Part 5

2 1 1
                                    

"Kantin yok." ajak Mine.

"Ayok."

Mereka berempat pun berjalan ke kelas XE untuk mengajak Vera dan Intan ke kantin bersama.

"Vera, Intan." panggil Muti.

"Hai semua." sapa mereka berdua.

"Yok ngantin." ajak Ira.

"Ayok." mereka berenam pun berjalan ke arah kantin sekolah sambil bercanda ria selama perjalanan.

"Kita duduk di situ yuk." ajak Rali sambil menunjuk salah satu meja dekat pedagang bakso.

"Oke." mereka pun berjalan ke arah meja yang di tunjuk Rali.

"Kalian pesan apa?." tanya Intan.

"Bakso aja dhe. Gimana?." tanya Rali.

"Boleh." jawab mereka serempak.

"Minumnya?." tanya Muti.

"Es teh aja lah." jawab Vera.

Muti dan Intan pun mula memesan makanan dan minuman bersama. Sedangkan yang lainnya tengah bercanda ria.

Hingga Muti dan Intan sudah kembali dengan pesanan mereka.

"Saatnya kita makan." sorak Mine gembira.

Saat mereka tengah sibuk dengan makanannya. Ada beberapa gadis yang mendekati meja mereka.

"Hai Ra, Mine." sapa salah satu diantara mereka berempat.

"Sila?."

"Iya ini gue. Udah nemu teman baru nih?."

"Iya."

"Gue kira kalian berdua gak bisa nemu teman baru lagi disini. Ehh ternyata bisa."

Brak.

"Maksud loe apaan? bilang kalau kita gak bisa nyari teman baru lagi." tanya Mine sambil menggebrak meja.

"Oh iya. Asal loe tau Sil. Lebih baik gak punya teman. Kalau temannya itu punya sifat kayak loe. Lupa ama sahabat lamanya dan pergi sama sahabat barunya. Dasar bitch."

Plak.

Satu tamparan mengenai pipi Mine yang membuat semua mata yang ada di kantin tertuju kepada mereka. Dan itu juga membuat Sila, Ira, Muti, Rali, Vera dan Intan terkejut.

"Bangsad." umpat Ira. "SEENAK JIDAT NYA AJA YA LOE MAIN NAMPAR-NAMPAR SAHABAT GUE."

"Apa? Loe mau apa hah?." tanya gadis yang menampar Mine tadi.

"CUKUP." teriak Mine.

"GUE UDAH MUAK SAMA KALIAN BEREMPAT, SELALU CARI MASALAH SAMA KITA BERDUA. DAN BUAT LOE SIL(Mine menunjuk Sila). BELOM PUAS LOE NYAKITI PERASAAN KITA BERDUA HAH? KITA BERDUA MASIH ANGGAP LOE SAHABAT SAMPAI SEKARANG."

"TAPI SEMENJAK PERLAKUAN TEMAN LOE INI KE GUE. ITU NGEBUAT GUE BENCI SAMA LOE SIL. GAK ADA KATA SAHABAT LAGI BUAT SAHABAT PENGKHIANAT KAYAK LOE." Mine menekankan kalimat terakhirnya.

"Yuk pergi Ra. Muak gue." Ira pun mengangguk dan pergi meninggalkan mereka semua di kantin.

"Vi." panggil Sila. "Loe apa-apaan sih main nampar-nampar mereka segala?." sambungnya.

"Gue kesel ama mereka semua. Dan loe kenapa belain mereka?." tanya Viona balik.

"Gue kasihan ma mereka."

"Masih punya rasa kasihan loe setelah loe ngekhianati mereka?." tanya temannya yang satunya -Lili, yang membuat Sila terdiam.

"Udah lah gak usah di kasihani." celetuk temannya yang satunya lagi -Dea.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 26, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Candy LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang