Story Of Love

Story Of Love Bagian 26

Semua kaget mendengar ucapan Kevin apalagi dengan Yuki ia sampai terperanjat bangkit dari duduknya tapi Nazwa dan Winia yang duduk mengapitnya menenangkannya agar duduk kembali.

" Kok bisa Kak ?" Tanya Chika nampak tak yakin

" Kakak juga gak tau yang jelas Tante Melati minta aku untuk bantu nyari. " Jawab Kevin menggeleng tak tahu.

" Trus nyarinya kemana?" Tanya Joyar bingung

" Kita cari disekitar sini mungkin aja ada ." Jawab Kevin walau ragu

" Apa mungkin sampai kesini? Rumah Stefan kan jauh dari sini. "

" Gatau juga tapi kata Tante Melati gue disuruh nyari disekitar sini. " Jawah Kevin yang masih ragu.

Yuki yang tengah kembali duduk mulai memasang wajah panik khawatir dan resah. Ada rasa takut dalam benaknya akan hilangnya Stefan, takut jika ada apa apa dengan Stefan apa lagi semalam sebelum ia pulang dari rumah Stefan, Tante Melati sempat memberitahunya tentang keadaan Stefan dari dokter. Masih jelas teringat semua perkataan Tante Melati bahwa Stefan mengalami depresi berat karna kepergian Tara, Stefan tidak boleh sendiri takutnya ia melakukan hal hal tak lazim seperti menyakiti dirinya sendiri atau lainnya.
otaknya berfikir keras membayangkan hal hal negatif yang mungkin sedang Stefan lakukan sekarang.
Yuki kembali bangkit dari duduknya kali ini ia kemudian keluar dari himpitan Nazwa dan Winia yang mengapitnya.

" Stefan gak boleh sendirian, gue harus cari Stefan. " Yuki beranjak keluar dari meja lalu berlari kencang pergi dari area kantin.

Kevin dan yang lainnya kaget melihat Yuki yang berlari pergi, mereka berteriak memanggil Yuki sembari mencoba mengejar Yuki.
Yuki terus berlari sekencang kencangnya tanpa arah tanpa tujuan, tanpa menghiraukan sang Kakak dan para sahabatnya yang berteriak memanggilnya, rasa panik dan khawatir membuat matanya yang sayu semakin sayu karna menderaikan kembali air mata ke pipi cubynya. Dalam kencang ia berlari, bibir tipisnya terus mengulang kalimat " Stefan gak boleh sendirian, Gue harus cari Stefan "

***

Yuki yang tengah keluar dari area sekolah terus berlari sekencang kencangnya sambil melirik sesegala arah yang dapat ia pandang berharap bisa menemukan sosok Stefan yang sedang depresi itu

" Stef lo dimana?" Teriak Yuki berulang kali dalam kencangnya ia berlari berharap cowok berkulit putih itu muncul dan menjawab pertanyaannya.
Tak hentinya ia berlari kencang, tangisnya yang tak reda ditambah rasa panik dan khawatir dalam benaknya membuat perasaannya begitu kacau. Langkah kakinya yang kencang perlahan melamban, tubuh Yuki tiba tina runtuh ditengah jalan.

" Stef lo dimana?" Teriaknya lagi dengan lirih .

" Lo dimana? " lirihnya

" Yuki " Kaget Kevin melihat Yuki yang sedang duduk ditengah jalan dengan jarak yang jauh dari posisi membelakangi mereka.

Melihat itu Kevin langsung berlari kencang menghampiri sang adik yang sedang panik itu.
Direngkuhnya Yuki dalam dekapannya yang hangat agar hati Yuki tak lagi kacau.

" Yuki harus tenang gak boleh kaya gini. Yuki tenang ya jangan panik Kakak yakin Stefan baik baik aja. " Ujar Kevin yang masih mendekap gadis berambut cokelat itu.

" Gak Kak Stefan gak boleh sendiria dia gak baik, dia sakit kita harus cepet cepet cari Stefan Kak harus. " Yuki meremas seragam yang dikenakan sang kakak menumpahkan isak tangisnya yang tak kunjung reda.

" Iya kita cari Stefan sekarang tapi kamu jangan gini kamu harus tenang sayang jangan panik "

Setelah Yuki tenang mereka semua berpencar mencari keberadaan Stefan. Beberapa diantara mereka mencari Stefan dengan mengendarai mobil, beberapa lagi mengendarai motor dan sisanya berjalan kaki.