kenapa mesti kakak sih

7.2K 282 3
                                    

Hati ini mungkin sanggup menahan sakit yang kau beri,namun mata ini tak bisa menahan butiran air yang keluar dari mata yang indah ini.

***
Hari ini kami akan melaksanakan kemping di suatu daerah,inilah hal yang selalu aku damba kan dari dulu. Setelah kami tiba di tempat tujuan dan memasang tenda,kami pun menikmati suasana disana,udara yang begitu sejuk dan pemandangan yang begitu indah.

"Eh kamu itu jadi ketua unit kesehatan gak amanah banget sih,teman kamu lagi sakit kamu malah enak-enakan menghirup udara disini"ujar gibran.
Aku yang merasa ada yang nada suara orang yang sedang marah-marah pun melirim ke sumber suara tersebut.
"Eh kakak,kakak bicara dengan siapa"ujar ku polos.
Emosi nya semakin meluap dia menarik ku hingga ke tenda kesehatan.aku bingung dengan tingkah nya itu,aku gak pernah lihat dia semarah itu pada ku.aku masih belum bisa mencerna maksud perkataan dia.

"Kamu lihat kakak kamu sakit,kamu kemana saja dia membutuhkan perawatan kamu malah keluyuran gak jelas"ujar nya mencengkeram tangan ku kasar.
Aku hanya bisa menjerit kesakitan namun dia tak menghiraukan kesakitan ku,setelah dia puas menyakitiku dia pun meninggalkan ku.aku berusaha merawat kakak ku aku gak mau karena sakit yang di derita kakak ku semakin parah.dia pun terbangun dari tidurnya.aku kembali mengecewakan k keadaan nya untung saja demam nya sudah turun,namun satu sumber suara mengagetkan ku.dia memarahi ku,aku bisa apa?meskipun aku mau membela diri tak ada satu pun yang menyayangi ku.

"Gimana sih kamu,jadi unit kesehatan aja gak becus,kemana kamu saat kakak kamu sakit.dasar adik gak taj diri"ujar nya.
"Maafin zeera kak ilham"ujar ku menunduk.sebutir air menetes di pelupuk mata ku.
"Ngapain lagi kamu disini,feeza juga gak butuhkan kamu lagi,pergi sana"ujar nya mendorong ku hingga jatuh,aku berdiri dan pergi meninggalkan kakak-kakak ku.aku duduk menyendiri di tepi pepohonan udara malam membuat ku semakin relex.
Seseorang duduk disamping ku,aku gak gerti kesambet setan apa dia yang mengajak ku gobrol.biasanya dia dingin bangen.

"Udah,kakak kayak dia gak usah di tangisi, cowok kayak dia itu gak usah ditanggepin."ujar nya memberi aku secangkir teh hangat.
Aku mengambil teh dari nya dan masih Bingung menatap nya.
Dia yang merasa terusik aku melihatnya pun menoleh kearahku.

"Gak usah natap aku segitu juga kali,kalau jatuh hati aku gak tanggung jawab ya"ujar nya membuat ku terasa mau muntah.
"Kepedean kamu cowok kulkas"ujar ku seraya minum teh dari nya.
"Ye masih aja panggil aku dengan sebutan cowok kulkas,dasar kamu cewek oven pantes saja kak gibran gak pernah menaruh hati ke kamu malahan dia lebih memilih kakak kamu,ya meski mereka gak pacaran"ujar nya yang membuat ku terdiam.aku pun meninggalkan angga dan menghampiri sahabat-sahabat ku yang sedang bernyanyi di depan out bor
Perkataan angga membuat ku tak ingin lagi minum dan makan apapun berbagai tawaran makanan di tawaran kan oleh hilda dan amel sahabat baru kami.aku bangkit dari keramaian itu dan kembali menyendiri,aku bingung tadi adik nya sekarang kakak nya yang mengganggu ketenangan ku.kak Reza jauh berbeda dengan adik nya,aku bisa merasakan kasih sayang seorang kakak bersamanya dia juga sangat menyayangi ku bahkan dia sudah menganggap ku sebagai adiknya sendiri...

Kenapa mesti kakak sih.batin angga.
Aku pun beranjak dari tempat ku dan beralih memandang angga yang tengah duduk sendiri melihat aku dan kak Reza.aku menghampiri nya dan menanyakan apa yang terjadi pada mu.hanya sekedar basa-basi sih.namun tetap saja dingin nya dia selalu hadir saat kita berdua, adu mulut,saling mengejek satu sama lain lah,saling jahil dan yang paling parah adalah saling bertengkar dan tak pernah aku kalau masalah memperebutkan ketua unit kesehatan.

"Ngapain kamu kesini"ujar nya membentak ku.
"Ye galak amat pak,lagi pms ya,atau lagi ada masalah dalam rumah tangga,atau di ditinggalin cewek,ya wajar lah ditinggalin orang pacaran sama kulkas mana betah"ledek ku.
Dia semakin marah mendengar ocehan ku yang tak berhenti dan memberi dia kesempatan untuk berbicara hingga akhir nya satu pukulan mendarat di kepala ku.mau tau dia memukuli ku pakai apa.yap benar sepatu,kurang asam kan dia.memang dia itu cowok kulkas ya dingin.

"Aw..."ujar ku merintih.
"Kenapa sakit,ya habis kamu ngomong terus tanpa titik, tanpa koma"ujar nya agak ketus.
Aku hanya bisa diam membisu ketika melihat pemandangan didepan,hati ku rasanya teroris iris,aku melihat pergi pemandangan tak mengenakan hati ku.ah aku alay ya,tapi bagaimana kalau kalian diposisi ku,bagaimana hati kalian saat melihat orang yang kalian cintai dekat sama kakak kita sendiri.ya aku gak mau menangis untuk hal yang gak penting,bagi ku cinta yang tulus itu adalah dimana seseorang yang kita cintai itu mencintai orang lain dan kita mengikhlaskan dia bersama orang yang lain demi kebahagian dia.prinsip aku sih gitu,mungkin cinta itu adalah seseorang yang saling mencintai dan mereka akhirnya di persatukan,namun cinta yang sesungguh nya adakah cinta yang bisa menerima segala keputusan dari sang pencipta.cinta itu gak harus memiliki,tapi cukup diresap dari hati.

"Hello kenapa sih kamu"ujar nya.
Aku tak mau melihat wajah angga lagi aku tau cowok yang satu ini pasti akan menjahili aku lebih dari yang sebelum nya.aku beranjak pergi dan masuk ke tenda lalu aku tidur.

Kenapa mesti kakak sih

Jantung Terakhir Untuk KakakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang