" Stefan mau burger!" Rengek Yuki tiada henti . ia terus menarik-narik lengan baju Stefan
" Gak boleh!" Tegas Stefan melarang
" Stefan aku kan mau burger,pelit banget!" Rengek Yuki berlanjut dan di akhiri dengan dengusan
" Gak. Pokoknya gak boleh!" Jawab Stefan tetap melarang
" Ih pelit banget sama cewenya sendiri juga! " Protes Yuki mengerucutkan bibirnya sambil melipat tangan didada
" Yuki sayang, Princes sakuraku My barbie cantik yang paling imut baik hati dan nggak sombong, aku itu bukannya pelit, kamu kan masih sakit gak boleh makan yang aneh-aneh dulu kan biar cepet sembuh. " Jelas Stefan selembut mungkin
" Aku janji kalo kamu sembuh aku bqkalan beliin burger, shusi, spageti atau pizza yang banyak. Oke !" Lanjutnya
" Ih aku kan maunya sekarang bukan nanti!" Tekan Yuki kekeh dengan keinginannya
" Tapi kan kamunya masih sakit. Gak boleh pokoknya !"
" Ah Stefan jahat! Aku benci kamu ihh! nyebelin, aku ngambek nih!" Teriak Yuki memaki, lalu dengan mata menyipit, bibir mengerucut dan pipi mengembung sempurna ia mengancam sembari melipat kembali tangannya didada
" Ada gitu ngambek bilang-bilang" Desah Stefan geleng-geleng kepala
" Ih cowo nyebelin. Udah pelit cungkring lagi !" Pekik Yuki kembali memaki
" Apa hubungannya pelit sama cungkring?" Tanya Stefan cuek sambil tersenyum kecil
" Hih nyebelin!" Pekik Yuki sebal
" Yaudah-yaudah, nanti aku pesenin burgernya " Desah Stefan mengalah
" Kok nanti sih? Harus sekarang!" Protes Yuki menekankan
" Iya-iya sekarang." Jawab Stefan menurut. Ia lantas mengambil ponselnya lalu menekan beberapa nomor.
" Halo. Ya saya pesen burger "
" Dua Stef yang jumbo" Sahut Yuki
" Burger ukuran jumbo dua" Ujar Stefan
" Jangan lupa softdringnya ." Sahut Yuki kembali
" Softdringnya satu ." Tambah Stefan mengujarkan keinginan Yuki
" Jalan Budiman ya nomor 45. Oke terima kasih " Stefan menutup telfon lalu menatap Yuki
" Puas sayangku hem? " Ucap Stefan sambil mengangkat kedua alisnya, dan Yuki langsung tersenyum senang karna keinginannya sudah terkabulkan oleh kekasih tampannya itu.
***
Dilain tempat namun masih dilokasi yang sama, Dirumah Yuki tepatnya diruang dapur. Nampak Kevin tengah mondar mandir di hadapan pelayan, sopir dan satpam rumahnya. Ia mengintrogasi ketiganya akibat kejadian Yuki yang masuk sekolah tanpa seizinnya
" Kenapa Bibi sama Mamang ngebiarin Yuki sekolah hah? kan Kevin udah bilang, Bibi sama Mamang jagain Yuki dirumah!" Ucap Kevin sambil berkacak pinggang
" Maaf Den, Non Yukinya maksa." Jawab Bibi sambil menundukan kepalanya
" Sebenarnya saya sudah larang tapi mau gimana lagi den Non Yukinya malah marah-marah." Jelas Mamang sang sopir menyahut yang tidak berani menatap wajah majikannya itu yang sedang marah
" Aku heran bukannya Yuki paling nurut sama kalian? Kenapa kalian gak nasehetin ?" Ucap Kevin
" Sudah Den tapi gak nurut. "
" Benar kata Mamang. Non Yukinya malah marah-marah terus udah gitu malah ngebujuk kami bertiga sambil mau nangis gitu Den ." Jelas Pak Satpam membela
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Love
Dla nastolatkówHanya menceritakan bagaimana perjuangan seorang lelaki mendapatkan hati gadis pujaannya. Gadis yang telah membuat ia merasakan bagaimana indahnya jatuh cinta pada pandangan pertama. Segala cara ia lakukan untuk mendapatkannya. Ia tidak perduli walau...