Stefan yang masih betah menutup matanya tiba tiba mendengar suara bising dari sisi kanan , sisi kiri dan dari belakangnyan. Karna penasaran ia pun membuka matanya perlahan.
Terlihat olehnya puluhan siswa/i yang telah berjejer dilapangan basket dan disekitar sisi kiri dan kanannya yang pasti membuatnya sangat sangat kaget. Apalagi terlihat juga sahabat sahabat Yuki yaitu Kenneth, Navy, Veby, Winia , Mhelan, Chika, Raishka, Surati, Nazwa, dan Anita yang memasang muka heran. Kakak Yuki yaitu Kevin yang juga memasang wajah heran dan kaget tidak percaya dan sahabat sahabatnya yaitu Joyar dan Rizky Nina yang tak kalah kaget. Yang ia fikir mereka tidak akan suka padanya jika ia benar benar mencium salah satu dari tiga cewek centil yang sebentar lagi akan melewati gerbang dan akan mengurungkan niat mereka untuk membantunya mendekatkan dirinya pada Yuki. Sungguh itu semua membuatnya stres." Kok jadi banyak orang gini sih? Perasaan tadi gak ada orang. " Gumam Stefan pelan sekaligus bingung sambil menatap ke sekitarnya.
Sebenarnya itu semua bukan kebetulan. Itu semua adalah rencana Esa. Saat Stefan memulai langkahmya menuju gerbang dengan senyum licik diam diam Esa mengirim pesan pada semua temannya termasuk sahabat sahabat Yuki, Kevin, Joyar, Rizky dan Nina dengan isi pesannya
" ADA YANG MAU LIAT STEFAN NYIUM CEWEK? AYOK KE LAPANGAN BASKET SEKARANG JUGA!! GRATIS LOH. "
Yang tentu membuat semua penerima pesan tersebut kaget dan datang menuju lapangan basket.
Pandangan Stefan kini beralih pada Geng Ariel yang tinggal tiga langkah lagi menuju gerbang. Sungguh kesal dan jijik ia melihatnya melihat tiga cewek centil berlenggak lenggok dengan senyum genit hendak memasuki gerbang. Rasanya sangat tidak adil kenapa harus mereka yang berada di sana? Kenapa bukan gadis yang ia cinta?Bingung, gelisah, kesal, marah, sedih dan kaget bercampur dalam hatinya kini.
" Ya Tuhan apa yang harus aku lakukan? Apa harus aku mencium salah satu diantara wanita wanita centil itu didepan semua orang? Arghg Ya Tuhan bantu hambamu ini. Masa ciuman pertama aku, aku berikan pada wanita yang tak pernah aku suka seperti mereka. Berikan mukjizat mu Ya Tuhan aku mohon. " Cetus Stefan dalam hati dengan wajah gelisah setengah mati sambil meremas dan mengacak ngacak rambut cokelatnya.
" Stef cepetan dong jalan emangnya lo mau dibilang cemen hah? Ayo dong Stef !" Teriak Esa yang berada ditengah tengah lapangan basket.
Esa tersenyum penuh kemenangan. Kini ia sangat gembira karna ia berhasil membuat Stefan gelisah kebingungan.
Pasrah, Stefan kemudian melangkahkan kakinya sekali lagi karna tak sanggup lagi ia kemudian menutup kedua matanya agar tidak melihat ketiga cewek centil itu.Ariel sekarang yang terdepan. Selangkah dua langkah. Sudah dua langkah Ariel dan kedua temannya berjalan lagi. Hanya beberap langkah lagi Ariel, Angel, Bela mendekati gerbang sekolah...
" WOY!!!AWASSSS!!!" Teriak seorang gadis tomboy yang menggoes kencang sepedanya membuat Geng Ariel yang hendak memasuki gerbang tidak jadi melanjutkan langkah terakhir mereka. Mereka membalikan badan kearah gadis yang mengemudikan sepeda itu dan..
" Aaaaaaaaaaaa... " Mereka berteriak kompak karna kaget dan takut tertabrak sepeda sehingga membuat semua orang yang asalnya memperhatikan Stefan beralih pada mereka.
Ketiga cewek centil itu kemudian meloncat kesamping menghindari tabrakan yang pasti akan terjadi sampai mereka jatuh saling menindih.
" Bruk!!! " Suara jatuh mereka membuat gadis pengemudi sepeda itu menghentikan sepedanya karna tak kuasa menahan tawanya
Tawa gadis itu membahana di tengah tengah gerbang sekolah
" Lagi pada ngapain kalian? Hahaha " Ledek gadis itu yang kini telah turun dari sepedanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Love
Teen FictionHanya menceritakan bagaimana perjuangan seorang lelaki mendapatkan hati gadis pujaannya. Gadis yang telah membuat ia merasakan bagaimana indahnya jatuh cinta pada pandangan pertama. Segala cara ia lakukan untuk mendapatkannya. Ia tidak perduli walau...