung tersenyum.
"Halo," ucap orang di seberang sana. Dari suaranya, terdengar serak dan juga pelan. Orang tersebut pasti terbangun karena panggilan Lidya.
"Hai, Mel," ucap Lidya.
Tuut tuut tuut
"Yeee malah dimatiin." Lidya kembali menghubungi nomor tersebut.
"Ya elah… Angkat dong," gerutunya lagi. Entah apa yang ada di pikirannya, ia terus menghubungi orang tersebut tanpa henti. Ia tak menyadari kalau saat ini ia mungkin sedang mengganggu orang yang ingin beristirahat. Mengingat, waktu sudah menunjukkan pukul 00.30.
"Lid! Kamu tahu gak sih ini jam berapa, hah?!" Teriak orang di seberang telepon sesaat setelah ia mengangkat telepon dari Lidya.
"Ya elah, Mel. Selow ae, baru jam setengah satu. Belom jam satu, 'kan?" Jawab Lidya dengan santainya.
"Kamu mabuk, ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SongFic for You
FanfictionKumpulan oneshot galau yang terinspirasi dari sebuah lagu.