"Eh?"
(Y/N) tidak begitu paham dengan situasi yang ia hadapi, namun yang lebih tidak paham adalah bagaimana pria ini memanggilnya dengan nama yang bahkan tidak ia ketahui siapa. Siapa tadi? Aguri? Dan sepertinya hanya (Y/N) dan Karasuma yang tidak mengerti karena semua anak kelas 3-E tampak terdiam.
"Ma...af? Koro-sensei?" (Y/N) menatap kearah pria yang ada dihadapannya yang masih terdiam tidak bergerak. Mendengar (Y/N) berbicara, ia tersentak namun segera tersenyum padanya, "kau tidak apa-apa?"
"Ah begitulah, jadi nona (Y/N) bukan? Bagaimana kalau perkenalkan dirimu pada anak-anak kelas 3-E? Besok kau akan mengajar mereka kan?" Korosensei tampak menepuk punggung (Y/N) meninggalkan Karasuma yang tampak tersentak karena adiknya dipegang-pegang oleh makhluk tidak jelas ini.
"Baiklah... namaku adalah Karasuma (Y/N), kalian bisa memanggilku (Y/N)-sensei untuk membedakanku dengan Tadaomi-nii-san. Mulai besok aku akan menjadi asisten guru dari kakakku dan akan mengajari P.E untuk kalian," sebenarnya (Y/N) masih terbayang dengan respon dingin dan aneh dari anak-anak kelas 3-A, dan ia hanya menutup mata erat sambil menunduk, "u-uh, kalau ada yang ingin ditanyakan..."
...
"(Y/N)-sensei kenapa harus sambil menunduk begitu?"
"Bukankah itu karena (Y/N)-sensei gugup? Atau karena terlalu bersemangat?"
"(Y/N)-sensei, berapa ukuran-" dan sebuah sikutan dari Megu kearah Okajima menghentikan perkataannya dan membuat Okajima menyadari kalau Karasuma menatapnya tajam. Sementara (Y/N) tampak menatap kearah semua murid kelas 3-E yang tersenyum padanya.
'Mereka, berbeda...' Matanya membulat, namun segera tersenyum kearah mereka. Yah, ia lebih menyukai keadaan seperti ini. Pandangannya terhadap kelas 3-E sepertinya akan cukup baik minimal pada saat pertama bertemu.
"(Y/N)-sensei sudah punya pacar?"
"...eh?" (Y/N) segera membatu mendengar itu, menatap kearah Maehara Hiroto yang bertanya padanya.
"Pasti sudah!"
"Bagaimana kalau sensei cerita lebih banyak soal sensei?"
Dan beberapa pertanyaan memberondongnya dan membuatnya terkejut tanpa sadar melangkah ke belakang sebelum punggungnya menabrak seseorang yang segera memegang kedua bahunya. Menoleh ke belakang, tampak Korosensei yang entah sejak kapan berada di belakangnya.
"Hati-hati (Y/N)-sensei kau akan jatuh kalau melangkah lebih ke belakang lagi," (Y/N) tampak terdiam dengan wajahnya yang memerah. Siapa yang tidak akan memerah kalau jaraknya dan juga Korosensei sangat dekat. Dan ia menoleh untuk melihat jalanan turunan yang ada di belakangnya.
"A-ah terima kasih Korosensei..."
Karasuma tampak menghela napas, sebelum melihat kearah Koro-sensei yang masih memegang (Y/N) sebelum menyadari dimana tangan Koro-sensei terlihat menyentuh (Y/N). Dan dengan segera Karasuma mengeluarkan pisau anti-senseinya dan tersenyum kesal dengan guratan urat di dahinya.
"Kau menyentuhnya di bagian mana brengsek," Karasuma sudah siap untuk membunuh Koro-sensei kapanpun. Namun, bukannya takut dengan aura membunuh Karasuma, pria berjulukan Shinigami itu tampak tertawa sambil meletakkan tangannya di depan dada.
"Aku tidak sengaja memegangnya Karasuma-sensei, jangan terlalu serius seperti itu," (Y/N) yang tampak membatu seolah mencoba mencerna perkataan kakaknya tampak menoleh kearah tubuhnya, bagian yang disentuh oleh Korosensei tadi.
Bagian dadanya.
...
BLUSH
"Koro-sensei, menurutmu berapa ukuran (Y/N)-sensei?" Okajima, Sugaya, dan juga beberapa siswa laki-laki tampak berbisik pada pria berambut hitam itu yang meletakkan tangannya di dagu seolah berpikir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Belong to Me
Fanfiction#ProjectHumanKorosensei!AU . Summary : Seorang pembunuh professional yangdijuluki sebagai shinigami memutuskan akan menyerahkan diri pada pihak pemerintah jika permintaannya dipenuhi. Untuk mengajar di SMP Kunugigaoka selama 1 tahun lamanya. Pada ak...