Sorry - June Side

114 18 1
                                    

Dimana ini
Aku dimana
Yeri? Itu kamu?
Ia tetap melangkah mendekatiku
Wajahnya
Aku sangat ingin menyentuh wajahnya
Bukan, bukan hanya wajahnya tapi semua yang dimiliki gadis itu

"Maaf"

Apa? Maaf? Kenapa meminta maaf?
Ah aku ingat, tapi aku kecewa denganmu
Terdiam, terdiam untuk beberapa menit
Terdiam untuk tetap bersamanya

"Untuk apa?"
Akhirnya keluarlah dua kata itu

"Segalanya"

Bodoh, kenapa kau sangat bodoh
Untuk apa kau meminta maaf jika semuanya telah terjadi
Bagaimana kau bisa meminta maaf kalau kau tidak salah

Hujan pun turun
Oh tidak gadis itu menangis
Menangis dalam diam
Ijinkan aku untuk mengusapnya tapi rasanya terlalu berat

"Kenapa kamu kembali?"

Berat rasanya melangkahkan kaki ini untuk mendekat ke arahnya

"Tapi kamu terlambat"

Ia pun berteriak

"Sifatmu belum berubah"

Ia pun terlihat seperti orang frustasi
Dan memintaku untuk kembali

"Maaf aku tidak bisa"

Kalaupun ada cara untuk aku kembali aku akan kembali padamu
Senyuman yang dipaksa kini terukir diwajahku

"Kamu harus kembali kesana dimana seharusnya kau berada"

Demi Tuhan Yeri ah kau sangat bodoh sampai tak menyadari kau berada dimana

"Kita tidak ditakdirkan bersama untuk sekarang"

"Aku janji akan mengunjungimu lagi tapi tidak sekarang"

Pada akhirnya kalimat itu terlepas dari mulut ini
Dan pada akhirnya itu semua akan dilanggar
Menatap matanya adalah hal terindah yang pernah kudapat
Melihat dirinya adalah kado terindah yang Tuhan berikan
Baiklah aku akan mengantarmu
Aku ingin kau ikut denganku tapi orang-orang yang menyayangimu lebih membutuhkanmu
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Dia sudah sadar
Kau mencariku Yeri?
Aku ada disini
Disini sedang melihat malaikat kecilku yang terbaring dengan penuh alat
Tersenyum pahit, ya ia mencariku
Tidak, jangan menangis lagi

"Yeri ah"

Ia menoleh

"Aku pamit, permintaan maaf diterima"

Tuhan tidak bisakah kita bersama?
Perasaan? sudah tidak dapat dijelaskan

"Jaga diri Yeri, jangan menangis"

Tidak bisakah aku tetap bersama malaikat kecilku Tuhan?

"Aku pergi terimakasih untuk segalanya"

Hanya itu kalimat terakhir yang dapat kuucapkan
Aku pergi, tak tahan rasanya melihat ia begitu menangisi diri ini
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tempat ini
Tempat yang menjadi saksi mata
Saksi mata dimana hari terakhir kita bersama
Tempat yang melihat semua kejadian dari awal hingga akhir
Terimakasih telah melihat semuanya
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Aku senang kau datang berkunjung
Kamu sudah berjanji untuk tidak menangis kenapa kamu melanggarnya
Diam, diam memperhatikannya dari jauh

"Yer, sudah waktunya aku benar-benar harus pergi"

"Waktu untuk menjagamu telah selesai"

Akhirnya air mata ini mengalir

"Yer, aku pergi"

"Semoga kamu menemukan yang lebih baik dari aku, jaga kesehatan, aku ingin mengucapkan salam perpisahan yang lebih tapi waktuku terbatas, selamat tinggal... malaikat kecilku Kim Yerim"

"June tunggu aku"
Aku selalu menunggumu kapanpun itu

Sorry Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang