PROLOG: jatuh dari langit

33 3 4
                                    

Sinar cahaya yang sangat menyilaukan menembus langit di benua besar dan terlihat sesosok manusia yang jatuh disertai dengan kilauan cahaya yang amat terang.
" sekarang aku berada dimana?." tanya pemuda tersebut pada dirinya sendiri. " tempat apa ini, kacau sekali. Banyak pohon yang tumbang terbakar dan retakan tanah yang amat besar."

"AGHHHHH...."

Terdengar suara yang amat keras disertai gempa dan angin yang teramat deras menghantam diaekitarnya.
" makhluk apa itu?."

Suara itu berasal dari seekor naga raksasa dengan sayapnya yang lebar membentang menutupi daratan dan napas apinya yang tanpa hentinya keluar dari mulutnya. Naga itu dikejar oleh monster lainnya yang berbentuk seperti burung raksasa berwarna merah menyala, seluruh tubuhnya seperti terbakar api dan dengan cakarnya menusuk dada sang naga.
" sial,tempat apa ini dan makhluk apa itu?. Kukira aku selamat dari kecelakaan itu, tapi kenapa sekarang aku tiba tiba ada di tempat ini?."

"Ahhhhhh...tidak..."

Pemuda itu terhempas jauh oleh hempasan angin yang berasal dari benturan kedua monster tersebut.
Tanpa disangka ada sebuah barier pelindung yang melindungi dirinya, serangan membabibuta itu tak memiliki efek apapun pada tubuhnya.
" wow.. Pelindung apa ini, aku selamat berkatnya?. Kedua monster itu sepertinya akan selesai bertarung, burung api itu pasti yang menang. Kalau dipikir pikir ini seru juga."

Karena adanya pelindung itu ketakutan pemuda itu berkurang, dia mengamati wilayah sekitarnya buat mencari jalan keluar. Tapi saat ia akan berlari menjauh tiba tiba...

" hei... Siapa kau manusia?"

Sosok monster baru datang menghadangnya, makhluk berbentuk gorila raksasa itu bisa bicara dan menangkapnya dengan mudah dengan tangan kanannya yang lebar.

" tidak.. Jangan makan aku."
Teriak ketakutan.

Namun dari sisi lain mereka keluarlah raksasa lain yang menerkam gorila. Dengan gigitannya telak di leher gorila tanpa ampun seekor singa putih yang haus akan darah.

"Uaagghhhhhhh...."
Jeritan kesakitan gorila hitam itu menggelegar, manusia yang digenggamnya pun terlepas.

"Aku harus lari dari sini secepatnya, walau ada pelindung ini tetap saja berhadapan dengan mereka itu berbahaya?."

Pemuda itu lari meninggalkan pertempuran aneh itu dengan cepat dan tanpa diduga kekuatan misterius mengalir ditubuhnya membuatnya bisa lari dengan kecepatan diatas rata rata manusia miliki.

" gila, kecepatan apa yang kumiliki ini. Akupun tidak merasa lelah dan dalam sekejap aku telah menjauh dari pertempuran mereka."

Walau telah menjauh tapi suara dari keempat monster itu tetap jelas terdengar.

Terlihatlah burung api terbang ke atas langit dengan gagahnya disusul naga yang berlumuran darah namun dengan pandangan matanya yang tajam berambisi menghabisi lawannya.

Benturan kedua monster itu membuat keduanya jatuh dan terhempas dengan sangat keras, sayap burung api sebelah kiri putus digigit naga dan begitupun sayap naga yang terlepas berlumuran darah disisi kanannya.

Keduanya tak bisa bergerak.

Tiba tiba semuanya menjadi hening terdiam.

Muncul dari kejauhan sosok singa putih yang berlumuran darah sedang menggigit leher gorila hitam, ditariknya dengan paksa kearah naga dan burung api.

" pertempuran kita sudah sampai puncaknya, raja phoenix zamuren, raja dragon guren, dan kau raja gorila kongen."

" jangan banyak bicara kau raja lion byaoken, cepat kita selesaikan sebelum tubuh kita beregenerasi lagi dan kita mulai dari awal lagi hal yang membosankan ini." bentak raja gorila kongen dengan pukulan kearah kepala byaoken, dia pun terlepas dari jerat gigitannya.

"Wahgggggghhh... " auman raja dragon guren tertuju ke tiga lawannya.

" ayo kita selesaikan dan lihat siapa yang akan menjadi penguasa dunia tunggal."

"Uaaaagggghghhhhhhhhhh...."
Ketiga monster yg lain mengaum keras membalas raja dragon guren.

Keempatnya bergerak dan hendak saling membenturkan tubuh raksasa mereka, lalu...

" apa itu?, sesuatu akan jatuh dari langit."

Pemuda itu memfokuskan matanya ke atas untuk memperjelas penglihatannya.

Dari atas langit sebuah benda besar terbakar membelah langit jatuh menuju ke arah pertarungan monster monster tersebut.

"Gila, itu batu meteor mau jatuh kesini."

Pemuda itu ketakutan tak bisa bergerak tubuhnya seakan pasrah.

"Ahhhhhh... Tidakk....."

Ledakan dahsyat terbentuk seiring benturan batu meteor yang jatuh dari langit. Membumi hanguskan daratan disekitarnya dan semua tak luput dari kedahsyatan kehancuran total.

 Membumi hanguskan daratan disekitarnya dan semua tak luput dari kedahsyatan kehancuran total

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" dimana lagi aku sekarang?, gelap semuanya aku tak bisa melihat apapun. Cahaya, oh ada cahaya disana aku harus kearah cahaya itu."

Pemuda itu membuka matanya dengan amat berat dan perlahan lahan ia bisa melihat, tapi yang ia lihat pertama kali adalah daratan yang dipenuhi debu dan api menyala nyala.

" ini sebuah lelucon kan?, Knapa ini terjadi padaku. Awalnya yang ku ingat adalah aku jatuh kejurang dengan motorku, knapa jadinya jatuh ketempat aneh ini?."

"Tak usah heran manusia"

Sosok baru tiba tiba datang dan menghampirinya.

"Siapa?"

Makhluk berbentuk seorang anak laki laki seusia 7 tahunan namun bertelinga runcing seperti peri dan berambut putih, ia memakai topi khas pesulap dan setelan baju kemeja berwarna serba hitam.

"Jangan kaget ya, di dunia ini aku ini disebut dewa. Tapi kau bisa panggil aku termez"

" namamu termez, dan kau seorang dewa?"
Tanya dengan heran kepada termez.
"Yupz....dewa dunia yang kujaga ini, akulah dewa termez, boleh aku tanya siapa namamu ?"

"Oslen, namaku oslen. Apa kau tahu kenapa aku bisa berada di mimpi buruk ini?"

Tanya oslen dengan bibir yang bergetar disertai keringat dingin mengucur membasahi wajahnya.

" sepertinya aku melakukan kesalahan dalam menggunakan kekuatanku, tapi ada untungnya juga buatmu karena kau lolos dari kematian karena itu"

Jawaban termez membuat oslen semakin bingung.

"Apa kau menyelamatkan aku dari kecelakaan itu?"

Senyum termes tersungging melototi oslen.

"Yupz, kau sebenarnya sudah jatuh dari jurang dan tak terselamatkan dan dengan kekuatanku tubuh dan jiwamu beregenerasi kembali keduniaku ini"

" apa aku sudah mati?, tak mungkin ini terjadi padaku dan duniaku yang membosankan itu telah lenyap"

Tiba tiba oslen merasa pandangannya gelap dia menatap langit merasa ingin menggenggamnya dan tubuhnya terhempas ke tanah.

" ini cukup menarik he he he"

Tawa kecil termes sambil memandangi oslen.

4 BeastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang