Aleysia's POV
aku sibuk mondar-mandir memikirkan rencana apa yang harus disiapkan untuk mengerjai pria aneh tadi.
"Aley, itu dia!" kata Caroline sambil menyenggol pundakku pelan. kulihat ke arah sekitar dan benar saja, ia berjalan keluar dari ruangan Mr. G dan sepertinya ia akan ke parkiran juga.
"kau lihat ini." kukedipkan salah satu mataku ke arah Caroline dan langsung berjalan mendekati pria tinggi itu.
sekarang aku sudah berjalan berselisih dengannya, "aduh, cuacanya panas ya." ucapku sendirian. ku dorong kakiku ke belakang untuk menjegalnya dan dengan hitungan ketiga, ia akan tersungkur.
"1... 2... 3!"
bruk!
"HAHAHAHAHAHAHAHA KENA KAU!" aku langsung tertawa keras saat mendengar ia terjatuh dan langsung memutar balik arah tubuhku.
tawaku terhenti seketika saat kulihat ia berdiri tepat satu meter dari hadapanku sekarang. apa ia tak jatuh? lalu suara apa yang kudengar tadi?
perlahan aku menundukkan kepalaku dan terlihat tas ransel hitam berada tepat dibawah kaki pria itu. what the fuck?
aku pun mengalihkan pandanganku ke arahnya dan mencoba untuk menyembunyikan rasa maluku ini karena kupikir ia akan mengejekku balik sekarang.
tapi kupikir aku salah, ia sama sekali tak menunjukkan ekspresi apapun.
"apa kau pikir kau itu lucu?" ucapnya sambil berjalan mendekat dan menekan pergelangan tanganku kuat.
"apa kau mencoba untuk mengintimidasi-ku?!" aku mencoba melepaskan tanganku darinya dan sialnya aku sama sekali tidak berhasil.
"jangan pernah mencoba untuk bermain-main denganku." ia menghempaskan tanganku yang sudah memerah dibuatnya dan ugh, ini terasa sangat nyeri.
kulihat ia mengambil tas ranselnya dan berjalan menjauh dariku. "kau tidak tahu siapa Aleysia sebenarnya." ucapku sendirian sambil tersenyum miring.
akupun langsung berlari ke arah Caroline yang menatapku dengan tatapan kasihan. tanpa memerdulikan ekspresinya, akupun langsung izin pulang duluan karena aku sudah tidak didalam mood yang baik sekarang.
kunaiki range rover kesayanganku dan menginjak pedal gas kuat, "betapa menyebalkannya dia tadi! sombong sekali. dia fikir dia itu siapa?!" rutukku sambil membayangkan wajah tamp- argh maksudku wajah sialannya itu.
selang beberapa menit, aku memasuki perkarangan rumahku sambil memikirkan hal apa yang harus ku lakukan untuk mengerjai anak baru itu lagi.
aku pun memasuki rumahku, tapi ugh suara apa itu? sepertinya saat aku diluar baik baik saja, mengapa berisik sekali? aku kembali melihat kearah jendela ruang tamuku dan.. oh aku memiliki tetangga baru ternyata. tapi sepertinya lelaki itu tidak asing.. Ah tidak tidak itu tidak mungkin dia.
Author's POV
Kate memasuki pekarangan rumahnya namun tibatiba pandangannya jatuh ke rumah yang berada tepat di sebelah rumahnya. tetangga baru? fikirnya, ia memutuskan untuk mengunjungi tetangganya itu hanya untuk sekedar berkenalan sjaa.
"oh hei maaf mengganggu, apa kalian baru saja pindah?" tanya kate kepada seorang pemuda yang mungkin seumuran dengan anaknya. namun pemuda itu hanya melirik kate sekilas dan langsung menyerukan seseorang, "mom ada yang mencarimu." tukasnya.
seorang wanita paruh baya yang anggun keluar dari rumah-nya dengan tergesa gesa, "siapa shaw-, oh maaf, aku baru saja pindah kemari tadi sore. aku Alice, Alice Mendes." ucap wanita itu pada Kate, Kate tersenyum sambil berjabat tangan dengan Alice.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Little Too Much [Shawn Mendes]
FanfictionKau tak pernah ingin menunjukkan bahwa kau takut, namun kesendirian terlalu berat untuk kau hadapi sampai kau tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Meskipun kau terlihat kuat tapi aku tahu kau hampir tidak bisa bertahan. Kadang semuanya terlal...