Story Of Love Bagian 45

200 25 0
                                    

" Yuki ." Orang itu kembali memanggilnya namun Yuki tidak bergeming kali ini, melirikpun tidak apalagi sampai menyahut dan menjawab.

Yuki tetap pada posisinya, terisak dibalik kedua lutut yang dipeluknya.
Orang tersebut kemudian berjalan perlahan, menghampiri gadis berambut panjang ini lalu duduk disampingnya.

***

" Maaf. " Ucap Stefan merasa berdosa. Disentuhnya kursi panjang itu dengan lembut , teringat akan Yuki yang dibuatnya patah hati.
Stefan, kini tengah duduk dikursi santai depan kolam ditaman belakang rumah Yuki. Ia menatap kursi santai disebelahnya mengingat betul kursi apa yang ia sentuh saat ini. Kursi itu adalah kursi tempat Yuki biasa bersantai sembari membaca novel favoritnya.

" Kamu dimana sih ?" Tanya Stefan putus asa. Raganya terasa lemas dengan lidah getir dan kelopak mata berat.

" Maafin aku ." Ucapnya penuh penyesalan.

" Stef." Sahut seseorang dibelakangnya menepuk pundaknya pelan membuat membuat Stefan melirik kearahnya sebentar

###

" Pergi Yuki mau sendiri!" Perintah Yuki mengusir orang yang menghampirinya itu

" Tapi sekarang mau hujan nanti kalau sakit, Mamang yang disalahin ." Sela orang itu, menyebut dirinya Mamang. Yadia adalah Mamang tukang kebun dirumah itu.
Yuki menoleh menatap Mamang tukang kebun itu, matanya menyorotkan kemarahan dengan raut jutek mengerikan, membuat si Mamang menunduk takut dan mendesah pasrah.

" Baiklah ." Ujar Mamang langsung berlalu pergi.

Bukan, Yuki bukan berada di taman rumahnya, atau pun taman kota. sekarang gadis tomboy itu tengah berada ditaman luas dengan bunga Lily layu yang bertempat dibelakang rumah mewah almarhum sang Kakek tercinta. Yuki tidak pulang ia memilih kabur ke tempat ini tempat favoritnya semasa kecil, tempat khusus yang dibuat oleh almarhum Kakek untuk dirinya.

" Tidak bisa. Non Yuki tetap tidak mau dia malah marah,"  Lapor Mamang pada delapan pelayan wanita yang berdiri jauh didalam rumah mengintip Yuki yang tetap betah merangkul kakinya.

" Aduh bagaimana ini?" Tanya salah seorang dari pelayan itu mulai frustasi

" Ada apa ini?"  Sahut kepala pelayan yang baru saja muncul dengan satu orang pelayan lainnya

" Itu Nona Yuki" Lapor mereka semua kompak menunjuk Yuki dari kaca jendela

" Non Yuki? Kenapa?"  Tanya kepala pelayan kembali berucap sembari menengok kaca jendela

" Entahlah kami gak tau yang jelas dia sedang menangis disana ." Jawab Mamang mewakili

" Begitu ya ." Ibu kepala pelayan itu mengangguk mengerti

" Saya sudah mencoba membujuknya untuk masuk karna sebentar lagi mau hujan tapi Non nya malah marah."

" Yasudah aku akan kesana" Jawab Ibu kepala pelayan itu memutuskan sedetik berikutnya iapun berjalan menghampiri si gadis cantik anak majikannya itu.

" Gue takut dia marah lagi kaya dulu. " Curhat Stefan menekuk sedih

" Mau gimana lagi Stef, Yuki emang kaya gitu apalagi dengan sifat egois sama keras kepalanya. Sabar aja mungkin dia butuh waktu sendiri " Jawab orang yang menepuk pundak stefan itu menasehati. Kevin  dia memang langsung pergi dari apartemen sang Uncle setelahnya berbincang sebentar dengan Unclenya dan Bella.

" Iya tapi dimana dia sekarang? gue takut dia kenapa-napa. Lo tau sendirikan dia itu ceroboh gue harus cepet cari dia, gue belum bisa tenang kalo belum tau dimana dan gimana keadaan dia sekarang ." Ucap Stefan nampak jelas diwajahnya sekarang ia sangat panik memikirkan keberadaan kekasihnya itu.

Story Of Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang