we are back

587 21 1
                                    

Happy reading ♡♡

-------—------------------------------------------
Ara pov*

Sebenarnya aku merasa awkward dengan suasana hening. Deniz masih saja fokus pada jalan Raya. Mungkin menyalakan musik  tidak ada salahnya.

"Den, aku nyalain musik  ya?"
Pintaku.

"Hmm"

Lalu aku memilih beberapa kaset dan pilihanku jatuh pada Dvd album Ed-sheeran  . Sayup-sayup lagu photograph pun terdengar.

'Lovinh can hurt,  loving can hurt sometimes'
'But,it's the only thing that I know '
'When it's gets hurt.  You know it can get hurt sometimes'
.........................

........................

........................

"Nanti pulang jam berapa? "
Kata deniz.

"Eh, aku pulang jam 03.00. Kenapa? " kutolehkan kepalaku menghadapnya.

"Ehm, mau ngajak kamu jalan-jalan sih "

Tiba-tiba pipiku bersemu merah dan detak jantung ku berdekat 2 kali lebih cepat.

"Jalan-jal-"
Perkataanku dipotong deniz.

"Yah,sebenarnya mau nyari buku kamu yang waktu itu aku rusakin. Gimana ?"

"Apanya?"

"Kalo nanti sore bisa enggak?"

Aku berpikir sejenak. Nanti sore sepertinya aku tidak ada kegiatan lain. Hmm, baiklah. aku menganggukan kepalaku.

" Ok. Nanti jam 03.00 aku tunggu di taman kampus ya "

"Hmm".

Tak lama mobil deniz telah memasuki area kampus. Setelah memarkirkan mobilnya. Kami berpisah. Karena arah kelas kami berbeda.

***

Dikelas aku langsung duduk dan mengeluarkan buku mapel jam pelajaran. Saat aku sedang membaca buku tiba-tiba  ada yang mencolek bahuku.

"Eh, dyz.  Apaan?"

"Kamu tadi bareng siapa? "

"Hah?"

"Ih, ara kok lola sih. Tadi bareng siapa hayo?"

Aku berpikir keras apa yang dimaksud oleh dyzka... oh iya, tadi aku bareng deniz.

"Em, cuma temen kok"

"Temen apa demen?"

"Ih, apaan sih dyz . Bahasamu kayak anak alay"

"Lha kan emang kerjaan sampinganku itu "

"Maksudmu jadi penonton alay? "

         Tawa pun pecah diantara kami.
Sejauh ini aku dan dyzka memang cukup dekat. Kami sama punya pemikiran yang sama dalam beberapa hal.
Tak lama Dosen masuk ke kelas dan jam pelajaran pun dimulai.

***

Deniz pov*

Jam menunjukan pukul 03.10 .
Kulirik pintu masuk kafe ini namun belum ada tanda - tanda kedatangan ara.

'Gadis itu sudah kuduga pasti datang terlambat '

Aku bahkan sudah menghabiskan satu cangkir kopi. Tak lama aku melihat gadis cantik itu memasuki cafe dan berjalan kearah mejaku. Sore ini dia terlihat sangat cantik.

(Foto ara saat ke cafe )

"Maaf ya,  aku telat tad-"

"Duduklah". Kataku.

Ia pun lantas duduk di kursi depanku. Ia melihat buku menu lantas memesan es lemon tea.

"Huffttt.. ". Kuhelakan nafasku.

"Ara aku ingin minta maaf ". Dia nampak terkejut mendengar perkataanku.

"Untuk?".katanya.

"Untuk semua tindakan bodohku".

Dia menundukkan kepalanya dan seperti sedang berfikir.

"Hmm..sudah kumaafkan".

"Kau serius? "

"Hmmm"

"Thanks anyway"

"Forget it".

Lalu datang seorang pelayan menaruh es lemon tea di meja kami. Ara lantas meminumnya.

"Kau suka itu?"

"Apa?"

"Es lemon itu ".Sambil kutunjuk gelasnya.

"Tidak terlalu "

"Kau sudah makan?"

"Belum".

"Kau mau pesan makan dulu atau kita langsung ke toko buku?"

"Ke toko buku aja,  aku gak lagi laper kok"

Ara lantas memanggil pelayan dan akan membayar namun kutarik tangannya dan kubayar pesanannya. Kami lantas berjalan ke arah parkiran mobil.

***

Ara pov*

Entah perasaan apa yang sedang aku rasakan ini, sejak deniz mengucapkan  permintaan maafnya di cafe tadi aku merasa ada ribuan kupu-kupu yang menggelitiki perutku. Aku ingin tersenyum terus.

Saat ini aku dan deniz sedang memilih buku-buku yang dirusak oleh deniz. Aku melihat-lihat buku yang tersusun di rak khusus entah kenapa perhatianku teralihkan ke rak novel dan ada satu buku dengan sampul yang menarik juga judul yang membuatku sedikit terkejut
'Deniz Armenia Seviyorum'

Translate:  Cinta di laut Armenia.

Aku beranikan mengambil Novel itu lantas aku tersenyum kecil mendapati arti dari judul novel ini karena tertarik aku putuskan untuk membelinya.
Tak lama deniz menghampiriku dan membawa 3 paket buku yang sama persis dengan buku ku yang rusak.

"Are these same? "

"Yeah, I think so "

"Take them? "

"Hmm". Aku dan deniz lantas menuju meja kasir dan membayar buku yang ku beli kecuali Novel tadi karena jika deniz tau judul novelnya pasti dia akan besar kepala .Aku menyuruhnya untuk menunggu di parkiran.

Tak lama aku berjalan menuju parkiran dan hal yang membuat hatiku seakan ditusuk ribuan jarum yakni melihat deniz sedang memeluk seorang gadis.

'Siapa gadis itu?'. Batinku.

............


_______________Tbc_______________

Maaf ya kalo dikit. Tapi chapter selanjutnya bakal aku buat panjang kok :)
Makasih buat para readers udah mau baca.
Vote + comment please...
Biar aku tambah semangat Nulis cerita ini.

sedikit bocoran dichapter selanjutnya bakal banyak flashback dari deniz,  hayoo siapa yang penasaran?

Oh, ya ini deh bonus foto bang deniz

Oh, ya ini deh bonus foto bang deniz

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

See you on next chapter...
Lafffff you all...

Hug from,

ANITA

Deniz (&) Armenia seviyorum Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang