Disebuah rumah mewah kini terlihat seorang pria tengah menaiki anak tangga menuju sebuah kamar yang tertutup rapat. Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu ia langsung membuka pintu tanpa izin dari pemilik kamar itu.
"Ify bangun!" Ujarnya tegas dan di lihatnya sekeliling kamar itu tak terlihat sosok yang ia cari. Dan matanya menatap pintu kamar mandi yang terdengar suara gemericik air dari dalam.
Beginilah jadinya jika dirumah hanya tinggal berdua dengan adik perempuan tersayang yang terpaut umur 5 tahun. Ia harus selalu mengingatkan adiknya dan mengajarkannya, menasehatinya layaknya seorang ayah karena papanya yang mengurus bisnis diluar negeri, ia harus menjadi orangtua kedua untuk adiknya. Dan ia telah berjanji pada dirinya sendiri untuk selalu menjaga semampunya dan apapun akan dilakukan untuk adiknya itu.
"Fy kakak tunggu di meja makan, jangan sampai kakak tunggu lama." Teriak Iel pada Ify. Tapi tak ada respon satu pun, Iel pun memutuskan untuk turun kebawah dan menyiapkan sarapan pagi yang sudah menjadi kebiasaan nya setiap pagi bila ia tidak sibuk.
Tak lama dari itu keluarlah seorang gadis cantik dari balik pintu kamar mandi, dengan segera ia mempersiapkan diri untuk pergi ke sekolah. Ia kini sudah siap dengan seragam putih abu abu nya dengan rambut yang di urai dan melampirkan tas punggung miliknya lalu menuruni anak tangga dengan bersenandung kecil entahlah hari ini mood nya sedang baik.
Terliat Iel sedang duduk di meja makan sambil memainkan gadget nya.
"Pagi kakak sayang." Sapa Ify sambil mengecup pipi Iel.
"Pagi fy, tumben. Mood lagi bagus pagi ini?" Balas Iel sambil mencium kening adik satu satunya itu.
"Ya begitulah. Kakak nanti lembur lagi?" Tanya Ify balik.
"Enggak fy, pekerjaan kakak enggak terlalu menumpuk untuk hari ini." Jawab Iel sambil memakan sarapannya.
"Yasudah kak, Ify berangkat dulu ya." Ify mencium tangan kakaknya dan melesat pergi untuk berangkat kesekolah dengan mobilnya.
Mobil Ify sudah meninggalkan halaman rumah, Iel juga segera berangkat kerja hari ini. Ify melaju dengan kecepatan sedang walaupun sebenarnya ia sudah tahu bahwa dia sudah terlambat datang kesekolah. Gerbang sudah tertutup, tapi saat mobil Ify sudah terlihat pak satpam segera membuka pintu gerbang itu.
Ify sampai di sekolah nya Haling School Internasional. Ia sebenarnya tak terlalu berniat masuk sekolah ini tetapi mau bagaimana lagi, ia sudah didaftarkan oleh kakak tersayangnya. Dan tak terasa sudah hampir dua tahun ia bersekolah disini.
Mobilnya sudah berada di parkiran. Disini Ify termasuk yang ditakuti, tidak lebih tepatnya dihindari. Ify terlihat acuh tak acuh pada semua orang, terlihat sombong dan angkuh. Dia akan melakukan seenaknya dan guru-guru tak bisa mencegah karena dia memang termasuk anak yang membanggakan disekolah ini serta adik dari pendonasi terbesar yayasan. Walau pun suka terlambat dan terkadang bolos tetapi jangan pernah meragukan kepintaran Ify.
Ify berjalan dikoridor sekolah dengan santainya. Sampailah kini ia di depan pintu kelasnya yang masih terbuka, ia segera masuk tanpa memperdulikan seorang guru yang tengah menjelaskan mata pelajaran.
"Alyssa! Kamu terlambat lagi?" Sarkas bu Winda salah satu guru killer di sekolah ini.
"Maaf bu saya telat."
"Kamu ini, sudah keberapa kalinya kamu terlambat?" Cerca bu Winda pedas.
Ify menggedikkan bahunya. "Gak tahu bu, Saya enggak ingat dan enggak mau menghitung." Jawab Ify sekenanya. Bu Winda sudah naik pitam menghadapi murid seperti Ify.
"Kamu keluar dari kelas ini, kamu pel semua koridor kelas di sekolah ini sekarang!" Perintah bu Winda. Ify tersenyum sinis.
"Terimakasih bu, karena hukuman ibu saya enggak perlu mendengar ocehan ibu lagi." Jawab Ify sambil berlalu. Bu Winda hanya bisa geleng-geleng kepala dan kemudian lanjut mengajar.
Kini Ify sudah ada di koridor kelas dengan sebuah alat pel dan ember berisi air. "Ck. Gimana juga cara ngepel lantai, ada-ada aja si bu Winda ngasih hukuman nya." Decak Ify.
"Udah gue enggak tahu lagi cara ngepel ini." Umpat Ify.
"Bodo lah gue pel-pel aja." Ujarnya pasrah.
Bel istirahat berbunyi 2 kali yang menandakan ini adalah waktu istirahat. Sama halnya dengan guru guru yang beranjak dari kelas menuju kantor. Dan betapa kaget nya orang orang di sekolah karena di koridor ini becek oleh genangan air.
Sekolah menjadi heboh karena itu apalagi kelas XI-A. Mereka tahu benar siapa dalang dari masalah ini. Ify, ya itulah yang ada dipikiran mereka saat ini. Via, Shilla dan Agni khawatir di kelas, mereka memikirkan sahabat mereka yang satu itu.
"Aduh gimana nih, Ify pasti bakal dapet hukuman." Shilla merasa khawatir sambil menggigit jari telunjuknya.
"Pasti Shill, secara dia udah bikin satu sekolah heboh karena buat becek koridor sekolah." Timpal Agni.
"Duh gimana dong? Kita enggak tau dia lagi ada dimana, memang itu anak pikirannya kemana sih? Enggak pikir panjang deh kalo buat masalah." Via sekarang merasa kesal sekaligus khawatir.
"Mending kita cari dia dulu." Usul Agni yang disetujui oleh Via dan Shilla.
Setelah mereka berkeliling sekolah akhirnya mereka berhenti di kantin sekolah karena merasa kelelahan.
"Gue haus nih." Eluh Shilla.
"Gue lapar."
Agni diam saja mengacuhkan keluhan kedua sahabat nya itu, matanya menyapu isi kantin ini. Dan matanya tertuju pada seseorang yang sedang makan di pojok kantin. "Eh eh itu bukanya Ify ya?" Tanya Agni sambil menunjuk seseorang yang dituju.
"Iya Ag, yuk kita susul aja dia." Ajak Via yang menarik kedua temannya. Ify kini sedang menyeruput jus jeruk nya. Bakso yang ia pesan sudah habis di lahap dan perutnya terasa kenyang saat ini.
"Heh lo darimana aja? Kita nyari lo tau enggak?" Ceroros Via sambil berdecak pinggang. Ify memutar kedua bola matanya malas.
"Kita udah keliling sekolah tau nyari lo. Eh tau lo enak-enak disini." Sungut Shilla sambil melipat tangan di dada pertanda marah.
"Ngapa lo pada nyari gue?" Agni menghela nafas dan kemudian duduk di kursi yang berada dihadapan Ify.
"Please deh fy, jangan sok enggak tau lo. Lo itu udah bikin kita khawatir tau." Ujar Agni jengah melipat tangannya di atas meja. Kening Ify berlipat, Ia benar-benar tidak mengerti dengan ucapan temannya ini.
"Lo itu udah bikin masalah!"
Masalah? Rasanya ia tak pernah berbuat kesalahan hari ini. Ify menggelengkan kepalanya pertanda ia tak tahu.
"Ck. Lo buat becek koridor sekolah." Jelas Shilla yang sudah duduk disamping Agni menatap Ify kesal. Ify manggut-manggut mengerti dan kemudian menyeruput jus jeruk nya lagi.
"Jangan terlalu santai fy, pasti lo bakal suruh masuk BK nanti." Tak lama dari itu Obiet menghampiri meja mereka.
"Fy lo dipanggil bu Winda tuh diruangan nya." Obiet yang tiba-tiba datang kemudian berlalu dari hadapan mereka. Ify pun langsung pergi meninggalkan kantin dan menuju ruang guru.
Vote and Comment guys!!
HalingLove💖
KAMU SEDANG MEMBACA
Love At First Sight (MOVE TO DREAME)
Storie d'amore[COMPLETE] Cinta pandangan pertama yang Rio rasakan sungguh membuat nya berambisi untuk memiliki adik sahabat kentalnya itu untuk menjadi miliknya. Cinta yang juga merupakan cinta pertamanya itu membuatnya gigih untuk mendapatkan hati Ify yang tak l...