"a..apa? aku menarikmu karena kamu hampir menabrak tiang"
*
Ah yeon berjalan keluar gedung dengan wajah tertunduk. Entahlah, dia merasa sedih sekaligus senang. Senang bisa meneruskan babak penyisihan, dan sedih harus kehilangan teman satu perjuangan yang selalu menyemangatinya.
Ah yeon menghela nafas kecil.
Ya, dia kehilangan teman yang selalu menyemangatinya.
"ah yeon" panggil seseorang. Ah yeon menengok ke arah belakang.
Seseorang itu tersenyum kepadanya, ah yeon membalas senyum laki-laki itu. Langkah anak laki-laki itu semakin cepat seiring dengan berkurangnya jarak di antara mereka.
"selamat ya, kamu masuk tiga besar" kata Seunghoon sambil mengulurkan tangannya. Ah yeon memandang Seunghoon dalam, lalu menghela nafasnya.
"ah.. terimakasih, kamu juga sudah hebat bisa masuk empat besar" kata ah yeon yang dengan canggungnya menyambut tangan hangat milik Seunghoon.
"hehe tapi aku sudah tidak bisa melanjutkan lagi" ucapnya sambil menunduk. Ah yeon speechless. Astaga apa yang baru saja aku katakan, dia menyesali perkataakn bodohnya.
"by the way, penampilanmu tadi bagus. Penonton pasti banyak yang suka" puji Seunghoon, ah yeon tersenyum kecil. "maksudku penampilanmu yang bersamaku, hahaha. Fansku kan banyak" lanjut Seunghoon dengan nada jahil. Ah yeon mendengus kecil.
"mau ku traktir?" tawar Ah yeon, Seunghoon menoleh.
"why not? Hahaha. Tentu saja aku mau" jawabnya dengan penuh semangat.
"es krim di pojok situ ya, kudengar rasanya sangat enak" Ah yeon menunjuk ujung jalan, Seunghoon mengangguk dengan penuh semangat.
"apapun bersamamu aku akan dengan senang hati" celetuknya, membuat wajah Ah yeon merona.
"aku bercanda, ayo cepatlah aku sudah tidak sabar. Hey, kenapa kau berhenti disitu? Jangan di ambil hati kata-kataku tadi" katanya dengan kesal. Ahyeon mengangguk mengerti lalu melanjutkan langkahnya.
"lalu apa yang akan kau lakukan setelah ini?" tanya Ah yeon, pandangannya jatuh ke kakinya yang terus melangkah.
"hmm..aku akan berlatih lagi supaya aku bsa menari dan melakukan rap dengan lebih baik lagi" jawab Seunghoon sambil menerawang.
Ah yeon mengangguk kecil. Tiba-tiba tangannya ditarik dan membuat tubuhnya lebih merapat ke arah Seunghoon. Ah yeon merasa jantungnya berdetak lebih cepat dan tidak karuan. Dia memandang Seunghoon yang lebih tinggi darinya.
"a..apa?" tanya Seunghoon dengan gagap, "aku menarikmu karena kamu hampir menabrak tiang" katanya sambil mengalihkan pandangannya ke arah lain, pipinya bersemu.
"ah..aku mengerti" kata Ah yeon sambil mengambil jarak kembali dan mempercepat langkahnya. Seunghoon menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Aishh gadis ini" katanya dengan gusar, buru-buru dia mengejar Ah yeon dan mensejajarinya.
"Kenapa kamu meninggalkanku?" tanyanya dengan sebal, diambilnya tangan Ah yeon dan di genggamnya dengan erat. "Nah, seperti ini kan terasa lebih baik" katanya. Ah yeon sedikit terkejut saat Seunghoon memegang tangannya.
Wajah Seunghoon mendekat ke arah Ah yeon.
"entah kenapa, saat aku dekat denganmu jantungku berdebar lebih kencang dan rasanya menyenangkan" bisiknya di telinga Ah yeon, Ah yeon tertawa kecil.
"aku juga tidak mengerti kenapa, tapi aku merasakan hal yang sama" bisik Ah yeon di telinga Seunghoon. Lalu memalingkan wajahnya ke arah lain, menyembunyikan wajahnya yang sudah memerah. Seunghoon tertawa.
"i wanna see you gir,l gimme a holla, Tell me whenever you need me. Like this, i will be next to you, with you. I wanna love you girl, gimme a holla. When you're really exhausted, rely on me anytime. Call me anytime you need me" seunghoon bernyanyi sepanjang perjalanan, menyanyikan lagu yang baru saja di nyanyikannya bersama dengan Ah yeon.
Ah yeon hanya tersenyum kecil di dalam dekapan Seunghoon.
"oiya, sebaiknya kau behel gigimu itu supaya lebih rapi" celetuk Seunghoon. Ah yeon memukul dada Seunghoon.
"ya! Kau sama saja dengan para juri itu!" kata Ah yeon dengan sebal.
"kalau gigimu rapi, suara yang keluar akan lebih bagus, kau ini di ingatkan malah seperti itu..aishh"
Ah yeon tetap mengerucutkan bibirnya.
"ya, jangan seperti itu nanti aku dikira laki-laki jahat kalau kau memasang muka seperti itu" kata Seunghoon sambil melihat ke sekeliling. Ah yeon masih menatapnya dengan sebal.
Cup. Seunghoon mengecup bibir pink Ah yeon sekilas. Ah yeon tampak terkejut.
"hey..a..apa yang kau lakukan?!" protes Ah yeon.
Seunghoon mengangkat bahu.
"mencoba meminta maaf mungkin"
Lalu pipi Ah yeon memerah seketika.
"Nah ayo kita makan" Seunghoon menarik tangan Ahyeon agar mengikuti dirinya, sementara Ahyeon hanya mengikutinya tanpa melihat ke arah depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ahyeon&Seunghoon The Series
FanfictionBaek Ahyeon & Lee Seunghoon The Series Kehidupan antara seorang baek Ahyeon dan Lee Seunghoon dalam keseharian mereka. bagaimana kah cerita mereka berdua?