Yuki kini tidak bisa berkutik lagi. Ketiga preman itu mengepungnya, dua disamping kiri dan kanan dan satu dihadapannya. Yuki mencoba menghindar dengan mundur ke belakang dan menendang nendangkan kedua kakinya ke preman preman tersebut.
" Heh sekarang lo gak bisa kabur " Ujar preman tersebut dengan nada sinis
Yuki semakin mundur dan menendangkan kakinya ke preman preman itu.
" Udah deh jangan galak galak "
" Ihh.. Tolong.. Tolong " Teriak Yuki meminta tolong
" Udah lah jangan habisin tenaga lo buat teriak minta tolong gak akan ada yang denger. Mendingan sekarang lo bersiap menerima nasib lo " Larang preman tersebut dengan nada genit
Yuki terus meronta, mencoba menghindari para preman tersebut tapi tiba tiba sebuah mobil jazz merah dan mobil Avanza Silver yang datang dari arah yang berlawanan berhenti didepan dan dibelakang mobil Yuki.
Sang pemilik masing masing mobil dengan cepat dan geram karna melihat gadis yang mereka suka diganggu para preman langsung berlari dan meninju, memukul, menampar, bahkan menendang para preman itu.Terdengar suara pukulan pukulan kedua cowok tersebut. Yuki sungguh kaget melihat kedua cowok tersebut yang menyukainya itu sekarang menolong dan menyelamatkannya dari preman preman itu.
" Stefan ? Esa ?" Kaget Yuki
Yuki kemudian bangkit dari jatuhnya. Ia kini berdiri didekat mobilnya melihat cowok cowok tersebut yang sedang menghajar preman preman sialan.Cowok cowok yang ternyata adalah Stefan dan Esa itu tak henti hentinya menghajar para preman. Stefan menghajar dua preman sekaligus sedangkan Esa menghajar sisanya.
Pukulan demi pukulan mendarat dibadan dan wajah para preman tapi para preman tidak tinggal diam mereka terus melawan agar dapat membalas pukulan pukulan Stefan dan Esa. Kedua preman yang melawan Stefan kini mengeluarkan senjata tajam berupa pisau. Mereka mencoba menyayat Stefan dengan pisau pisau itu berulang kali mereka mencoba menyayat Stefan dan Stefan terus mencoba menghindar, sampai akhirnya telapak tangan kanan Stefan tersayat oleh salah satu preman. Stefan tak menyerah walau tangannya tersayat pisau tajam. Ia terus melawan preman preman itu sambil menahan rasa sakit ditangannya sampai akhirnya kedua preman itu menyerah dan kabur.Beda halnya dengan Esa. Ia dengan mudahnya mengalahkan si preman. Tak ada sedikit pun luka diwajah atau tubuhnya. Si preman itu terlihat takut untuk melawan Esa dan akhirnya preman itu kabur membuntuti kedua temannya
Stelah preman preman itu kabur. Stefan dan Esa yang jarak berdirinya agak jauh dari Yuki kemudian berjalan menghampiri Yuki. Terlihat oleh mereka wajah Yuki yang teramat khawatir.Esa ternyata lebih dulu sampai menghampiri Yuki daripada Sefan. Ia pun menanyakan keadaan Yuki.
" Ki lo gapapa kan ?" Tanya Esa
" Gak. Gapapa kok." Jawab Yuki dengan tampang risih karna Yuki paling alergi sama Esa.
" Syukur deh kalo gapapa ." Sambung Esa lega
" Thanks ya Sa lo udah mau nolongin gue. Kalo gak ada lo dan Stefan gue gak tau gimana nasib gue selanjutnya " Ungkap Yuki berterima.kasih sambil menjulurkan tangannya pada Esa dengan terpaksa
" Iya sama sama " Jawab Esa singkat sambil menjabat tangan Yuki dengan senang hati
" Oh iya gimana kalo gue anterin lo pulang ?" Lanjut Esa menawarkan diri
" Gak usah makasih. " Tolak Yuki pasti.
Sementara itu Stefan yang melihat Yuki berjabatan tangan dan berbincang dengan Esa walaupun tak tau apa yang Yuki dan Esa bicarakan tentu merasa kesal dan cemburu. Stefan yang asalnya berjalan untuk menghampiri Yuki langsung menghentikan langkah kakinya dan membalikan badannya ke arah mobilnya. Tapi Yuki yang tengah berbincang dengan Esa tak sengaja melihat Stefan yang berbalik badan itu. Dengan lantang Yuki pun memanggil Stefan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Love
Teen FictionHanya menceritakan bagaimana perjuangan seorang lelaki mendapatkan hati gadis pujaannya. Gadis yang telah membuat ia merasakan bagaimana indahnya jatuh cinta pada pandangan pertama. Segala cara ia lakukan untuk mendapatkannya. Ia tidak perduli walau...