Aku mampu

61 4 0
                                    

Sinar matahari pagi terasa sangat hangat saat mengenai wajahku.semakin lama sinar itu semakin panas seakan-akan memaksaku untuk bangun tetapi aku tidak terlalu menghiraukannya

"Rere,ayo bangun.udah siang" teriak seorang wanita dari lantai bawah kamarku

"Iya,aku bangun ma"jawabku dengan suara yang serak karna baru bangun tidur.Aku segera beranjak dari kasurku dan berjalan ke kamar mandi untuk membasuh wajah.aku turun ke lantai bawah kamarku.dan aku langsung di sambut oleh pertanyaan mama yang sudah pasti bisa ku tebak.

"Ka..." tanya mama terpotong
"Aku sekolah siang mah,sarapannya nanti aja pas mau sekolah" jawabku memotong pertanyaan mama.
"Aku ga bsa baca pikiran loh ma hehe"aku menunjukan gigi kawat yang baru aku pakai 1minggu yang lalu.
Mama hanya tersenyum.

Aku segera menuju kamarku.inilah kebiasaan ku,terkadang aku keluar kamar dapat di hitung dengan jari.kalau kata ayah dan mamaku,aku itu seperti anak kos kosan yang jarang keluar kamar.
Saking asyik bermain handphone aku lupa melihat jam.
"Jam brpa ini?"tanyaku dalam hati

Mataku langsung tertuju pada jam dinding bergambar batman.
"What?jam 11.20!"teriaku dalam hati.aku segera keluar kamar dan bergegas mandi.ya tentu saja karna sudah jam segini aku tidak bisa berlama lama di kamar mandi.setelah mandi dan prepare
Aku segera berangkat sekolah yang pastinya aku tidak sarapan lagi.

"Re,makan dulu"teriak mama
"Rere berangkat mah,dadah"kataku teriak.karna mama ada di lantai atas dan aku sudah berada di gerbang.
Aku berangkat kesekolah dengan jalan kaki.jaraknya lumayan jauh tapi aku tidak mungkin telat .

Sesampainnya di sekolah aku langsung menuju kelasku dilantai 2.aku menaiki satu persatu anak tangga hingga akhirnya sampai kedalam kelasku.aku duduk dengan mapas tersenggal senggal karna sungguh walaupun di lantai 2 lumayan lah buat olahraga siang.

"Re,tumben banget deh lu telat biasanya udah dateng duluan dri pda gue" tanya nina.nina adalah teman sebangku ku.dia teman dekatku,aku selalu terbuka dengannya.entah itu masalah hari hariku atau kadang keluargaku.kami saling terbuka satu sama lain.tapi walaupun kami teman dekat kami juga sering selisih paham dan terkadang sering bertengkar.dalam suatu pertemanan pasti akan ada pasang surutnya,tapi selama kita bersama hal yang sulit pasti akan terasa mudah.

Tak terasa tina tiba bel masuk berbunyi.anak anak VIII-D segera duduk di kursi masing masing.
Hari ini guru rapat,kami diberikan tugas membuat karangan.

"Karangan terus"maki nina.dia memang tidak suka dengan karangan katanya hanya membuat kepalanya pusing.
Aku hanya tersenyum,aku menyukai karangan jadi tidak terlalu sulit untukku membuatnya.aku menyelesaikan tugas hanya dalam waktu 15Menit.

"Lu mah enak otaknya encer,lah gue" ucap nina.
"Mangkanya usaha jangan ngomel terus gmna mau selesai coba"jawabku santai.
"Re,lu kenapa sama Dani,berantem lagi?"tiba tiba saja pertanyaan itu terlontar dari bibir nina.
Aku hanya diam,namun pada akhirnya aku mulai menjawab

"gatau gue bingung.gue gatau salah gue apa,gue denger denger sih dia mau mutusin gue.tapi gue gamau lah gue sayang banget sama dia.lu taukan segimana rasa sayang gue sama dia"jawabku.akupun mulaumamikirkan ucapan dari teman temannya Dani kemarin.tanpa sadar mataku sudah membuat awan hitam yang mungkin sebentar lagi akan menjatuhkan rintik rintik hujan

"Emang mereka bilangnya kaya gimana?"tanya nina
"Katanya dia tuh nembak gue terpaksa,terus dia mau mutusin gue.gue lupa detailnya gmna"jwbku
"Kan gue udh bialng dari awal,Dani tuh brengsek. Dari awal tuh dia emang udah gak sayang tapi masih aja lu pertahanin.lunya yang salah ngapain terlalu sayang sama dir"ujar nina mulai emosi


Sepasang SepatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang