Tahun ini adalah tahun kelulusan Eveline. Sesuai jurusan di kampusnya yaitu Tata Boga, ia ingin segera melamar pekerjaan sebagai juru masak di sebuah restoran di kota kecilnya ini.
Pada dasarnya ia ingin sekali bekerja di sebuah restoran mewah berbintang di kotanya, yaitu Louis Restoran.Dan kabarnya restoran itu membuka lowongan untuk juru masak. Tanpa pikir panjang ia pun segera melamar di Restoran tersebut.
***
"Rey, apakah semua formulir untuk lowongan sudah selesai?" Tanya Steven selaku pemilik dan chef utama di Louis Restoran kepada Alrey.
"Ya tentunya, segalanya sudah saya persiapkan dengan baik" jawabnya.
"Baiklah kalau begitu" Steven berlalu meniggalkan Alrey.
Karena Louis Restoran sangat terkenal, sudah hampir ratusan orang berkeinginan untuk bekerja disana.Dan salah satunya, Eveline.
***
Besok pagi ia sudah harus datang ke restoran untuk latihan tes memasak pertama. Oleh karena itu, ia harus mempersiapkan diri.
"La, kok aku jadi grogi yah?" Eveline berbicara dengan aksen cemas.
"Jangan terlalu tegang, Eve.Lemesin aja, toh kau kan pandai di jurusan mu, mengapa harus grogi? Sudahlah aku yakin kau bisa. Semangat untuk besok, Eve" jawab Layla selaku sahabat Eveline, berusaha meyakinkan bahwa dia tak perlu cemas.
"Baiklah! Akan ku coba tidak terlalu cemas, dan siang ini maukah kau menemani ku berbelanja untuk melatih kemampuan masakku?"
"Tentunya, Eve" Layla tersenyum tipis.
Untuk tes memasak besok, hanya ada dua yang di uji yaitu, Pancake dan Lasagna.Eve dan Layla sudah selesai berbelanja. Eve segera menuju apartemen dan langsung latihan.
Ia memulai memasak pancake, adonannya telah di persiapkan.Setelah selesai ia melanjutkan memasak lasagna.
***
Tak terasa waktu cepat berputar jam tengah menunjukkan pukul 7 malam. Celemek yang dikenakan Eveline penuh dengan noda tepung dan saus. Ia memutuskan untuk segera mandi. Setelah itu, ia makan malam dan lanjut untuk tidur, karena hari besar menunggunya esok.
Paginya Eve bersiap menuju Loumis Restoran, tentunya dengan persiapan yang matang.
***
Restoran itu sudah disesaki para calon Chef, awalnya Eve merasa takut, karena ia melihat bahwa semua calon Chef di sana bukan sembarang orang.
Suasana riuh di Restoran mendadak hening, sosok sang Steven Louis menginterupsi keadaan.
"Baiklah,toling perhatiannya, sesuai dengan prosedur,yang harus kalian masak adalah Lasagna dan Pancake sebagai dessert.Selamat bekerja" ucapnya.
Mata biru Steven menangkap wajah manis Evelyn.Seketika degup jantungnya berdetak lebih cepat,ia merasa ada yang aneh.Namun ia segera membuang perasaannya itu.
Di sisi lain Eve merasa ada yang memperhatikannya.Namun ia tak menghiraukannya.Ia tetap ingin fokus pada masakannya saat ini.
Ia berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan masakannya, karena yang akan diterima dari sekian ratus orang di sini hanya 8 orang yang diterima.
Evelyn menyelesaikan masakannya, ia sudah berusaha keras ia ingin usahanya tidak sia-sia. Ia memberikan masakannya untuk dicicipi oleh Steven. Seketika mata Steven membelalak ia merasakan Lasagna terhebat yang baru ia cicipi dan tanpa ba-bi-bu Steven menerima Evelyn sebagai Chef di restorannya.
***
Evelyn merasa sangat bahagia cita-citanya sudah tercapai.Dan sekarang ia lebih memprioritaskan pekerjaannya dibandingkan hal lain, terutama percintaan.
***
Holaa my readers cup cup kecup satu satu (*dijitak readers)
Akhirnya selesai juga setelah lama terlantar, maaf moodnya ga dapet, ceritanya absurd, maap banget, maklum gue lagi periode :'V
Tinggalkan jejak
Best regrads @vanswandella18
Di tujukan untuk @nuraini112
yang udah lama nunggu
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love My Chef!!!
Любовные романы"Kamu gimana sih?bisa masak gak? Mana ada pelanggan yang mau makan masakan kayak gini" komentar Chef Steven setelah mencicipi masakan Eveline."Maaf Chef saya kira ta-" ucapan Eveline terpotong "Saya kira apa? Kamu! Ini sudah ke dua kalinya , ingat s...